Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Puisi Natal : Selamat Natal, Sahabatku


Desember telah tiba
Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Kue-kue yang lezat dan rencana liburan
Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih

Di hari Natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku menyapamu wahai sahabat
Kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
Kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
Kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
Kau yang bertanya sendiri seperti apakah Natal kali ini

Natal ini masih milikmu
Dalam keriuhan pun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan: Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra Natal datang untukku juga untukmu
Kamu tidak dilupakan-Nya Natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat Natal, sahabatku..

Menggali Kembali Harta Karun Natal

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: ...." (Matius 1:18)

Untuk kesekian kalinya, umat Kristiani memperingati dan merayakan Natal -- peristiwa kelahiran Yesus, Pribadi yang Maha Agung. Tuhan dan Juru Selamat dunia. Terjadinya sendiri pada masa ketika Kaisar Agustus mengeluarkan ketetapan agar "di seluruh dunia", maksudnya di seluruh wilayah Imperium Romawi, diselenggarakan sensus kependudukan (Lukas 2:1). Yaitu "sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria" (ayat 2). Itu berarti sekitar tahun 4 sM.

Natal, peristiwa yang satu ini pastilah kaya makna, terutama bagi umat Kristiani. Karena itu, gereja memperingati dan merayakannya setiap tahun, supaya kekayaan maknanya terus-menerus memaknai kehidupan kita.

Sebenarnya, kapan pertama kali umat Kristiani memperingati dan merayakan Natal? Jawabannya, tergantung umat Kristiani yang mana. Umat Kristiani di Mesir, misalnya, konon mulai merayakan Natal pada abad ke-3, tanggalnya 6 Januari, bertepatan dengan suatu hari raya umum. Namun, Gereja Roma Katolik sendiri mulai memperingati Natal pada akhir abad ke-4, tanggalnya 25 Desember. Tanggal itu sengaja dipilih supaya peringatan Natal "meng-anti-kan" perayaan kafir natalis solis invicti--"lahirnya Sang Matahari yang tak tertaklukkan". Selanjutnya, tanggal itu pun diikuti oleh gereja-gereja di tempat-tempat lain sampai dengan sekarang. Jadi, dihitung-hitung, tradisi memperingati dan merayakan Natal sudah cukup tua usianya. Sudah lebih dari enam belas abad!

Yang menjadi pertanyaan, setelah lebih dari enam belas abad diperingati dan dirayakan, masihkah kekayaan makna Natal yang semula dimiliki oleh umat Kristiani pada abad ke-21 ini? Saya menyangsikannya. Dewasa ini, Natal sudah begitu dikomersialkan. Dijadikan bisnis. Sorotan Natal tidak lagi pada Pribadi yang kelahiran-Nya dirayakan, tetapi sudah beralih pada pernak-pernik Natal--pohon Natal, hiasan Natal, lagu Natal, kado Natal, dsb.--dan pelbagai aktivitas yang menjadikan malam Natal tidak lagi "... kudus, sunyi senyap", tapi hedonis dan ingar-bingar!

Bagaimana kita sebagai generasi Kristen yang kesekian--sudah jauh sekali dengan generasi Kristen yang pertama kali merayakan Natal--bisa mengerti, menghayati, dan menghidupi kembali kekayaan makna Natal yang semula? Caranya, bisa dengan mempelajari sejarah gereja, khususnya tentang asal-usul peringatan Natal yang pertama kali di akhir abad ke-4. Namun, saya juga menyangsikan adanya catatan historis yang orisinil, lengkap, dan akurat tentang itu. Kalau begitu, bagaimana? Cara yang lebih utama dan tepat adalah dengan menggali kembali harta karun Natal, yang tersimpan dengan baik di dalam Alkitab. Kitab ilahi ini menuturkan jalan cerita peristiwa yang mahaagung tersebut: "Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: ...."

Tulisan dalam Alkitab berisi untaian paparan inspiratif tentang Natal. Setiap paparan lahir dari perenungan yang dalam dan personal dari setiap penulisnya, dalam ziarah rohaninya menemukan kembali dan menjiwai kekayaan makna Natal yang semula. Kiranya melalui tulisan ini kekayaan makna Natal semakin memaknai kehidupan Saudara. Dan, harapan ini hanya bisa terealisasi jika Saudara bersedia membaca kisah Natal yang tercatat dalam Injil, memerhatikan setiap paparan yang ada di dalamnya, dengan semangat yang dipesankan Rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius: "Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu" (2 Timotius 2:7).
Akhirnya, selamat membaca. Selamat berziarah bersama para `pemapar`. Selamat menggali kembali harta karun Natal. "Get inspired!"

Diambil dari:
Judul buku : Harta Karun Natal: Kumpulan Paparan Inspiratif Alkitabiah tentang Natal
Judul artikel: Menggali Kembali Harta Karun Natal
Penulis : Erick Sudharma
Penerbit : Literatur Perkantas Jawa Barat, Bandung 2005
Halaman : 9 -- 12

SEKANTONG KASIH GKBJ (baca=Gerakan Kasih Bagi Jakarta)

Bulan Pebruari seringkali menjadi bulan yang ditunggu-tunggu, khususnya oleh pasangan muda-mudi yang sedang memadu kasih, karena di dalamnya mereka merayakan hari Kasih Sayang yang dikenal dengan hari Valentine. Pasangan-pasangan kebanyakan merayakannya dengan makan malam yang romantis, bertukar hadiah mulai dari coklat, bunga sampai cincin berlian yang mempesona.

Di bulan kasih sayang ini, GKBJ Taman Kencana  ingin mengajak jemaat untuk mempraktekkan kasih sayang  kepada sesama melalui program  Sekantong Kasih GKBJ (Gerakan Kasih Bagi Jakarta).  Firman Tuhan mengingatkan kita melalui Ayub 16:14: “Siapa menahan kasih sayang terhadap sesamanya, melalaikan takut akan Yang Mahakuasa. Program ini sekaligus menjadi sebuah moment di mana kita akan memulai sebuah gerakan yang akan  terus dikumandangkan selama tahun 2014 ini. Gerakan ini diadakan sehubungan dengan tema GKBJ Taman Kencana tahun ini yaitu menjadi “Meta  Church, Mega Impact”.  Apa yang akan kita lakukan?

Secara prinsip, kita akan mengadopsi sebuah komunitas yang miskin dan belum percaya Tuhan  di kota Jakarta dan sekitarnya, lalu kita akan belajar  menyatakan kasih kepada orang-orang tersebut melalui pemberian bantuan maupun pembinaan-pembinaan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk itu Majelis dan BP telah memberikan tanggung jawab kepada Departemen Pelayanan dan Departemen Penggembalaan untuk menangani pelaksanaannya.  

Setiap 2 bulan sekali, gereja akan memberikan kesempatan kepada jemaat untuk mengumpulkan barang-barang  yang dibutuhkan dalam sebuah kantong yang disediakan. Selanjutnya departemen Pelayanan akan menyalurkan kepada komunitas tersebut di waktu yang sudah ditentukan, dan untuk itu departemen Penggembalaan akan melibatkan komsel-komsel yang sehat.

Harapan kami, para pemimpin GKBJ Taman Kencana antusias berpartisipasi mensukseskan gerakan ini, sehingga tahun ini kita menjadi Gereja yang mengubahkan dan berdampak secara nyata.
Amin.

Liputan Natal Khusus dan Lansia

Pada tanggal 13 Desember 2013 yang lalu, Departemen Pelayanan GKBJ Taman Kencana menyelenggarakan Ibadah Natal Khusus dan Lansia. ibadah ini dihadiri oleh jemaat usia emas dan juga single parent. Tema yang diusung adalah "Semakin Kuat dan Menjadi Berkat". ibadah natal ini semakin meriah dengan acara foto-foto ditempat yang sudah disiapkan oleh panitia, dan dihibur oleh cucu-cucu (anak sekolah minggu - red) yang mempersembahkan tarian dan pujian untuk opa dan oma. di akhir acara, masing-masing jemaat juga mendapatkan bingkisan natal. semoga ibadah natal ini akan diadakan setiap tahun ya :)

inilah beberapa foto acara natal khusus dan lansia

Get Adobe Flash player
Photo Gallery by QuickGallery.com











Top