Hi
, saya Giovanna dan suami saya Bing siswanto punya 2 anak umur 12 thn namanya
Geraldi dan yang kecil umur 8 tahun
namanya Janice.
Kami
ingin memberikan kesaksian bagaimana kami mengajar anak2 kami sebelum kami
mengikuti seminar Parenting di GKBJ.
Sebelum
kami mengikuti PE , kami mengajarkan kepada anak2 kami yang simple2 seperti
kebiasaan orang tua semuanya pada umumunya.
yang
pasti dari sejak kehamilan anak –anak yang kami punya kami mensyukuri dan kami
anggap itu adalah anugerah sehingga dari lahir anak tidak merasa tertolak,
apalagi waktu hamil ke 2 janice ,sejak dalam kandungan kami selalu saat teduh bersama2 keluarga dan mengajak baby
yang ada di perut saya berdoa bersama-sam juga, doa sangat kami tekankan,
apalagi papanya setiap pagi apabila ada di Jakarta selalu mendoakan anak2
setiap anak2 kami mau pergi ke sekolah, doa berkat untuk anak2 sangat penting.
Selang
beberapa tahun kami melihat kuasa Doa begitu luar biasa, orang2 disekitar kami
selalu bertanya bagaimana kami mengajarkan kepada anak2 karena mereka melihat
bagaimana sikap anak2 kami, dan kami hanya bisa menjawab itu karena DOA dan
terpenting pengaruh orang tua yang
mendidik mereka sejak kecil.
Contohnya
anak yang paling besar Gerald ,Dia kami didik sejak kecil, kami terapkan dan
ingatkan selalu setiap hari apakah sudah membaca alkitab setiap hari, kami sedikit sudah merasakan hasilnya kalau Gerald
menjadi anak yang takut akan Tuhan karena penting untuk anak seumur dia dalam
pergaulan sehari2 disekolahnya. Gerald yang setiap sabtu memimpin komsel di
gereja , dan setiap minggu sekarang pelayanan mejadi kakak muda di sekolah
minggu, kami bangga melihat Gerald, dimana kami tidak perlu mengingatkan dia
utk bangun pagi2, dia sendiri sudah bisa mengatur alarm untuk bangun pagi dan
kami melihat dia begitu antusias utk memberikan pelayanan.
Untuk
waktu di tahun ini memang ayahnya begitu
sibuk untuk kerja ke luar kota , tetapi kami selalu mengusahakan setiap papanya
pulang dari luar kota kami gunakan sebaik2nya utk bersama, ada sewaktu waktu
Gerald tidak tahu papanya akan pulang dari luar kota, pada waktu papanya pulang
menjemput dia, dia kaget dan berkata : oh papa pulang maaf ya pa, saya tidak
tahu papa akan pulang hari ini, saya nanti malam ada janji akan nonton bersama2
kakak2 sekolah minggu, ( papanya bilang oh tidak apa2 papa mengizinkan kok kamu
pergi saja) disini kami bisa melihat anak kami mengerti dan memahami waktu yang
kami gunakan dan dia bisa menggunakan kata MAAF hanya untuk masalah yang kami
anggap hanya kecil saja.
Kami
juga belajar memahami dan menjadi sahabat buat Gerald sehingga dia tidak malu2
untuk menceritakan masalah teman2 disekolah, dan khususnya masalah sex yang
kami ajarkan kepada dia bagaimana dia harus menjaga kekudusan sejak remaja.
Untuk
anak perempuan kami Janice , kami sedikit meberikan kesaksian pada waktu dia
berumur 4 tahun disaat perekonomian kami bermasalah, pada waktu itu kami pindah
ke rumah kontrakan dia sudah mengerti dan mengirimkan sepucuk surat kepada
papanya disitu dia menulis “ papa jangan bersedih, kita tidak punya rumah dan
mobil , tetapi kita punya Tuhan,” disini kami bisa melihat kuasa Tuhan bekerja
dalah setiap langkah hidup kami dalam mendidik anak tidak sia2, sejak kecilpun
Janice sudah bisa memberikan support kepada papanya, meskipun dia menulis tidak
begitu jelas tetapi dia sudah memahami masalah orang tuanya dan dia meberikan
dukungan lewati sepucuk surat yang begitu luar biasa.disini kami bangga kami
memilki harta yang tidak ternilai yaitu anak2 yang takut akan Tuhan.
Selang
beberapa tahun Janice pun sudah mulai besar dan perlu penanganan khusus beda dengan
anak lelaki, kalau anak perempuan yang satu ini kami membutuhkan extra khusus
perhatian karena anaknya suka sensitif, kalau dikasih tahu belum selesai
matanya sudah mulai berlinang…jadi harus extra hati-hati. Yang perempuan pun
kami sudah ajarkan bagaimana dia harus bersikap sopan kepada orang tua, kepada
siapapun harus sopan, ini yang kami terapkan kepada anak2 kami sejak dini
sehingga ini akan menjadi bekal mereka kalau dewasa mereka tidak menjadi anak
yang sombong .Anak perempuan kami juga kami ajarkan terutama untuk taat, berdoa
dan baca alkitab setiap hari.
ada
kalanya dia mulai berbohong, waktu papanya menanyakan apakah dia sudah membaca
5B, dia menjawab sudah, dan papanya menanyakan apa yg kamu pelajari, ternyata
tidak sesuai setelah papanya memeriksa, papanya menjadi marah, dan memberikan
disiplin kepada Janice, ini pun kami ajarkan sejak dini tidak boleh berbohong
sejak kecil, orang tua bisa dibohongi, tetapi Tuhan tidak bisa dibohongi.
Intinya
kami tidak segan2 juga untuk memberikan
disiplin kepada setiap anak kami jika mereka
melakukan kesalahan, tetapi setelahnya kami akan memberikan penjelasan
kepada mereka kenapa itu tidak boleh dilakukan dan kami memeluk mereka dan
berkata kami melakukan disiplin karena kami sayang kepada mereka. Dan sebagai
orang tua kita harus peka dan melihat perkembangan anak kita, kalau mereka
sudah melangkah salah segera kita ambil tindakan untuk memberikan pengarahan
yang lebih baik.
Nah
adapun sejak adanya seminar2 parenting ini kami di tambahkan kembali pelajaran2
yang belum kami ketahui bagaimana mendidik anak, tetapi yang terpenting menurut
kami bukan hanya teori saja, tetapi keseharian kita sebagai orang tua , sikap
dan kasih sayang kita mereka lihat di rumah mereka akan lihat jadi film mereka
seumur hidup.
Itulah
yang kami bisa berikan, yang kami ambil orang tua yang harus
memulai terlebih dahulu jadi contoh yang baik kalau mau anak kita
berubah.
Kami
menghimbau untuk orang tua yang belum mengikuti parenting , ikutlah karena
Gereja sudah meberikan sarana tetapi kita tidak mau dengan alasan sibuk, apa yg
terpenting di kehidupan kita adalah masa depan anak ditangan kita semua.
No comments: