Kebutuhan hidup itu demikian banyak. Kebutuhan pokok saja sulit dipenuhi, apalagi ada segudang keinginan dan harapan untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih keren dan segala hobi kesenangan kita. Logika sederhana kita mengarahkan bahwa untuk mencukupi semuanya itu, kita butuh d-u-i-t alias u-a-n-g. Makanya manusia berlomba untuk cari uang, kejar uang, dan dapat uang lebih banyak dan lebih banyak lagi.
Tahukah bahwa menggergaji kayu akan lebih mudah jika menggunakan gergaji yang diasah. Anda tidak bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik jika anda tidak mengubah cara hidup anda, cara kerja anda. Anda perlu cara yang baru, hikmat yang baru!
Raja Salomo berkata: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” (Amsal 3: 13-14). Ia mendapatkan kebenaran penting: jika orang mendapatkan hikmat maka hasilnya akan melebihi emas.
Ada cara bodoh untuk mendapatkan emas, dengan menipu, dengan kerja keringat, dengan memberikan pemikiran kepada perusahaan, dst. Namun ada cara lain yang lebih baik, cara yang berhikmat: mencari perkenan Allah, membangun kepercayaan dari sesama, memiliki nama baik, dst. Dan orang yang berhikmat akan mendapatkan ‘emas’ dan ‘keuntungan’ yang lebih baik dalam hidupnya.
Orang yang memiliki hikmat tahu bagaimana hidup dengan baik sehingga di ayat 16 dikatakan “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.” Pun di ayat 17 dikatakan “Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.”
Raja Salomo telah melihat hasil dari mempeoleh hikmat. Ketika masih muda, ia diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya Raja Daud yang meninggal dunia. Perkara pertama yang dilakukannya adalah MEMINTA HIKMAT dari Tuhan (1 Raja 3:5-13). Dan dengan hikmat itulah ia berhasil sebagai seorang penyair, arsitek, dan raja. Penghasilan lebih dari 200 juta dolar AS (sekitar 2 triliun rupiah) per tahun, ia lebih kaya daripada raja mana pun di bumi. Ia membuat semua raja takluk kepadanya, seperti presiden Amerika Serikat yang (dahulu) demikian diperhitungkan kata-kata dan kebijakannya.
Ia menggubah kitab Amsal, Kidung Agung, dan Pengkhotbah Benarlah Amsal 16:16 Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
Amsal 8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. 19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan. 21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
Amsal 8:15 Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. 16 Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
Amsal 8:35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. 36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Amsal 8:14 Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
Di bulan Oktober ini kita akan berbicara mengenai hikmat kehidupan yang dari Allah. Marilah kita mengasihi hikmat, dan tekun mencari dia.
Amsal 8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
Karena hikmat memang perlu dicari… bahkan dibeli
Amsal 23:23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.
Pdt David N Purnomo, ST, STh.