Bahan Saat Teduh 5B | 02 Mei - 08 Mei 2011
Murah Hati: Keberanian Untuk Diadili
Senin, 02 Mei 2011
Ayub 31:16-23
B2 (BELAJAR)
Apa yang menjadi tekanan buat Ayub yang tercatat dalam ayat 22-23? Bilamana Ayub merasa tertekan? (ay. 16-21) Apa yang dapat dipelajari tentang kemurahan hati ini?
Pengajaran
Dalam Alkitab kita bertemu dengan beberapa tokoh yang berani menantang orang lain untuk membuktikan dirinya bersalah. Misal: Samuel yang berani menantang umat Israel untuk memperlihatkan kesalahannya terhadap mereka, ia memanggil Allah sebagai saksinya (ayat 1Sam. 12:1-5); Tuhan Yesus juga menantang para musuh-Nya di pengadilan mahkamah agama Yahudi untuk membuktikan apa kesalahan-Nya sampai-sampai mereka ingin membunuh-Nya (Yoh. 18:19-23).
Demikian juga dengan Ayub. Di puncak penderitaannya ia menantang Allah untuk menunjukkan kesalahannya. Pasal 31 ini mengikuti surat gugatan yang diajukan ke pengadilan resmi (ayat 35). Ayub membuka semua aspek kehidupannya di hadapan Allah untuk diuji kesalehannya. Baik dosa yang tersembunyi di dalam hati (ayat 1, 33-34), dosa perzinaan (ayat 9), dosa mengabaikan orang yang membutuhkan pertolongan (ayat 13, 16-17, 19-20, 31), dosa materialisme dan
penyembahan berhala (ayat 24-27), maupun perbuatan dosa yang eksplisit (ayat 21, 38-39). Ayub tahu konsekuensi gugatannya ini bila ia terbukti salah. Ia siap menerima hukuman sebagai konsekuensi dari gugatannya itu (ayat 8, 10-12, 14, 22-23, 28, 40). Sikap berani Ayub di hadapan Allah yang Mahatahu menunjukkan bagaimana komitmen iman Ayub telah menjaga hidupnya menjadi bertanggung jawab dan benar di hadapan Dia (ayat 6). Namun, pada saat yang sama Ayub mengakui bahwa Allah berdaulat atas hidupnya (ayat 2-4).
B3 (BERBUAT)
Salah satu kesalehan yang berani Ayub diuji adalah kemurahan hatinya. Bagaimana Anda bisa mempraktekan kemurahan hati seperti Ayub?
Murah Hati: Yang Lemah Dikuatkan
Selasa, 03 Mei 2011
Mazmur 41: 2-4
B2 (BELAJAR)
Siapa yang disebut orang berbahagia? (ay. 2a) Mengapa dapat disebut sebagai orang yang berbahagia? (ay. 2b-4)
Pengajaran
Doa seperti apa yang didengar Tuhan? Tentu bukan doa yang semata-mata meminta-minta demi kepentingan diri sendiri. Apalagi doa yang berisikan klaim-klaim janji Allah, seakan-akan Allah berhutang kepada kita untuk mengabulkan doa kita. Mazmur ini mengajar dan mengajak kita berdoa secara tepat.
Doa yang Tuhan dengar adalah doa yang datang dari kerendahan hati. Salah satu wujud kerendahan hati adalah memiliki sikap peduli pada orang yang lemah (ayat 2a). Sikap itu muncul karena ia sendiri sadar bahwa dirinya penuh kelemahan dan butuh pertolongan juga. Doa orang yang seperti ini pasti diperkenan Tuhan. Sikap seperti ini menyatakan keterbukaan untuk menerima tangan pengasihan Tuhan yang siap menolong dia.
B3 (BERBUAT)
Dalam hal apakah Anda sudah tidak lagi menyadari kelemahan diri sendiri dan membutuhkan pertolongan orang lain juga?
Murah Hati Pangkal Kaya
Rabu, 04 Mei 2011
Amsal 11:17-18
B2 (BELAJAR)
Apa yang menjadi lawan dari orang yang murah hati? (ay. 17b dan 18a)
Dengan siapakah orang yang murah hati disamakan? (ay. 18b)
Sebutkan berkat dari orang yang murah hati dan kutuk dari orang yang kejam?
(ay. 17-18)
Pengajaran
Berdasarkan peribahasa "hemat pangkal kaya", orang akan melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa untuk menjadi kaya. Namun peribahasa ini tidak berlaku bagi penulis Amsal, yang menegaskan bahwa pangkal kaya adalah murah hati bukannya hemat. Ini bukan teori tapi fakta yang terjadi dalam masyarakat (24).
Mengapa bisa demikian? Apa pun yang dilakukan orang semasa hidupnya pasti mendapatkan balasannya (31). Orang yang murah hati dapat disamakan dengan orang yang menabung di bank dengan bunga yang tinggi sehingga bila tiba waktunya ia akan mendapatkan keuntungan (17, 30). Dikatakan dengan bunga tinggi sebab akan ada balasan yang tak ternilai harganya (27). Berkat Tuhan akan dicurahkan atas anak-anak-Nya yang murah hati dengan cara usaha dagangnya menghasilkan laba yang berguna baginya (18) sehingga kelimpahan meliputinya (25, 26). Sementara itu orang yang tidak bermurah hati dengan alasan hemat akan mendatangkan malapetaka dan kutuk atas dirinya sendiri (17, 26).
Kristen yang akan melakukan tindakan murah hati harus memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip utama berikut ini. Pertama, kekayaan bukanlah segala-galanya baginya sehingga hidupnya akan berantakan jika tidak mempunyai kekayaan (28). Kedua, tindakan bermurah hati harus bersumber pada kerinduan untuk membagikan berkat yang sudah ia terima (25). Tindakan bermurah hati adalah bagian dari memeratakan penghasilan (25). Ketiga, bermurah hati harus didasari atas sikap kerinduan agar orang lain mengalami, mempunyai, dan merasakan apa yang ia sendiri sudah terima (26). Keempat, mengejar kebaikan merupakan motivasi yang mendorong orang bermurah hati (27). Tidak ada sama sekali motivasi memancing dalam bermurah hati secara kristen. Jadi jika hidupnya diberkati dan makin melimpah bukan karena umpannya tapi karena Allah berkenan kepada hidupnya (20).
B3 (BERBUAT)
Ceritakanlah kepada rekan komsel Anda tentang perkenaan Allah atas hidup Anda yang mempraktekan kemurahan hati!
Murah Hati: Hakikat Puasa
Kamis, 05 Mei 2011
Yesaya 58:6-12
B2 (BELAJAR)
Sebutkan apa yang bukan dikehendaki oleh Tuhan pada umat-Nya melalui Yesaya pada waktu itu? (ay.6a) Dan apa saja yang dikehendaki oleh Tuhan yang harus dilakukan oleh umatNya? (ay. 6b-7,10) Sebutkan berkat-berkat yang diperoleh dari orang yang bermurah hati?(ay. 8-9, 11-12)
Pengajaran:
Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah sikap hati yang benar dalam tindakan yang saleh. Sebaliknya, perilaku rohani yang terlihat saleh, namun tidak keluar dari hati yang tulus adalah kemunafikan.
Israel bertanya mengapa Tuhan tidak memperhatikan upaya dan jerih payah mereka berpuasa (3a). Allah menjawab mereka dengan menunjukkan beberapa perbuatan mereka yang keliru, yaitu: bertindak semena-mena dan saling berkelahi (3b-5). Percuma melakukan hukum Tuhan yang satu sementara hukum-Nya yang lain dilanggar. Mengerjakan perilaku tak terpuji saat berpuasa sama dengan perbuatan sia-sia. Perilaku berpuasa seperti ini hanya sekadar tindakan lahiriah untuk menarik perhatian dan simpati orang lain, namun tidak dapat menipu Allah. Kiasan pedas "menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur" menunjukkan betapa bo-dohnya perbuatan mereka yang menggunakan simbol kesedihan palsu untuk menjangkau Allah (ayat 5).
Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam menunaikan puasa, tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang diinginkan Allah yaitu, menegakkan keadilan (ayat 6) dan membagikan berkat kepada orang lain (ayat 7, 10) serta mematuhi hukum hari Sabat (ayat 13). Perilaku munafik itu membatalkan tercurahnya berkat Allah bagi mereka dan menghalangi kuasa Allah menjawab doa mereka (ayat 8-9, 12, 14). Jadi, berbuat baik bagi orang lain dan menaati peraturan Allah adalah perwu-judan puasa yang sejati. Inilah perbuatan yang ingin Allah temukan hadir dalam diri umat-Nya. Pernahkah Anda merasakan keadaan serupa seperti yang dialami Israel? Selidiki dulu, sungguhkah Anda telah mempraktikkan hakikat berpuasa atau sekadar melakukan syarat lahiriah berpuasa? Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Israel
B3 (BERBUAT)
Puasa bukan hanya “tidak”: Tidak makan, menonton dll. Tetapi ambil waktu untuk berpuasa dalam kemurahan hati. Melakukan “ya” menolong orang-orang yang harus ditolong.
Murah Hati: Kasih Yang Melampaui
Jumat, 06 Mei 2011
Lukas 6:35-36
B2 (BELAJAR)
Seperti siapakah kita harus bermurah hati? (ay. 36)
Dengan kualitas seperti apa kwalitas murah hati dinyatakan?
Pengajaran
Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik.
Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat 32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat 34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa
B3 (BERBUAT)
Ambil tindakan murah hati kepada orang yang tidak layak mendapat kemurahan dari Anda.
Murah hati: Tak kalah Nyaman
Sabtu, 07 Mei 2011
Mazmur 30: 5-6
B2 (BELAJAR)
Bagaimana perbandingan antara murka Allah dan murah hati Allah digambarkan?
Pengajaran
Karena merasa aman di dalam kemakmurannya, pemazmur beranggapan bahwa kekayaan dan keberhasilannya menjadikannya demikian kuat sehingga tidak ada yang dapat menghancurkan kesenangannya. Lalu Allah menarik tangan-Nya yang melindungi serta mendatangkan kesusahan dan ketidakberdayaan yang serius dalam kehidupannya, hingga menyebabkan dia menyadari kebutuhan akan perhatian dan kehadiran Allah yang terus-menerus (Mzm. 30:9-11). Semua orang percaya yang merasa aman di dalam dirinya, yang bersandar kepada hal-hal duniawi, dan tidak memberikan tempat utama kepada Allah dan kerajaan-Nya dalam hidup mereka, diingatkan oleh kata-kata mazmur ini.
B3 (BERBUAT)
Saat kapan Anda datang kepada Tuhan mengharapkan murah hati-Nya karena pukulan Tuhan? Datanglah dan berharap kepada-Nya.
Murah hati: Ikut Berbagi
Minggu, 08 Mei 2011
Rut 2:2
B2 (BELAJAR)
Mengapa Rut berani untuk memungut bulir-bulir jelai? Mengapa disebutkan orang yang bernurah hati?
Pengajaran
Dalam hukum Musa, Allah memerintahkan orang Israel untuk mengizinkan orang miskin dan berkekurangan memungut hasil panen yang masih tertinggal dari penuaian (Im 19:9; 23:22; Ul 24:19). Allah ingin agar mereka yang berkecukupan ikut berbagi dengan mereka yang berkekurangan (bd. 2Kor 8:13-15)
B3 (BERBUAT)
Kepada siapa Anda akan ikut berbagi?
No comments: