Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Kesaksian Wanita Bijak

Wanita Bijak... “WOW!”

Dalam kasih karunia Tuhan, pada tanggal 8-10 Juni 2012 lalu telah dilaksanakan camp pembinaan Wanita Bijak (single). Bertempat di Hotel Bumi Makmur Indah – Bandung, camp ini diikuti oleh ±50 peserta  yang berasal dari berbagai gereja yang berbeda, dari GKBJ Taman Kencana mengirimkan 8 orang untuk ikut serta dalam camp ini. 

Dengan visi “Melalui Keunikannya Wanita Berfungsi dan Menjadi Teladan” pembinaan ini membina wanita-wanita dari berbagai usia untuk berfungsi dan menjadi teladan bagi wanita lain dan lingkungannya. Dalam pembinaan ini, para peserta dibentuk untuk mengenali keunikan dan menerima keberhargaannya yang benar, mengerti bagaimana fungsi mereka, menjadi teladan bagi wanita lain dan dapat bekerja sama dengan pria untuk membangun Kerajaan Allah dimana saja. Pembinaan ini terbuka untuk semua wanita (single) yang ingin mengenali keunikan dan fungsi mereka sebagai wanita untuk dapat menjadi teladan bagi siapapun.
Shallom!

Saya Chintia (19 tahun), saya ingin memberikan kesaksian mengenai bagaimana pengalaman saya saat mengikuti camp pembinaan Wanita Bijak (WB) single

Saat Dept. Pembinaan menawarkan saya untuk mengikuti pembinaan ini, respon saya sangat antusias dan langsung mengiyakan tawaran ini, karena saya tahu saya membutuhkan pembinaan ini. Dalam pembinaan ini, saya mengalami banyak berkat dan lawatan Tuhan. Saya mengalami bagaimana saya menemukan keberhargaan diri saya dalam sesi “Mutiara yang Ditemukan”, menemukan keunikan dalam perasaan wanita di sesi “Problema Emosi Wanita”, mengenali dosa-dosa wanita di sesi “3 Dosa Hawa”, pokoknya semua sesi begitu menyentuh dan memberkati saya. Namun, sesi yang paling memberkati saya adalah sesi “Ia Dinamai Perempuan (IDP)”, mengapa sesi ini??

Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara, saya memiliki seorang adik laki-laki dan seorang adik perempuan. Sejak kecil orangtua kami memang mengajarkan kami untuk hidup takut akan Tuhan, saling menghormati dan mengasihi satu sama lain agar hubungan keluarga kami rukun dan harmonis. Tapi, tidak dapat dipungkiri memang kalau sering kali kami bertengkar, jika saya bertengkar dengan adik saya terutama dengan adik laki-laki saya, timbul dalam hati saya perasaan tidak mau mengalah, sehingga membuat suasana tidak enak. Namun Tuhan menegur saya lewat Kebenaran-Nya, melalui sesi ini saya diajarkan bahwa setiap perempuan harus lebih peka terhadap hal-hal positif karena kita (perempuan) diciptakan sebagai penolong dimanapun. Demikian pula dengan saya, kalau Tuhan menetapkan saya sebagai seorang kakak maka saya harus peka terhadap kebutuhan dan perasaan adik-adik saya, saya harus bisa menempatkan diri saya sebagai seorang teman bagi mereka bukan justru seorang musuh yang bisa mereka lawan. Hal ini juga mengingatkan saya kalau dengan saudara sendiri saja saya tidak berfungsi sebagai penolong, bagaimana mungkin saya dapat menjadi penolong bagi orang lain ataupun pasangan hidup saya kelak. 

Oleh sebab itu, saya bertekad untuk berubah. Dan wow! rasanya sulit sekali untuk sabar menghadapi mereka, tapi saya minta roh yang lemah lembut dari Tuhan, dan Tuhan mampukan saya untuk belajar karena saya yakin ini adalah bagian dari proses yang Tuhan pakai untuk membentuk saya lebih lagi dalam menjalankan fungsi saya sebagai penolong. Setelah pulang camp saya mencoba untuk lebih dekat dengan adik-adik saya, mendengarkan keluh kesah mereka, memberi saran jika mereka memerlukannya, menegur di saat mereka salah, dan lebih berinisiatif lagi untuk meminta maaf ketika saya salah.

Ini adalah sedikit dari banyak berkat yang saya dapat dari pembinaan WB ini. Nah, for all ladies yang belum mengikuti pembinaan WB ini saya sangat menganjurkan dan mendorong teman-teman wanita semua untuk mengikuti pembinaan ini. Jangan ragu untuk mendaftarkan diri kalian dalam pembinaan ini! Kalau saya dan teman-teman saya yang sudah mengikuti pembinaan WB ini bisa mendapatkan banyak sekali berkat, saya rindu kalianpun bisa mengalami berkat yang sama bahkan lebih. Ayo, alami Tuhan dan bersama-sama dipulihkan dalam pembinaan ini! Ingat, seorang wanita harus mengenali keunikan dan keberhargaan dirinya agar mampu berfungsi sebagai penolong dan menjadi teladan bagi siapapun. Tuhan Yesus memberkati! J


Top