Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu." (Keluaran 20:17)

erintah ke-sepuluh ini dapat disebut sebagai “ibu dari semua dosa”, karena jika kita mempelajari perintah “jangan mengingini” maka kita akan menemukan bahwa pelanggaran terhadap perintah yang satu ini, maka akan melahirkan dosa-dosa lainnya. Perintah ke sepuluh ini berbeda dengan kesembilan perintah yang lainnya. Perintah ke sepuluh ini berkaitan dengan dosa yang tersembunyi di dalam hati, sedangkan ke-sembilan yang lainnya berkaitan dengan tindakan luar yang terlihat. Itu sebabnya, seringkali dosa ini sulit terdeteksi, seringkali orang yang melakukannya tidak menyadari bahwa ia telah berbuat dosa.

Perintah ”Jangan mengingini milik sesamamu”, bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan sama sekali. Kita boleh menginginkan kekayaan, keberhasilan, kebahagiaan, kepandaian, dsb. Yang dimaksud dengan perintah ini adalah kita tidak boleh menginginkan dengan sikap hati serakah dan iri hati terhadap sesuatu atau milik orang lain seperti rumahnya, istrinya, hambanya, atau keledainya, atau apapun yang dimiliki orang lain.

Yakobus 1:13-14 mengajar kita bahwa pencobaan itu tidak datang dari Allah, karena setiap orang pada dasarnya dicobai oleh keinginannya sendiri. Ketika kita begitu terseret dan terpikat oleh keinginan itu, maka keinginan itu berbuah dan melahirkan dosa dan pada akhirnya berujung kepada maut. Contoh yang paling konkrit adalah kisah Akhan dalam Yosua 7:20-22. Pada mulanya Akhan melihat barang-barang jarahan milik musuhnya, kemudian berkembanglah keinginan akan untuk memiliki barang-barang yang jelas diperintahkan Tuhan untuk dimusnahkan. Keinginan itu mendorong Akhan melanggar perintah Tuhan. Pada akhirnya dosa itu bukan saja mendatangkan maut bagi Akhan sendiri, tetapi juga keluarga dan bangsanya.

Bagaimana kita bisa terhindar dari pelanggaran terhadap perintah ini?

1.) Menjaga hati dengan Firman Tuhan (Ams4:23;
Mzm 119:11)
Pelanggaran terhadap perintah ini bersumber dari hati, karena itu kita harus waspada dan selalu introspeksi terhadap motif-motif yang tersembunyi dalam hati kita. Kita dapat menjaga hati kita agar tetap murni dengan menyimpan Firman Tuhan dalam hati kita. Jika hati kita dipenuhi Firman Tuhan, maka kita akan terhindar dari keinginan-keinginan yang salah.

2.) Mengasihi sesama dengan kasih Bapa (Rm 13:8-9; 1Kor 4:14-17)
Menginginkan milik orang lain akan membuat kita jatuh pada dosa-dosa yang lain yang akan merugikan bahkan mencelakakan orang lain. Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat (Rm 13:10). Ketika kita mengasihi orang lain dengan kasih Bapa, maka sebagaimana seorang bapa menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, maka kita dimampukan untuk bersuka cita atas apa yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki. Bahkan kita selalu mengharapkan dan berusaha memberi yang terbaik bagi orang tersebut.

3.) Mengembangkan keinginan yang ilahi (Mzm 73:25; 84:2-3)
Kita harus mengingini Tuhan dan hal-hal yang rohani lebih dari apapun, sehingga tidak ada tempat bagi keinginan-keinginan yang salah bercokol dalam hati kita. Pusatkan hidup kita kepada melakukan kehendak Allah maka sebagaimana Yesus di Taman Getsemani, kita akan dengan jelas membedakan antara keinginan pribadi atau kehendak Allah.

Oleh : GI.Susanna I.S

GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top