(Markus 11:1-11)
Enam hari menjelang kematian-Nya, Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem dengan disambut dan dielu-elukan layaknya seorang raja. Mengapa Tuhan Yesus memilih mengendarai seekor keledai, dan bukannya seekor kuda perang yang gagah layaknya seorang raja yang baru saja menang perang atau seekor unta layaknya seorang raja dengan segala kemegahannya?
Tuhan Yesus sengaja mengendarai seekor keledai karena Ia hendak menggenapkan apa yang sudah dinubuatkan oleh nabi Zakharia 500 tahun yang lalu (Zakharia 9:9) tentang kedatangan Mesias Sang Raja yang dijanjikan kepada bangsa Israel dengan mengendarai seekor keledai beban muda. Setelah sekian lama, Yesus beberapa kali menghindar dipublikasikan kepada orang banyak, ini saatnya untuk pertama kali Ia menyatakan diri di depan umum bahwa Dialah Mesias, keturunan Daud yang dijanjikan itu.
Dengan mengendarai keledai, Tuhan Yesus menghapuskan konsep yang salah tentang Mesias yang selama ini melekat pada setiap orang Yahudi bahwa Mesias itu seorang Raja yang akan menyingkirkan penjajah Romawi dengan kekuatan angkatan perangnya. Sebaliknya, Tuhan Yesus mau menyatakan bahwa Mesias justru datang membawa damai antara Allah dan manusia.
Sangat menarik, Allah memilih menggenapkan rencana-Nya dengan melibatkan seekor keledai, dimana binatang keledai itu melambangkan kebodohan/ kedunguan, kemiskinan, kesederhanaan. Jika Allah dapat memakai seekor keledai dalam rencana-Nya, maka Ia pasti juga dapat memakai kita, bahkan Tuhan “memerlukan” kita. Bagaimana seekor keledai dapat layak dipakai untuk melayani Raja di atas segala raja dan bagaimana kita juga bisa dipakai melayani Dia?
1.) Dipilih
Ketika Tuhan Yesus sampai di sebuah kota dekat Yerusalem, Ia mengutus 2 orang murid-Nya untuk mengambil seekor keledai muda dalam keadaan tertambat di suatu tempat, dan mereka menemukan keadaan persis seperti yang Tuhan Yesus katakan. Artinya, keledai yang itu, bukan yang lain, yang Tuhan mau pakai. Bahkan sejak 500 tahun yang lalu, keledai yang itu juga sudah dinubuatkan untuk dipakai oleh Tuhan. Untuk seekor keledai saja, Tuhan sudah pilih keledai mana sejak 500 tahun yang lalu. Apalagi untuk melibatkan seseorang dalam pekerjaan besar membangun kerajaan Allah, Allah pasti memilih Anda sejak dahulu kala. Apa perasaan Anda ketika mendengar kebenaran ini? Sungguh sebuah kehormatan! Yoh 15:16: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu..”
2.) Dikuduskan
Alkitab mencatat bahwa keledai itu adalah keledai yang belum pernah ditunggangi orang. Dalam tradisi Alkitab pada jaman itu, seekor hewan yang akan dipersembahkan, hewan itu memang dikhususkan untuk jadi hewan korban, tidak akan digunakan untuk kepentingan yang lain (Bil 19:2; Ul 21:3; 1Sam 6:7). Sebelum Tuhan Yesus menaikinya, murid-murid-Nya mempersiapkan keledai itu dengan mengalasi punggungnya dengan pakaian mereka. Jika kita mau dipakai Tuhan, kita harus kudus, bahkan Tuhan perlu menguduskan kita dari hal-hal yang tidak berkenan supaya tetap layak dipakai oleh Tuhan.
3.) Dipercaya
Keledai itu berjalan di atas pakaian-pakaian yang dihamparkan oleh orang banyak, tetapi keledai itu harus menyadari bahwa itu bukan untuknya tetapi untuk Tuhan yang memakainya. Jangan mencuri kemuliaan Tuhan! Apapun yang kita miliki dan kita bisa adalah dari Tuhan dan kita kembalikan untuk kemuliaan Tuhan, tidak usah sombong! Kita hanya dipercaya memainkan sedikit peran kita dalam pekerjaan Allah yang besar dan mulia.
Oleh: GI. Susanna Setiawan
No comments: