Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin, 15 Juli 2013
INISIATIF ALLAH
Yeremia 29:10-14

B2
Menurut nats ini, sebenarnya apakah Allah lebih dahulu mencari kita atau kita mencari Dia? Apa maksudnya frase “Aku akan memberikan kamu menemukan Aku…” (ayat 14)?

Seringkali, kita berpikir bahwa ibadah adalah hasil dari inisiatif kita. Kitalah yang berniat pergi ke gereja. Kitalah yang mengikuti ibadah dari awal sampai akhir. Kelihatannya memang ibadah dimulai dari kita yang berkomitmen mencari Allah. Namun, apakah benar demikian?

Nats hari ini menunjukkan suatu realita yang lebih dalam namun terlupakan oleh kita. Sesungguhnya, ibadah itu selalu diawali dari inisiatif Allah yang lebih dahulu mencari dan memanggil kita, orang berdosa. Ayat 10 mengatakan bahwa Allah adalah pihak pertama yang bekerja memulihkan keadaan umat-Nya. Pemulihan-Nya inilah yang akhirnya memungkinkan umat Tuhan memiliki hati yang merindukan dan mencari Dia. Jadi apakah ibadah berasal dari inisiatif kita? Tidak! Karena inisiatif kita pun adalah buah dari inisiatif Allah yang menebus dan menguduskan kita.

B3
Bersyukurlah atas karya penebusan Allah yang memungkinkan kita untuk beribadah kepada-Nya!

*****

Selasa, 16 Juli 2013
DICIPTAKAN UNTUK KEMULIAAN-NYA!
Yesaya 43:1-7

B2
Apa saja yang Allah sudah dan akan lakukan terhadap umat-Nya? Menurut ayat 7, apa tujuan Allah menciptakan dan menebus kita?

Dalam film Superman: Man of Steel, diceritakan bahwa setiap penghuni planet Kripton sudah ditentukan tujuan hidupnya sejak mereka masih bayi. Ada yang ditentukan sebagai prajurit, pemimpin, pekerja, dan sebagainya. Sekali ditentukan maka bayi itu akan bertumbuh dengan karakter dan kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan hidupnya tersebut.

Demikian pula dengan kita. Allah menciptakan dan menebus kita untuk kemuliaan-Nya. Bukan karena Allah kita butuh dihormati melainkan karena Allah, di dalam kasih-Nya, ingin supaya manusia mengalami keindahan dan keagungan kemuliaan-Nya. Dalam hal ini, Allah ingin “membagikan” kemuliaan-Nya kepada manusia. Ibadah adalah salah satu bentuk terpenting kita menyelaraskan diri dengan tujuan Allah atas kita. Ketika kita menyembah Dia maka kita sedang memenuhi tujuan Allah tersebut!

B3
Sadarilah bahwa kehidupanmu bukanlah suatu kebetulan tetapi keputusan Allah supaya Anda memiliki hidup yang memuliakan Dia!

*****

Rabu, 17 Juli 2013
MENAKUTKAN DAN MENENANGKAN
Yesaya 8:11-15

B2
Siapakah yang seharusnya kita takuti dan tidak takuti dalam hidup ini (ayat 11-13)? Apa artinya Allah akan menjadi “tempat kudus” (ayat 14)?

Dalam salah satu episode Dog Wishperer, ada sepasang suami istri yang memiliki anjing berukuran besar. Anjing tersebut begitu menyeramkan untuk dilihat apalagi didekati. Sampai suatu hari, pasangan tersebut memperoleh seorang anak. Awalnya, banyak orang mengkhawatirkan keselamatan si bayi yang tinggal satu rumah dengan anjing besar tersebut. Namun, ternyata anjing itu malah menjadi pelindung si bayi yang setia. Tidak ada yang berani mengganggu bayi tersebut karena ia selalu didampingi oleh anjing itu.

Bukankah Allah kita seperti itu? Bagi orang yang tidak mengenal-Nya, Allah adalah Pribadi yang sangat pantas untuk ditakuti (ayat 13). Dia adalah Allah yang berkuasa atas hidup dan mati manusia. Namun, bagi kita yang telah menjadi anak-anak-Nya, Allah adalah tempat perlindungan yang teguh. Ayat 14 mengibaratkan Allah sebagai “tempat kudus” (sanctuary) yaitu tempat paling aman di zaman Perjanjian Lama sebab Allah sendiri yang hadir dan menjagai kita. Selama kita berada dalam perlindungan-Nya maka tidak ada satu pun yang perlu kita takuti dalam hidup ini.

B3
Renungkanlah kembali akan janji Allah untuk menjadi tempat perlindungan yang paling aman bagi hidupmu! Masihkah Anda takut menjalani hidup ini?

*****

Kamis, 18 Juli 2013
JANGAN HANYA MENGANGKAT TANGAN!
Ratapan 3:37-41

B2
Apa maksudnya kita harus mengeluhkan dosa kita (ayat 39)? Apa artinya mengangkat hati dan tangan kepada Tuhan (ayat 41)?

Dalam ibadah hari Minggu, kita terbiasa mengangkat tangan sewaktu kita menyanyikan puji-pujian. Saking seringnya, perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan yang belum tentu diiringi oleh sikap hati yang tepat. Padahal mengangkat tangan dalam ibadah tidak secara otomatis menjadikan perilaku ini sebagai penyembahan yang baik.

Ayat 41 dengan jelas menyatakan bahwa kita harus mengangkat tangan dan hati kita kepada Allah. Hati yang terangkat kepada-Nya merupakan syarat supaya ibadah kita menyenangkan Dia. Tangan yang terangkat bagi-Nya merupakan ekspresi yang tidak terbendung dari hati yang mencintai, menghormati, dan meninggikan Allah. Apakah Anda masih ragu mengangkat tanganmu dalam ibadah? Atau, apakah Anda seringkali mengangkat tangan tanpa mengangkat hatimu? Ingatlah bahwa keduanya sama-sama penting sebagai suatu kesatuan penyembahan yang indah di mata Tuhan.

B3
Belajarlah mengangkat tangan dan hatimu kepada Tuhan dalam penyembahan!

*****

Jumat, 19 Juli 2013
MENYANYIKAN KEADILAN
Mazmur 101

B2
Apa yang hendak dinyanyikan Pemazmur (ayat 1)? Bagaimana Pemazmur menegakkan keadilan dalam kehidupan sehari-hari?

Nyanyian rohani yang baik haruslah menampilkan atau menekankan siapa Allah yang sejati. Dalam Mazmur ini, Pemazmur bertekad untuk memuji keadilan Allah. Ini adalah hal yang jarang kita lakukan dalam puji-pujian kita. Kebanyakan nyanyian rohani bertemakan kasih atau kuasa Allah tetapi bukan keadilan-Nya. Padahal keadilan adalah salah satu karakter Allah. Bila Allah tidak adil maka orang-orang benar yang tertindas tidak akan pernah mengalami pembelaan yang sempurna dari-Nya.

Yang menarik, Pemazmur menyanyikan keadilan Allah bukan hanya melalui suara namun juga melalui kehidupannya. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk menegakkan keadilan bagi sesama. Ia sendiri berjanji untuk menjadi orang yang tulus. Ia akan melawan orang-orang yang lalim. Dalam hal ini, seluruh hidupnya menjadi “nyanyian” yang mencerminkan keadilan Allah. Inilah yang disukai Allah, suara keadilan bukan hanya dalam bentuk nyanyian melainkan juga tindakan nyata yang mencintai dan mewujudkan keadilan bagi orang lain.

B3
Berdoalah supaya Tuhan memberi kita hati yang mencintai keadilan!

*****

Sabtu, 20 Juli 2013
SAKIT ASMARA KEPADA TUHAN
Kidung Agung 5:1-8

Membaca nats ini, kita membayangkan betapa romantisnya sang istri menantikan dan mempersiapkan dirinya bagi sang suami. Tragisnya, saat ia membukakan pintu kamar, ternyata sang suami sudah lenyap dari pandangannya. Apakah ia marah? Apakah ia memilih untuk tinggal di kamar? Tidak! Ia pergi mencari sang suami dengan antusias. Mengapa? Karena hatinya dipenuhi oleh sakit asmara (ayat 8). Ini adalah suatu kondisi hati yang sangat merindukan sang suami tercinta.

Sadarkah kita bahwa nats ini tidak sekedar bicara hubungan istri dan suaminya? Jauh lebih dalam, ini adalah simbol bagi hubungan kita dengan Tuhan. Hubungan kita bukan sekedar status bahwa kita adalah anak-Nya dan Dia adalah Bapa kita. Hubungan kita adalah hubungan yang emosional. Artinya, hati kita seharusnya juga dipenuhi oleh cinta dan kerinduan yang meluap-luap kepada-Nya. Apakah selama ini, Anda masih menyembah Dia dengan “sakit asmara” di hatimu?

B3
Mintalah kepada-Nya supaya terus menjaga dan membakar hatimu bagi-Nya!

*****

Minggu, 21 Juli 2013
PENYEMBAHAN SEBAGAI DIALOG
Yesaya 6:1-9

B2
Perhatikan, apa saja yang menjadi respon Yesaya kepada Allah dan respon Allah kepada Yesaya? Mengapa ibadah yang baik memerlukan respon kita?

Setidaknya ada 2 cara pandang yang salah tentang ibadah. Pertama, kita melihat ibadah sebagai kelas di mana ibadah menjadi sarana untuk penyampaian informasi saja, khususnya melalui khotbah. Kedua, kita menganggap ibadah sebagai konser di mana kita dihibur melalui musik yang menarik. Keduanya tentu saja tidak pas dalam kita memahami apa itu ibadah.

Pertemuan Yesaya dengan Tuhan mengajarkan kita bahwa ibadah sesungguhnya adalah sebuah dialog antara Yang Ilahi dan umat-Nya. Dialog ini bersifat saling meresponi. Ketika Yesaya melihat kekudusan Allah, ia pun mengakui segala dosanya. Kemudian, Allah berespon terhadap pengakuan Yesaya dengan menyucikannya kembali. Lantas, Allah menyampaikan tantangan pengutusan. Yesaya pun menjawab. Akhirnya, Allah mengutus Yesaya.

B3
Marilah kita menjalani ibadah sebagai dialog dengan Dia. Responilah apa yang Dia nyatakan melalui ibadah.





GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top