Diampuni dan Dilupakan
Pengkhotbah : G.I Jimmy Setiawan
Nats : Imamat 16 (Hari Raya Pendamaian)
Kitab Imamat bisa dikatakan sebagi salah satu dari berbagai kitab yang paling membosankan. Banyak orang mengira bahwa kitab ini tidak ada relevansi nya dengan zaman kita hidup sekarang. Tradisi-tradisi dan peraturan yang dulu dilakukan tidak lagi berlaku sekarang ini. Jadi seringkali kitab ini diabaikan. Namun, lewat firman Tuhan kali ini, kita mau belajar kitab Imamat sebagai bayang-bayang atau gambaran mengenai Kristus itu sendiri. Kita juga mau belajar bahwa ternyata kitab ini juga tidak kalah penting seperti kitab-kitab lainnya.
Ada 4 manfaat mempelajari kitab Imamat:
- Semakin disadarkan akan kekudusan Tuhan. Kalau baca Imamat, banyak sekali peraturan mengenai kekudusan, hal-hal yang najis atau haram, hal tentang pengudusan diri, pengakuan dosa dan melakukan ritual persembahan korban sebagai penebusan, itu semua dilakukan karena Allah maha Kudus sehingga haruslah kita kudus. Contohnya baca Imamat 11:44-45.
- Semakin takut dan tidak sembarangan. Banyak peraturan juga mengenai kekudusan yang harus ditaati, jika tidak konsekuensinya mati seperti kisah dua anak Harun yang mati (Imamat 10:2). Jadi melalui kitab ini, kita belajar untuk tidak sembarangan menghadap hadirat Allah, ataupun dalam menjalani hari-hari kita sebagai orang percaya kita akan lebih taat dan takut akan Allah.
- Semakin mengasihi & menghargai sesama. Kitab ini juga berbicara mengenai hubungan dengan sesama seperti perlakuan terhadap orang miskin, perkawinan atau hubungan suami istri.
- Semakin menghargai dan mengasihi Kristus. Nah poin ke 4 ini yang akan lebih dibahas lebih lanjut dari nats Imamat 16.
Hari Raya Pendamaian
Hari terbesar orang Israel adalah Hari raya pendamaian (The day of Antonement). Dikatakan bahwa hari ini adalah sabat dari hari sabat (Sabath of sabath). Hari Sabat saja dikatakan hari yang sangat penting bagi agama Yahudi waktu itu, terlebih lagi sabat dari hari sabat. Dalam waktu sekali setahun yakni hari ke sepuluh bulan ke-7, Imam Besar harus masuk ke dalam ruang maha kudus. Imam Besar tersebut yakni Harun pada waktu itu haurs melakukan ritual penyucian diri sebelum masuk ke dalam ruang maha kudus. Ruang maha kudus itu tidak boleh sembarang orang yang masuk, hanya boleh Imam Besar dan itupun Imam Besarnya harus menyucikan diri terlebih dahulu dan mempersembahakan korban penghapusan dosa baginya sendiri dan keluarganya (ay.6).
2 Ekor Kambing
Harun kemudian harus membuang undi atas kedua kambing jantan dan membuang undi atas kedua kambing itu. Sebuah undi bagi Tuhan dan sebuah bagi Azazel. Kambing jantan yang kena undi bagi Tuhan akan diolah dan dipersembahakn sebagai korban penghapusan dosa. Sedangkan kambing jantan yang kena undi bagi Azazel, akan dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun. (Nb: Azazel dari beberapa penafsir/ilmuwan ada yang mengatakan bahwa artinya nama Iblis dan ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama tempat yang mysterious, kejam, dan tidak bertuan.)
Kambing jantan yang kena undi bagi Azazel itu disebut juga dengan scapegoat (kambing hitam walaupun sebenarnya tidak bewarna hitam). Nasib kambing itu akan jadi seperti ini: Harun akan meletakkan tangannya diatas kepala kambing tersebut dan menyebutkan dosa-dosa orang Israel satu persatu selama satu tahun itu (transfer kesalahan/dosa ke kambing), kambing jantan itu mengangkut segala kesalahan Israel, lalu kambing itu dibawa ke padang gurun atau sejauh-jauhnya dari perkemahan bangsa Israel dan dilepas (note: kambing bukan seperti anjing yang bisa pulang sendiri setelah dilepas jauh dengan alat penciumannya yang tajam).
Apa makna dari nats ini?
- Sosok Imam Besar
Penebusan dosa di hadapan Allah perlu mediator. Zaman dulu Imam Besar lah sebagai mediatornya. Dosa manusia akan membuat kita mati jika kita dekat dihadirat Tuhan. Mediator haruslah orang yang suci, sehingga ia tidak mati dan bisa berhubungan dengan Allah. Sosok Imam Besar yakni Harun adalah bayang-bayang peran Imam Besar kita yang sejati yaitu Yesus Kristus. Tidak ada yang sempurna selain Yesus, Harun masih belum sempurna. Harun membawa korban penebusan untuk menghapus dosa-dosa, namun sesungguhnya korban itu tidak dapat sepenuhnya menghapus dosa, tetapi hanya membersihkan kenajisan umat Israel secara fisik. Kalau Tuhan mau mengampuni umat Israel itu pun karena anugerah Tuhan. (Ibrani 9:13), tetapi Yesus mengorbankan nyawanya untuk menebus dosa kita secara total. Itu sebabnya kita tidak perlu membawa kambing setiap kita ke gereja, karena Yesus telah membawa darahnya sendiri. Ingat ketika Yesus menghembuskan nafas terakhirnya, tirai yang membagi ruang kudus dan mahakudus robek, yang merupakan symbol penting dimana sekarang kita bisa berhadapan dengan Bapa di Sorga melalui pengorbanan Kristus. - Kedua Ekor Kambing
Mengapa perlu ada 2 ekor kambing? Mengapa tidak hanya kambing yang sebagai korban tebusan? Tetapi harus ada kambing yang harus mengangkat segala kesalahan umat Israel?
Kedua kambing tersebut menunjukkan:
a. Kambing pertama menunjukkan Yesus mengampuni kita (kambing penebusan dosa : Yesus menebus dosa kita).
b. Kambing kedua yang diserahkan kepada Azazel itu menunjukkan apa yang Yesus lakukan. Yesus bukan sekedar mengampuni kita, tetapi Yesus melupakan dosa kita (itu sebabnya kambing hitam itu dibawa jauh-jauh) artinya Dia tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita.
Ayat-ayat alkitab perjanjian lama :
- Yes 44:22 “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”
- Mikha 7:19 “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”
- Yes 38:17 “Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu”
- Yes 31:34 “…sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”
- Maz 103:12 “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.”
Ayat di perjanjian baru :
- 2 Kor 5:19 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
- Kol 2: 13-14 “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.”
Tuhan telah menghapus dosa kita secara total dan tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita. Maka seharusnya kita hidup dengan hati yang bersyukur dan bebas.
Belajarlah untuk bersyukur dan mengingat akan anugerah Tuhan atas hidup kita. Jangan jadi orang Kristen yang tahunya hanya menuntut, namun isilah hari-hari dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Bersyukur merupakan suatu alat ukur untuk melihat bagaimana kondisi kerohanian kita. Bukan hanya bersyukur, tetapi juga bebas. Bebas dari intimidasi masa lalu kita. Kalau Tuhan saja mengampuni dan melupakan dosa kita, seharusnyalah kita tidak boleh membiarkan diri kita terintimidasi dengan dosa-dosa masa lalu kita.
Ditulis oleh: Kezia Yuseli
http://catatanfirmantuhan.blogspot.com/2015/05/diampuni-dan-dilupakan.html