ROH KUDUS DAN PENGINJILAN
Senin, 13 Juni 2011
“SIAPA ROH KUDUS?”
Yohanes 14:15-17
B2
Apa saja pekerjaan dan sebutan untuk Roh Kudus menurut nats ini?
PENGAJARAN
Sewaktu Tuhan Yesus masih di bumi, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus bagi umat-Nya. Ada dua kebenaran penting tentang Roh Kudus dari perkataan Tuhan Yesus. Pertama, sangat jelas bahwa Tuhan Yesus menggambarkan Roh Kudus sebagai Pribadi. Perhatikan bagaimana Dia menjelaskan Roh Kudus dalam ayat 17. Tuhan Yesus memakai kata sandang yang biasa dipergunakan untuk pribadi yaitu “Dia”. Roh Kudus bukanlah sekedar kuasa atau daya ilahi seperti yang dipercaya oleh bidat Saksi Yehova. Roh Kudus adalah Pribadi yang memiliki pikiran (Roma 8:27), perasaan (Efesus 4:10), dan kehendak (1 Korintus 12:11).
Kedua, Roh Kudus bukan pribadi biasa melainkan Allah sendiri! Dalam ayat 16, frase bahasa Yunani untuk frase “Penolong yang lain” dapat diterjemahkan juga sebagai “Penolong lain yang setara”. Artinya, Tuhan Yesus sendiri mengakui bahwa Roh Kudus setara dengan Dia. Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Secara esensi, Roh Kudus tidaklah lebih rendah dari Allah Bapa atau Allah Anak.
B3
Bacalah buku-buku yang bermutu tentang Roh Kudus seperti tulisan Billy Graham (diterbitkan oleh Lembaga Literatur Baptis) atau tulisan Pdt. Stephen Tong (diterbitkan oleh Penerbit Momentum)!
***
Selasa, 14 Juni 2011
“ROH KUDUS MEMULIAKAN KRISTUS!”
Yohanes 15:18-27
B2
Apa maksudnya ayat 26 bahwa Roh Kudus akan bersaksi tentang Kristus?
PENGAJARAN
Tugas utama dari Roh Kudus adalah memimpin manusia berdosa kepada Kristus. Roh Kudus tidak pernah meninggikan diri-Nya sendiri. Dia selalu menunjuk pada Tuhan Yesus. Itu sebabnya, dalam Roma 8:9, Roh Kudus disebut juga sebagai Roh Kristus karena memang tugas-Nya adalah mengarahkan kita pada Kristus. Seperti Pemandu yang baik, Roh Kudus selalu mengantarkan kita untuk mengenal dan menerima Kristus.
Akhir-akhir ini, ada gereja-gereja yang menekankan Roh Kudus sedemikian rupa sampai Roh Kudus menjadi bintang utamanya. Sedangkan, Tuhan Yesus terpinggirkan. Mereka lebih mengejar manifestasi, pengalaman spektakuler, dan karunia-karunia Roh lebih daripada pengenalan akan Tuhan Yesus. Tentu saja, penekanan yang terlalu berlebihan seperti ini tidak sejalan dengan pengajaran Alkitab.
B3
Periksalah pandanganmu tentang Roh Kudus melalui kebenaran hari ini!
***
Rabu, 15 Juni 2011
“ROH KUDUS ADALAH ROH KEBENARAN”
Yohanes 16:12-15
B2
Apa hubungan Roh Kudus dan kebenaran Firman Tuhan?
PENGAJARAN
Kita sering mendengar orang-orang tertentu mengklaim bahwa mereka mendapatkan pesan, wahyu, atau visi dari Roh Kudus tentang sesuatu. Bagaimana kita menilai bahwa apa yang mereka sampaikan sungguh-sungguh berasal dari Roh Kudus? Cara pengujian yang utama adalah apakah pesan, wahyu, atau visi tersebut selaras dengan kebenaran Firman Tuhan! Jika bertentangan atau tidak didukung oleh kebenaran Firman maka kita harus dengan tegas menyatakannya sebagai kebohongan atau kesesatan.
Karya Roh Kudus pasti tidak bertentangan dengan Firman Tuhan. Roh Kuduslah yang menginspirasikan para penulis Alkitab dan memberikannya bagi kita (1 Timotius 3:16, 2 Petrus 1:20-21, 2 Samuel 23:2). Karenanya, Roh Kudus tidak mungkin berkontradiksi dengan Firman-Nya sendiri dalam Alkitab. Bahkan, karya Roh Kudus bukan saja tidak bertentangan melainkan Dia juga menuntun kita untuk mengerti seluruh kebenaran Firman Tuhan. Seseorang yang mengaku dipimpin Roh Kudus haruslah seorang pecinta Firman Tuhan juga!
B3
Mulai sekarang, belajarlah menjadi anak Tuhan yang rajin menguji apapun “pesan rohani” dari orang lain. Jangan menjadi anak Tuhan yang naif; yang mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang tidak bertanggung jawab (Efesus 4:14)!
***
Kamis, 16 Juni 2001
“KUNCI MENJADI BERANI DALAM PENGINJILAN”
Kisah Para Rasul 4:23-31
B2
Menurut ayat 31, apa yang terjadi setelah seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus?
PENGAJARAN
Penginjilan adalah pekerjaan yang berisiko. Apalagi, kita hidup di dalam masyarakat yang mayoritasnya tidak percaya pada Tuhan Yesus. Kita dapat mengalami penolakan, penghinaan, pengucilan, dan bahkan penganiayaan. Itu sebabnya, ketakutan kita untuk menginjili adalah sesuatu yang wajar. Namun, ketakutan tersebut haruslah diatasi. Jika tidak, maka kita untuk selamanya tidak akan pernah memulai dan menuntaskan panggilan penginjilan yang sudah diberikan Allah kepada kita.
Satu-satunya cara terbaik untuk memperoleh keberanian adalah dengan mengundang dan bersandar penuh pada Roh Kudus. Itulah yang dilakukan oleh para murid Tuhan. Setelah menyaksikan bagaimana Petrus dan Yohanes ditangkap dan diadili, mereka pun menjadi ciut hati untuk bersaksi bagi nama Tuhan. Namun, mereka tidak membiarkan rasa takut melumpuhkan mereka. Sebaliknya, mereka berdoa dengan sungguh untuk memohon kekuatan dari Roh Kudus. Ketika Roh Kudus menjawab doa mereka dengan memenuhi hati mereka maka mereka pun menjadi penginjil-penginjil yang penuh keberanian!
B3
Apakah saat ini Saudara sedang dilanda rasa takut dan kuatir akan risiko yang mungkin timbul bila Saudara menginjili orang lain? Berdoalah dengan sungguh kepada Roh Kudus untuk menerbitkan hati yang berani dan bijaksana! Mintalah teman komselmu untuk mendoakanmu juga.
***
Jumat, 17 Juni 2011
“TUNAIKAN TUGAS, BERAPAPUN ONGKOSNYA!”
Kisah Para Rasul 20:22-24
B2
Apa yang kita bisa pelajari dari sikap hati Rasul Paulus dalam nats ini? Apa artinya “tawanan Roh” pada ayat 22?
PENGAJARAN
Kemarin, kita sudah diingatkan bahwa tugas penginjilan bukanlah tugas yang mudah dan bebas bahaya. Sebaliknya, tugas penginjilan adalah tugas yang menuntut pengorbanan kita. Sebagai seorang Penginjil besar, Rasul Paulus pun menyadari hal ini. Di setiap kota yang dilayaninya, ia harus berhadapan dengan “penjara dan sengsara” (ayat 23). Bahkan menurut catatan sejarah, Paulus kelak mati syahid dengan cara dipancung kepalanya karena misi penginjilannya.
Namun, Rasul Paulus tidak mempedulikan kenyamanan dan keamanan dirinya. Ia menganggap dirinya sebagai “tawanan Roh” yang artinya ia hanya bisa mengikuti apa yang menjadi kehendak dan rencana Roh Kudus dalam hidupnya. Ia menyerahkan seluruh hak untuk mengatur hidupnya kepada Tuhan. Kalaupun rencana Roh Kudus termasuk mati demi Injil, ia siap dan rela memberikan nyawanya. Sungguh sebuah sikap hati yang agung dari seorang Penginjil yang besar.
B3
Apakah Saudara sudah sepenuhnya menjadi “tawanan Roh” dalam tugas penginjilan?
***
Sabtu, 18 Juni 2011
“UMAT PILIHAN DAN PENGINJILAN”
Roma 8:28-30
B2
Siapakah mereka yang disebutkan dalam ayat 28? Jelaskan jawaban Saudara dengan berdasarkan ayat 28-30.
PENGAJARAN
Dalam kekekalan, Allah telah menetapkan sesuai dengan kedaulatan dan kebijaksanaan-Nya akan siapa saja yang diselamatkan-Nya. Penetapan Allah ini bahkan sudah dilakukan-Nya jauh sebelum dunia diciptakan-Nya (Efesus 1:4). Doktrin yang mengajarkan bahwa Allah sudah memilih umat-Nya sejak semula, bahkan sebelum mereka percaya pada Tuhan Yesus, disebut doktrin Predestinasi. Kata “Predestinasi” berasal dari dua kata bahasa Inggris yaitu “pre” dan “destiny”. Secara harfiah, artinya adalah nasib akhir yang telah ditentukan sebelumnya.
Ada orang yang berkata bahwa doktrin Predestinasi melemahkan penginjilan. Argumentasinya adalah jika memang sudah ada umat pilihan Allah, kita tidak perlu menginjili karena mereka pasti diselamatkan-Nya. Tentu saja, ini argumentasi yang sangat lemah dan dibuat-buat. Justru mestinya jika kita percaya doktrin Predestinasi maka kita akan bersemangat untuk menginjili. Seperti seorang petambang, ketika ia mengetahui bahwa di sebuah bukit terkandung batu-batu berharga maka ia pasti rajin menggali dan mencarinya. Jika kita sadar bahwa di antara orang-orang yang kita injili terdapat umat pilihan Allah maka kita pun akan semakin giat menginjili.
B3
Jelaskan kembali dengan kata-katamu sendiri bagaimana doktrin Predestinasi justru akan mendorong kita untuk menginjili?
***
Minggu, 19 Juni 2011
“KEDAULATAN ALLAH DAN PENGINJILAN”
Kisah Para Rasul 1:8; 8:1; 28:30-31
B2
Bagaimana Allah secara luar biasa membelokkan dan mengarahkan semua peristiwa yang tampak tidak baik untuk menggenapi rencana-Nya seperti dalam rangkaian ayat-ayat tersebut?
PENGAJARAN
Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Tuhan Yesus berjanji bahwa Roh Kudus akan menjadikan murid-murid-Nya sebagai saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Dan kita melihat betapa janji-Nya ini digenapi dalam seluruh cerita yang ditulis oleh kitab Kisah Para Rasul. Dalam Kisah Para Rasul 8:1, Injil tersebar ke seluruh Yudea dan Samaria. Perhatikan bahwa penyebaran Injil ini justru terjadi karena timbulnya penganiayaan hebat di Yerusalem. Allah di dalam kedaulatan-Nya yang luar biasa dapat memakai peristiwa tidak menyenangkan seperti penganiayaan untuk mencapai maksud dan tujuan-Nya sendiri!
Lantas, bagaimana dengan “ujung bumi”? Kapankah Injil diberitakan di “ujung bumi” dalam kitab ini? Saya setuju dengan seorang penafsir yang mengatakan bahwa “ujung bumi” dalam kitab ini disimbolkan oleh kota Roma karena kota ini adalah ibukota dari kerajaan terbesar di luar Israel saat itu yaitu kerajaan Romawi. Kitab ini diakhiri dengan kisah Rasul Paulus yang memberitakan tentang Kerajaan Allah di kota Roma. Sekarang, kita dapat melihat sebuah benang merah yang sangat mengagumkan. Allah benar-benar menggenapi janji-Nya untuk menyebarkan Injil-Nya sampai ke “ujung bumi”.
B3
Peganglah dalam hatimu bahwa walaupun seringkali penginjilan kita tampak gagal atau tidak sesuai rencana kita, Allah tetap sanggup mengarahkannya untuk maksud-Nya! Janganlah kecil hati atau kehilangan pengharapan!
Renungan Harian: Challenge (Tantangan)
-
Judul : Challenge (Tantangan) “Word Play” By. Evert Kristian Ranga Ujian
dan cobaan dalam hidup adalah indikasi kekuatan batin, bukan kelemahan; itu
adal...
No comments: