Ada waktunya berencana, ada waktunya berusaha keras, namun ada waktunya “menanti”. Naomi dan Rut terutama tidak menantikan tindakan Boas, namun menantikan tindakan Allah: THE INVISIBLE HAND OF GOD (tangan Tuhan yang tak terlihat) yang bekerja melalui segala perkara dalam kehidupan ini. Ini menjadi benang merah di sepanjang kitab Rut (Rut 1:9, 1:16, 2:4, 2:12, 4:14)
Keputusan yang tampak benar terkadang justru merupakah kesalahan yg membawa malapetaka, tapi keputusan yang tampak salah kadang justru merupakah hal yang benar yang membawa terobosan penting dalam kehidupan. Apa yang membuat keputusan yang tampak salah itu justru benar? Seperti Rut dan Naomi pertama salah mengambil keputusan karena telah keluar dari tanah perjanjian untuk pergi ke Moab, tetapi keputusan akhir untuk kembali ke Tanah perjanjian karena iman mereka pada Allah Sang Penebus telah membawa mereka kepada akhir yang baik. Inilah tema kitab Rut: Sang Penebus (Ibrani: Goel), yakni TUHAN sendiri dan dipersonifikasikan dalam Boas.
Rut mengalami suatu permulaan yang baru dalam hidupnya. Rut mengalami pemulihan dan terobosan yang mengubah segala-galanya ketika kembali. Ditahun yang baru ini kita bisa belajar dari kehidupan Rut: Penebusku ada di Betlehem! Ada tujuh perkara yang merupakan syarat suatu keberhasilan, dan semuanya itu terjadi pada diri Rut karena The Invisible Hand of God.
1.) Right Place (Tempat yang Tepat) Rut tidak pernah ke Betlehem dan tidak tahu situasi. Namun ia bisa-bisanya memungut jelai di tempat yang tepat: ladang milik Boas (Rut 2:3).
2.) Right Time (Waktu yang Tepat). Tanpa perencanaan, Rut dan Naomi tiba di Betlehem tepat musim menuai jelai (Rut 1:22). Inilah cara Tuhan memelihara kedua janda ini.
3.) Right Person (Pribadi yang Tepat). Penebus Rut yang paling berhak bukanlah pribadi yang baik, dia adalah seorang yang penuh perhitungan dan tidak sungguh menjalankan Taurat (Rut 4:6). Itu sebanya Tuhan mempertemukan Rut dengan Boas, seorang pribadi yang tepat!
4.) Right Custom. Pernikahan Levirat tidak ada di Moab, tidak terpikir oleh Naomi apalagi Rut. Namun adat itulah yang dipakai Allah untuk memulihkan kehidupan Rut dan Naomi.
5.) Right Attitude (Sikap yang Tepat). Rut memiliki sikap yang benar. Ia tidak mengeluh, sebaliknya ia orang yang siap bangkit mengantisipasi persoalannya (2:2). Sebagai janda muda, ia menjaga harkat dan martabat kewanitaannya (3:10-11). Karakter Rut-lah yang membuat Boas terpikat kepadanya. Ingatlah statement ini: ”Karakter adalah mata uang yang berlaku di manapun”.
6.) Right Order (Tatanan yang Tepat). Tuhan selalu bekerja dalam tatanan yang benar, iblis selalu melakukan yang sebaliknya. Dari Rut pasal 3, kita telah belajar bagaimana membangun hubungan yang benar antara orang tua dan anak (mantu), suami dan istri, dan dengan sahabat / kerabat. Ingatlah: Hal-hal terbaik akan datang pada orang-orang yang baik.
7.) Right Action (Tindakan yang Tepat). Allah memberikan hikmat kepada Naomi mengenai apa yang harus Rut lakukan. Dan Rut memiliki hikmat untuk mempercayai Naomi sepenuhnya, tanpa modifikasi atau improvisasi (Rut 3:3.5).
Akibat dari semua perkara di atas Rut mengalami progressive prosperity (tingkat kelimpahan yang progresif). Alkitab berisi 2 kitab yang memakai nama perempuan: Rut dan Ester. Dan orang Yahudi sangat menghargai kedua kitab itu. Kitab Ester dibacakan setiap hari raya Purim. Namun kitab Rut pada setiap hari raya Pentakosta (hari permulaan musim menuai), untuk mengenang saat kedatangan Rut ke Betlehem dan untuk mengingatkan bahwa orang yang datang kepada Sang Penebus: Tuhan Yesus, akan mulai menuai berbagai hal dalam kehidupannya.
Oleh: GI. David Purnomo
No comments: