Pada umumnya, orang merasa lebih senang ketika menerima suatu pemberian. Namun Tuhan Yesus mengajarkan bahwa "lebih berbahagia memberi daripada menerima".
Dalam khotbah perpisahan dengan jemaat Efesus, Paulus menyaksikan bagaimana ia mempraktekkan kebenaran itu dalam hidup dan pelayanannya. Selama di gereja Efesus, Paulus tidak pernah menggunakan hak tunjangan hidup dan fasilitas dari jemaat sebagaimana layaknya seorang rasul Tuhan. Malahan, Paulus bekerja dengan tangannya sendiri untuk membiayai hidupnya dan membiayai pelayanannya sendiri dan rekan-rekan sepelayanannya, bahkan ia juga membantu orang-orang yang miskin. Jadi "memberi" yang dimaksud dalam konteks ini adalah memberi untuk pekerjaan Tuhan dan memberi kepada orang yang susah.
Mengapa memberi lebih berbahagia daripada menerima?
1.) Karena memberi menunjukkan hati kita tidak terikat pada harta/ mamon
Tanda orang yang terikat pada harta adalah ia hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan harta lebih banyak, ia hanya memikirkan harta untuk kepentingan dirinya sendiri. Ketika kita memberi, berarti hati kita untuk pekerjaan Tuhan dan orang miskin.
2.) Karena memberi menunjukkan seberapa kita kaya di mata Tuhan
Bagi Tuhan, seorang yang kaya tidak diukur dari seberapa banyak uang dan harta yang ia miliki tetapi seberapa banyak ia memberi untuk pekerjaan Tuhan dan orang miskin. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita mengumpulkan harta kita di surga.
3.) Karena memberi itu membahagiakan orang lain dan memuliakan Tuhan
Melalui pemberian kita, banyak orang diberkati dan ditolong. Orang melihat kasih dan pertolongan Tuhan melalui pemberian yang kita bagikan kepada mereka, dan mereka bersyukur serta memuliakan Tuhan.
Mari kita evaluasi hidup kita, seberapa kita memberi dibandingkan menerima. Biarlah kita belajar memberi supaya kita mengalami sukacita yang Tuhan janjikan. Amin.
Oleh: GI. Susanna I. Setiawan
Renungan Harian: Challenge (Tantangan)
-
Judul : Challenge (Tantangan) “Word Play” By. Evert Kristian Ranga Ujian
dan cobaan dalam hidup adalah indikasi kekuatan batin, bukan kelemahan; itu
adal...
No comments: