ALLAH YANG
MENDENGARKAN
Mazmur 116:1-2
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Sebutkan alasan mengapa pemazmur mengasihi Tuhan? (ay 1)
Apa yang mendorong pemazmur seumur hidupnya berseru kepada Tuhan? (ay 2)
Jelaskan artinya!
Pengajaran:
Ayat Alkitab di atas menunjukkan
kepada kita betapa Allah mendengarkan doa dan permohonan pemazmur. Ia
menyendengkan telinganya, artinya Ia
sungguh-sungguh ingin mendengarkan suara pemazmur dari jarak yang sangat dekat.Dengan
cara demikian Allah menunjukkan kasih dan perhatiannya kepada pemazmur. Hal ini
menjadi alasan pemazmur mengasihi Tuhan dan pengalaman ini mendorongnya
berkomitmen seumur hidup berseru kepada Tuhan.Sebagai anak-anak Allah, kita
patut meneladani Allah sendiri.Kita harus belajar mendengarkan sesama
kita.Salah satu hadiah terindah yang dapat diberikan seseorang kepada sesamanya
adalah mendengarkan.Inilah tindakan yang menunjukkan kasih dan perhatian.
Pernahkah Anda berpikir
mengapa Tuhan harus merancang kita dengan dua telinga sedang mulut hanya satu?
Bayangkan jika ada dua mulut dan satu telinga. Satu mulut saja sudah sering membuat masalah kalau tidak dijaga baik-baik. Mulut satu
saja sudah bisa membuat orang lebih mementingkan untuk didengar ketimbang
mendengar. Orang lebih tertarik untuk berbicara tapi tidak begitu berminat
untuk mendengarkan. Bayangkan jika ada dua mulut, apa jadinya dunia ini?
Telinga dipasang Tuhan di kiri dan kanan agar kita mau lebih banyak mendengar
ketimbang terus menerus berbicara. Segala yang diciptakan Tuhan itu baik
adanya, karena itu jika Tuhan memberi sepasang telinga maka itupun pasti punya
tujuan, dan itu pasti demi tujuan yang baik.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah selama ini Anda termasuk orang yang sulit
mendengarkan orang lain? Siapakah orang yang paling sering Anda abaikan?
Perubahan apa yang ingin Anda lakukan?
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Selasa, 25 Juni 2013
YESUS
MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENDENGARKAN
Markus 10:13-16
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa tindakan murid-murid waktu orang-orang datang membawa anak-anak
kecil datang kepada Yesus? (ay 13) Bagaimana respon Tuhan Yesus?Apa alasannya?
(ay 14-15) Bagaimana Tuhan yesus memperlakukan anak-anak? (ay 16)
Pengajaran:
Semakin lama
orang semakin individualis dan egois. Semakin lama semakin sulit bagi kita
untuk menemukan kehadiran seorang pendengar yang baik. Ada banyak orang yang
sebenarnya butuh didengar lebih dari kebutuhan lainnya. Mereka merasa sendirian
menghadapi sesuatu dan tidak punya orang untuk berbagi. Mereka kesepian,
kesunyian dan merasa terabaikan. Ada banyak ayah yang berpikir bahwa tugas
mereka hanyalah sampai sebatas mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
Mereka lupa bahwa menjadi ayah yang baik bukan hanya berbicara mengenai
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dari anak-anaknya, tapi juga harus
menyediakan cukup waktu untuk mendengarkan cerita atau keluhan anggota
keluarganya. Dalam keluarga, hadiah
yang terindah bisa jadi adalah kesediaan orang tua untuk mendengarkan
anak-anaknya, begitu juga antara suami dan istri atau kakak-adik.
Yesus semasa hidup-Nya di
dunia memberikan kita teladan dalam hal ini. Bagi banyak orang, anak-anak kecil
dianggap remeh, bahkan seringkali dianggap tidak lebih sebagai gangguan, tetapi
Yesus tidak menganggapnya demikian. Yesus adalah teladan di mana di tengah
kesibukan pelayanan yang Ia lakukan untuk orang banyak, Ia menyempatkan waktu
dan menyediakan diri untuk melayani anak-anak, mendengarkan celotehan mereka,
memeluk dan memberkati mereka.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda termasuk orang yang menyediakan waktu mendengar
dan melayani anggota keluarga Anda, pasangan Anda, anak-anak atau orang tua
Anda? Dalam hal apa Anda harus bertobat? Hal apa yang ingin Anda teladani dari
Yesus? Praktekkan segera!
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Rabu, 26 Juni 2013
CEPAT UNTUK
MENDENGAR DAN LAMBAT UNTUK BERKATA-KATA
Yakobus 1:19-20
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa nasihat Yakobus kepada kita dalam hal mendengar? Bagaimana hal
tersebut berkaitan dengan kemarahan? (ay 19) Apa akibatnya jika kita abaikan
nasihat ini? (ay 20)
Pengajaran:
Seorang ibu begitu murka ketika anak gadisnya pulang terlambat.
Tanpa banyak bertanya dan tidak memberi putrinya kesempatan untuk menjelaskan,
si ibu langsung memuntahkan kalimat-kalimat yang tidak senonoh dan bernada
menghakimi. Padahal, keterlambatan putrinya terjadi secara tak sengaja: ban
motornya kempis di tengah jalan dan ia harus menuntun motor cukup jauh sebelum
menemukan tukang tambal ban. Selain itu, batere telepon genggamnya habis
sehingga ia tidak dapat memberi tahu ibunya.
Kita kadang-kadang membiarkan prasangka atau kemarahan menguasai
diri kita sehingga kita tidak dapat menanggapi situasi dengan semestinya. Kita
tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan penjelasan orang lain dan secara
gegabah melontarkan tuduhan. Ledakan amarah yang membabi buta menyebabkan kita
menyeburkan perkataan yang tidak pantas dan meninggalkan luka yang mendalam di
hati orang yang kita hakimi. Singkatnya, amarah yang tak terkendali menghancurkan
hubungan yang baik.
Apa yang tampak oleh mata kita belum tentu mengungkapkan seluruh
keadaan secara lengkap. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita memberikan
kesempatan kepada orang lain menjelaskan duduk perkaranya. Kesediaan untuk
mendengarkan ini menolong kita untuk mengendalikan amarah. Sebaliknya, kita
memiliki waktu untuk mempertimbangkan perkara secara lebih jernih sehingga
dapat mengambil keputusan yang lebih adil. Dengan itu, kita juga menghormati
orang tersebut dan menghargai hubungan dengannya.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah kita cenderung lebih cepat berkata-kata daripada
mendengar?Kepada siapakah hal itu sering kita lakukan?Apa akibat yang terjadi?
Carilah kesempatan untuk meminta maaf, dan mintalah dia untuk mengingatkan Anda
apabila Anda mengulangi kesalahan yang sama!
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Kamis, 27 Juni 2013
TELINGA YANG
BERFUNGSI MENDENGAR
Wahyu 2:7
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa yang dikehendaki Tuhan bagi setiap orang yang bertelinga? Mengapa
Tuhan memakai istilah “siapa bertelinga”?
Pengajaran:
Jika kita melihat surat-surat yang ditujukan kepada ketujuh gereja dalam
kitab Wahyu, maka semuanya diakhiri dengan kalimat yang sama: “Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat”. Dalam setiap surat, Tuhan melalui hambaNya, Yohanes, memberikan
pujian dan teguran kepada gerejaNya, dan Tuhan menghendaki agar setiap jemaat
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Dimata Tuhan sangatlah penting bagi kita untuk menjadi pendengar
yang baik. Tidak satupun bagian tubuh kita ini diciptakan Tuhan sia-sia atau
tanpa tujuan, termasuk di dalamnya telinga. Tapi seringkali kita
mengabaikan banyak fungsi penting dari telinga. Kita sering membiarkan hal-hal
penting seperti nasihat atau teguran berlalu begitu saja. Masuk kiri keluar
kanan, atau bahkan pura-pura tidak mendengar. Selain telinga, ketulusan hati
pun diperlukan untuk bisa mendengar dengan baik. Seni mendengar yang baik
bukanlah sekedar mendengar dengan telinga namun juga mendengar dengan hati.
Kita mendengar dengan telinga, tapi tanpa hati yang baik, lembut dan tulus
niscaya apa yang kita dengar hanyalah akan berlalu begitu saja.
B3 (Berbuat)
Kapan terakhir kali anda mendengar nasihat atau teguran Tuhan? Melalui
apa? Bagaimana respon Anda saat itu? Dalam hal apa Anda harus bertobat?
Bagaimana kebenaran hari ini mengubah Anda?
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Jumat, 28 Juni 2013
MENDENGARKAN
TEGURAN
Pengkhotbah 7:5
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa yang dimaksud dengan “hardikan orang berhikmat” dan “nyanyian orang
bodoh”? Menurut Anda, mengapa mendengar hardikan orang berhikmat dikatakan
lebih baik daripada mendengar nyanyian orang bodoh?
Pengajaran:
Pengkhotbah membandingkan dampak-dampak serius dari
kesusahan dan dukacita yang disebabkan oleh teguran bahkan hardikanorang
berhikmat dengan nyanyian orang bodoh
yang sembrono.Pengkhotbah mengajak kita menjadi orang yang bersedia
mendengarkan teguran keras atau kritikan
tajam, tentu saja yang patut kita dengarkan adalah nasihat, teguran dan
kritikan yang membangun. Tuhan menyediakan orang-orang di sekitar kita, seperti pasangan, sahabat, teman
seiman, pemimpin gereja, atau pemimpin komsel untuk menegur dosa dan kesalahan
kita.
Tidak seorang pun suka ditegur.Orang yang ditegur mungkin merasa sedih dan kecewa, tetapi kesedihan semacam itu membawanya kepada pertobatan dan hidup yang lebih mulia. Sebaliknya,nyanyian
orang bodoh mungkin enak didengar
telinga namun tidak membawa dampak perubahan hidup seseorangmenjadi lebih baik
dan berkualitas.Orang yang bijak pasti cinta teguran.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda termasuk orang yang cinta teguran? Mintalah
seseorang di sekitar Anda yang dewasa secara rohani untuk mengingatkan bahkan
menegur jika Anda melakukan kesalahan!
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Sabtu, 29 Juni 2013
Amsal 18:13
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa yang bisa menjadi kebodohan dan kecelaan seseorang? Apa maksudnya?
Pengajaran:
Seringkali yang mengganggu proses mendengarkan adalah menyela atau
interupsi. Kita tidak cukup sabar mendengarkan lawan bicara kita selesai
bicara. Bagi kita mungkin ia terlalu bertele-tele. Atau karena pikiran kira
lebih cepat dan ingin segera mendengarkan informasi yang akan disampaikan. Atau
pikiran kita sudah terlalu jenuh sehingga sedikit saja tambahan informasi
membuat kita tidak sabar untuk segera mengeluarkan semua yang ada di benak
kita.
Penulis Amsal berkata orang yang suka menyela itu melakukan sebuah
kebodohan karena belum tentu apa yang menjadi kesimpulan kita dan apa ada dalam
benak kita sesuai dengan yang dimaksud oleh lawan bicara kita. Jika terbukti
demikian, maka hal itu akan mempermalukan orang itu sendiri. Mari kita belajar
sabar menunggu lawan bicara kita menyelesaikan perkataannya tanpa memotong
pembicaraannya sampai kita tahu jelas maksud lawan bicara kita. Kita akan
terhindar dari banyak pertengkarandan kesalahpahaman
jika kita belajar untuk tidak memotong pembicara orang.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda memiliki kebiasaan memotong atau menyela
perkataan orang lain? Apakah akibatnya?Bagaimana Anda mempraktekkan kebenaran
ini dalam hubungan Anda dengan pasangan, anak atau orang tua Anda?
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
Minggu, 30 Juni 2013
MENDENGAR
ATAU MENDENGARKAN?
Amsal 30:17
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan
mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti
kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Sikap apakah yang menunjukkan seseorang tidak mendengarkan?Apa
akibatnya?
Pengajaran:
Apa yang dimaksud dengan mendengarkan? Apa yang dimaksud dengan
mendengar? Apa perbedaan yang kontras antara mendengarkan (listening) dan
mendengar (hearing)? Mendengar pada dasarnya adalah mencari kepuasan atau
informasi untuk kepentingannya sendiri.Mendengarkan adalah memperhatikan atau
berempati kepada orang yang sedang berbicara.Mendengar berarti Anda hanya
peduli pada sesuatu yang terjadi dalam diri Anda selama percakapan itu.
Mendengarkan berarti Anda sedang berusaha memahami perasaan-perasaan orang lain
dan memperhatikan kepentingannya.
Mendengarkan berarti pada saat pasangan atau anggota keluarga Anda
berbicara:
1. Anda tidak sibuk
memikirkan apa yang akan Anda katakan bila ia selesai bicara.
2. Anda menerima
ucapannya tanpa prasangka apapun mengenai isi maupun caranya.
3. Anda seharusnya dapat
mengulangi apa yang telah diucapkannya dan menangkap bagaimana perasaannya
ketika sedang berbicara.
B3 (Berbuat)
Periksalah, sikap apa yang Anda tunjukkan ketika orang tua, pasangan
atau anak Anda berbicara? Mendengar atau mendengarkan? Ambil komitmen untuk
belajar mendengarkan mereka! Buatlah sebuah perubahan yg akan Anda praktekkan segera
sehubungan kebenaran hariini!
B4 (Bersaksi)
Ajaklah keluarga Anda
untuk bersama membahas B3 hari ini
B5 (Berkat)
Tuliskan
peneguhan yang Anda terima dari sharing Anda bersama keluarga
No comments: