Lukas 1:46-55
Oleh: GI Jimmy Setiawan
Kalau ada satu kata untuk mewakilkan seluruh semangat Natal maka kata itu adalah “sukacita”! Dalam ayat 47, Maria pun menyatakan bahwa dirinya bersukacita. Padahal secara situasi, Maria tidak memiliki alasan untuk membuat dirinya bersukacita. Kehamilannya di luar nikah berisiko hukuman mati oleh masyarakat Yahudi yang sangat ketat dalam hukum Taurat. Belum lagi, dia hamil di usia yang sangat muda. Ketidaknyamanan psikologis dan fisik pastilah dirasakannya tiap hari. Lantas mengapa Maria tetap memiliki sukacita?
Pertama karena Maria menerima anugerah Allah (ayat 48). Di sini Maria dengan jujur melihat dirinya sebagai tidak pantas dan tidak layak untuk menerima kebaikan Tuhan. Namun, di sisi lain, Maria mengakui akan kemurahan Allah yang memperhatikan kerendahan dirinya. Seseorang yang mengalami anugerah Allah pasti akan bersukacita.
Kedua karena Maria percaya bahwa Allah pasti bekerja di dalam hidupnya (ayat 49). Bagi Maria, Kristus tidak hanya numpang lahir lewat rahimnya. Melainkan, Allah pun memiliki rencana atas kehidupan Maria. Maria beriman bahwa Allah akan melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib atas dirinya. Kita pun harus belajar dari Maria. Anugerah Allah tidak sebatas anugerah keselamatan. Lebih jauh daripada itu, Allah memelihara hidup kita hari lepas hari. Inilah yang menjadi alasan kita bersukacita setiap hari.
Ketiga karena Maria percaya bahwa Allah pasti bekerja di dalam dunia (ayat 51-55). Proyek keselamatan Allah bukan hanya urusan jiwa kita, umat pilihan-Nya. Proyek keselamatan Allah menyangkut pembaharuan seluruh dunia ciptaan-Nya. Ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya kelak, dunia kita akan diperbaharui kembali. Orang jahat dan berdosa akan dihukum. Keadilan dan kedamaian (shalom) akan ditegakkan Allah untuk selama-lamanya. Umat Tuhan akan menikmati persekutuan dengan-Nya di dalam kekekalan.
Sukacita ini harus selalu memenuhi hati kita. Sewaktu kita menyampaikan kabar baik kepada orang yang belum percaya, kita harus turut menunjukkan kesaksian hidup yang penuh sukacita. Tidak cukup kita memiliki pengetahuan yang banyak tentang Yesus. Kita pun harus memiliki hidup yang diubah oleh Tuhan Yesus. Sukacita adalah daya tarik dan bukti bahwa kita adalah anak Allah.
Bagaimana kita memiliki sukacita sejati ini? Jika Maria bersukacita karena Tuhan Yesus hadir dalam rahimnya, maka kita dapat bersukacita bila kita terus menerus membuka palungan hati kita bagi Dia. Dalam bahasa Inggris, sukacita adalah “JOY”. JOY adalah singkatan dari Jesus Owns You (Yesus memilikimu) atau Jesus On Your side. (Yesus berada di sampingmu) Jika Yesus ada di dalam hidup kita, maka kita pasti memiliki sukacita ini! Amin!
Oleh: GI Jimmy Setiawan
Renungan Harian: Challenge (Tantangan)
-
Judul : Challenge (Tantangan) “Word Play” By. Evert Kristian Ranga Ujian
dan cobaan dalam hidup adalah indikasi kekuatan batin, bukan kelemahan; itu
adal...
No comments: