The Spirit Of Contentment (Rasa Cukup)
Filipi 4:10-20
Kita hidup di tengah-tengah dunia yang berusaha meyakinkan kita melalui berbagai iklan dan media bahwa kita serba kurang, dan perlu memiliki sesuatu yang akan membuat kita tampil lebih pecaya diri, diterima, dan dihargai. Bahkan untuk memperoleh semuanya itu, dunia menawarkan berbagai kemudahan mulai dari diskon besar-besaran, cicilan, pinjaman dengan bunga ringan, penggunaan kartu kredit, dll. Tidak heran jika banyak orang, termasuk orang Kristen semakin hidup jauh dari rasa cukup. Jika kita ingin mengalami terobosan atau perubahan dalam kehidupan ekonomi kita, maka kita harus belajar memiliki rasa cukup (the spirit of contentment).
Belajar dari pengalaman Paulus ketika berada di penjara Filipi, dalam kesendirian dan keadaan serba kekurangan, Paulus memberikan kita teladan tentang memiliki rasa cukup.
Ciri-ciri orang yang Memiliki Rasa Cukup:
1.) Tidak berkeluh kesah
Dalam keadaan susah, hal yang paling sulit bagi kita adalah mengendalikan mulut agar tidak berkeluh kesah atau bersungut-sungut. Paulus sepanjang bagian ini bahkan sepanjang surat Filipi tidak sekalipun mengeluarkan kata-kata yang berkeluh kesah tentang keadaannya.
2.) Tetap bersukacita (ay 10)
Meresponi situasi yang dihadapinya, kalimat yang keluar dari mulut Paulus adalah aku sangat bersukacita, bahkan dalam surat Filipi ini, Paulus paling banyak memakai kata ‘sukacita’.
3.) Tetap berpikir positif (ay 18)
Paulus mampu melihat dan mengingat hal-hal yang baik dan positif di tengah-tengah situasi buruk yang dia hadapi dan menjadi alasan baginya untuk tetap bersyukur (bd. Flp 1:17-18)
4.) Bisa menyesuaikan diri (ay 11-12)
Paulus bisa menyesuaikan diri dalam keadaan baik atau buruk, kelaparan atau kelimpahan, kekenyangan atau kelaparan. Kadang situasi buruk itu menimpa kita tanpa kita duga dan tanpa dapat kita cegah. Ada kalanya Tuhan ijinkan kita mengalami situasi-situasi yang buruk itu dan menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk melatih diri supaya fleksibel menghadapi segala keadaan, karena orang Kristen dipanggil untuk siap menderita.
5.) Tidak mudah terpengaruh (ay 13)
Kata autarkies (content; merasa cukup) dalam bahasa Yunani digunakan untuk menunjuk pada situasi di mana seseorang bebas dari pengaruh-pengaruh di luar dirinya. Bukan berarti pengaruh tsb menjadikan diri berkurang, tetapi tidak harus terpengaruh untuk ikut-ikutan mengejarnya.
Penyebab Rasa Tidak Cukup:
1.) Sombong. Ingin menunjukkan gaya hidup berkelas, tidak ingin kelihatan kurang atau lemah.
2.) Tamak. tidak pernah puas dengan apa yang ada dan yang sudah ia terima.
3.) Iri hati. Selalu membanding-bandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain yang lebih baik, lebih sukses, lebih berada. Sehinga orang ini tidak akan mampu bersyukur.
4.) Kuatir. Kekuatiran mendorong orang untuk mati-matian berjuang mencari uang sebanyak-banyaknya untuk memastikan ia dan keluarganya tidak akan hidup susah.
Bagaimana Memiliki Rasa Cukup:
1.) Memiliki definisi yang benar tentang rasa cukup (1Tim 6:8)
2.) Berfokus pada apa yang ada pada kita (Ibr 13:5)
3.) Menjadikan Allah sebagai sumber kecukupan (Mzm 73:25-26)
Belajar dari pemazmur, sekalipun semua yang ada pada kita diambil atau hilang, selama kita menjadikan Allah sebagai sumber hidup kita, kita akan tetap merasa cukup, tidak kekurangan suatu apapun.
Oleh: GI. Susanna I. Setiawan