Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Pdt. David N. Purnomo

Pdt. David Nugroho Purnomo 
Senior Pastor


David Nugroho Purnomo menjabat sebagai Gembala Sidang sejak tahun 2011. Ia mendapat gelar S.T. (Sarjana Teknik) dari UKSW Salatiga (1995), gelar S.Th (Sarjana Teologia) dari SAAT Malang (2000), dan gelar profesi C.L.C (Certified Leadership Coach) dari Cherish Indonesia (2015). Beliau juga pengajar Crown Financial Ministry (2005). Selepas pelayanan sebagai staf kurikulum Yayasan Eunike dan sebagai Board of Leadership CMN Indonesia, beliau mendirikan MAX-U Training and Transformation Center.
Pdt. David - begitu biasa dia disapa - hidup bahagia bersama dengan istrinya GI. Aysha Sukirdjadjaja dan kedua putrinya Carissa dan Benedicta.

Pdt. Hengky Setiawan

Pdt. Hengky Setiawan
Care Pastor

Hengky Setiawan merupakan lulusan Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang untuk program studi S.Th. dan M.K. (Magister Konseling). Ia adalah suami dari GI. Susanna Setiawan dan ayah dari tiga anak (Violina, Yosua, dan Stephani). Ia adalah pendiri dari GFM (Godly Father Movement), pembicara CMN (Christian Men's Network) Indonesia dan Tiongkok, serta pernah menjadi gembala sidang GKBJ Taman Kencana hampir 19 tahun dan menjabat sebagai Sekretaris Umum Sinode GKBJ selama 3 tahun

GI. Susanna I. Setiawan

GI. Susanna I. Setiawan
Cell Group Pastor

Susanna Setiawan menyelesaikan pendidikan S.Th. di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang tahun 1999. Ia mulai melayani sebagai hamba Tuhan penuh waktu di GKBJ Taman Kencana sejak tahun 1993 sampai sekarang. Ia juga terlibat dalam pelayanan Wanita Bijak sejak tahun 2006 sampai sekarang.

GI. Jimmy Setiawan

GI. Jimmy Setiawan
Worship Pastor

Jimmy Setiawan adalah Gembala Ibadah GKBJ Taman Kencana. Ia merupakan seorang rohaniwan yang terpanggil secara khusus dalam bidang ibadah. Setelah menyelesaikan studinya di Calvin Theological Seminary (USA), ia mendirikan Mentoring Center for Worship Renewal. Ia bergabung dengan GKBJ Taman Kencana sejak 2008.

GI. Tyas Affandi

GI. Tyas Affandi
Youth Pastor


Tyas Affandi merupakan seorang Gembala Anak Muda di GKBJ Taman Kencana. Sejak tahun 2005, ia terpanggil untuk melayani kaum muda. Ia meraih gelar Sarjana Teologi di STT LETS, Jakarta dan saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana (Master of Ministry) di STT Amanat Agung, Jakarta. Selain itu, ia juga aktif melayani sebagai Leading Worshipper di Hark The Worship Team yang merupakan tim praise&worship dari GKBJ Taman Kencana yang telah merilis album yang berjudul "Selalu Ada Harapan". Sejak tahun 2014, ia juga dipercayai menjadi Event Production Manager di GKBJ Taman Kencana.

GI. Janni Kusuma

GI. Janni Kusuma
Kid's Pastor

Janni Kusuma merupakan Gembala Gereja Anak di GKBJ Taman Kencana. Ia menyelesaikan studi M.Div. (Master of Divinity) di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang. Setelah menyelesaikan studinya, ia melayani sebagai hamba Tuhan penuh waktu di GKBJ Taman Kencana

Surat Gembala: Raising Godly Generation

Membangkitkan Generasi Ilahi
1 Samuel 2:17  Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.  18  Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.

Imam Eli membesarkan 3 orang anak,
Dua orang adalah anak kandungnya sendiri Hofni dan Pinehas.  Keduanya demikian jahat dan sama sekali tidak menghormati Tuhan (2:12).   Mereka memerintahkan para pelayan Bait Allah membawa garpu bergigi tiga untuk mengambil daging korban sembelihan yang sedang diolah, dan memakan daging korban yang untuk Tuhan itu (1:13-16).  Jika umat tidak memberikan korban bakaran mereka, tak segan-segan para pelayan Hofni dan Pinehas akan merebut dengan kekerasan.  Sedemikian berani mereka terhadap Tuhan sehingga jemaat merasa ngeri dengan tingkat laku mereka.  Sampai hari ini garpu bergigi tiga menjadi sebuah legenda sebagai senjata yang dipegang oleh iblis sendiri.  Sangat besar dosa kedua kakak beradik ini di hadapan TUHAN, sehingga berani merampok korban untuk TUHAN.   Bukan itu saja, Hofni dan Pinehas bahkan berani melakukan hubungan seksual di depan pintu Kemah Pertemuan (yakni Bait Allah/Rumah Tuhan waktu itu).  Perzianahan yang keji ini tidaklah ditutup-tutupi bahkan tersiar di seantero jemaat (2:22-23).  Segala nasehat ayahnya tidaklah pernah digubris (2:23-25) sehingga sang ayah akhirnya tidak lagi memarahi mereka (3:13).
Satu anak yang lain adalah Samuel, anak sulung Hana dan Elkana dari Rama.  Hana telah meminta anak ini dari Tuhan (1:20) dan bernazar akan membawa Samuel untuk menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya (1:22).  Selama 3 tahun penuh Hana merawat dan membesarkan anak ini dalam doa dan perhatian, dan kemudian menyerahkan untuk dipakai Tuhan sepenuhnya (1:28).  dalam pengasuhan Imam Eli untuk pelayan Tuhan (1:28).  Maka sejak usia 3 tahun Samuel telah memakai baju efod dari kain lenan dan menjadi pelayan di hadapan Tuhan (2:18).  Demikianlah anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli (2:11).  Dan setiap tahun ibunya datang membawa jubah efod kecil untuk dipakai anaknya (2:19). 
Berbeda dengan dua anak kandung Imam Eli, Samuel kecil bertumbuah semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia (2:26).  Samuel tumbuh dalam kepekaannya terhadap suara Tuhan, sehingga seluruh umat akhirnya tahu bahwa Samuel telah dipercayakan bukan hanya jabatan Imam (2:35a) yang setia pada Tuhan dan setia melakukan firman Tuhan  (2:35b),  namun juga jabatan nabi Tuhan (3:20).  Segala apa yang difrimankan Tuhan atas diri Samuel semuanya digenapi Tuhan (3:19).
Kisah ini sangat menggugah hati saya.  Tiga anak yang hidup satu generasi di rumah Tuhan di Silo di bawah asuhan seorang Imam.   Namun hasilnya demikian berbeda.  Yang dua menjadi gerenasi yang rusak, menghancurkan iman umat Tuhan, menjadi batu sandungan.  Sementara yang satu menjadi generasi ilahi, membangun dan meneguhkan iman umat Tuhan, menjadi kesaksian dan kemuliaan nama Tuhan.

Dalam konteks zaman sekarang, di dalam Gereja yang sama, bisa muncul anak-anak Ilahi namun bisa muncul pula anak-anak yang brengsek. 
Pertanyaannya adalah:  anak-anak macam apa yang akan dihasilkan oleh Gereja kita?
Jawaban pertanyaan ini melibatkan minimal dua unsur penting:
Fakfor orangtua:  apakah memberikan warisan rohani kepada anaknya seperti Ibu Hana dan Bapak Elkana  atau hanya memberikan tradisi ibadah seperti Imam Eli.  Dalam kasus ketiga anak tersebut, faktor orangtua memegang peranan yang sangat penting.
Faktor lingkungan rohani:  apakah bertumbuh dalam atmosfer rohani dan ada seorang mentor yang meneguhkan dan memperkaya iman sang anak.  Dalam kasus ketiga anak tersebut, mereka menerima lingkungan rohani yang sama.  Artinya faktor ini tidak mengambil peranan yang menentukan.
Kenyataannya kita melihat banyak contoh di Alkitab bahwa anak yang menerima WARISAN ROHANI dari orangtuanya akan menjadi GENERASI ILAHI yang luar biasa.  Selain Samuel, kita mendapatkan beberapa Generasi Ilahi lain yang dibesarkan dalam warisan rohani namun dibesarkan dalam lingkungan yang tidak mengenal Tuhan – yakni: Musa, Daniel, dan Yusuf.

Mari sebagai keluarga kita berlomba-lomba menanamkan iman pada generasi muda.  Dan sebagai keluarga Allah yakni gereja kita tetap menyiram tiap benih iman bahkan menaburkan benih iman, dan selalu meneguhkan memperkaya iman yang ada sehingga banyak generasi muda yang terselamatkan. Amin.


Oleh: Pdt. David N. Purnomo

Surat Gembala: Memperoleh Hikmat Lebih Berharga Daripada Memperoleh Uang

Kebutuhan hidup itu demikian banyak.  Kebutuhan pokok saja sulit dipenuhi, apalagi ada segudang keinginan dan harapan untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih keren dan segala hobi kesenangan kita.  Logika sederhana kita mengarahkan bahwa untuk mencukupi semuanya itu, kita butuh d-u-i-t alias u-a-n-g.  Makanya manusia berlomba untuk cari uang, kejar uang, dan dapat uang lebih banyak dan lebih banyak lagi.

Tahukah bahwa menggergaji kayu akan lebih mudah jika menggunakan gergaji yang diasah.  Anda tidak bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik jika anda tidak mengubah cara hidup anda, cara kerja anda. Anda perlu cara yang baru, hikmat yang baru!

Raja Salomo berkata: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.”  (Amsal 3: 13-14).  Ia mendapatkan kebenaran penting:  jika orang mendapatkan hikmat maka hasilnya akan melebihi emas. 
Ada cara bodoh untuk mendapatkan emas, dengan menipu, dengan kerja keringat, dengan memberikan pemikiran kepada perusahaan, dst.  Namun ada cara lain yang lebih baik, cara yang berhikmat:  mencari perkenan Allah, membangun kepercayaan dari sesama, memiliki nama baik, dst.  Dan orang yang berhikmat akan mendapatkan ‘emas’ dan ‘keuntungan’ yang lebih baik dalam hidupnya. 

Orang yang memiliki hikmat tahu bagaimana hidup dengan baik sehingga di ayat 16 dikatakan “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.”  Pun  di ayat 17 dikatakan “Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.”

Raja Salomo telah melihat hasil dari mempeoleh hikmat.  Ketika masih muda, ia diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya Raja Daud yang meninggal dunia.  Perkara pertama yang dilakukannya adalah MEMINTA HIKMAT dari Tuhan (1 Raja 3:5-13).  Dan dengan hikmat itulah ia berhasil sebagai seorang penyair, arsitek, dan raja. Penghasilan lebih dari 200 juta dolar AS (sekitar 2 triliun rupiah) per tahun, ia lebih kaya daripada raja mana pun di bumi. Ia membuat semua raja takluk kepadanya, seperti presiden Amerika Serikat yang (dahulu) demikian diperhitungkan kata-kata dan kebijakannya.

Ia menggubah kitab Amsal, Kidung Agung, dan Pengkhotbah Benarlah Amsal 16:16  Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
 Amsal 8:18  Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. 19  Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.   21  supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
Amsal 8:15  Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. 16  Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
Amsal 8:35  Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. 36  Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Amsal 8:14  Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.

Di bulan Oktober ini kita akan berbicara mengenai hikmat kehidupan yang dari Allah.  Marilah kita mengasihi hikmat, dan tekun mencari dia.
Amsal 8:17  Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
Karena hikmat memang perlu dicari… bahkan dibeli
Amsal 23:23  Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Pdt David N Purnomo, ST, STh.

River Camp GKBJ - Back To Nature

Acara sekolah minggu kali ini mengadakan River Camp  di daerah Camping Gound Puncak. Suasananya begitu alami, bebatuan dan pepohonan menemani aktivitas para ASM. Acara dikemas dengan sangat menarik, ada begitu banyak tantangan yang diberikan kepada para peserta, simulasi game hingga adventure game. kerjasama kelompok, kekompakan, dan strategi sangat dibutuhkan dalam setiap tantangan. selain itu, pembicara yang khusus diundang (Ibu Aysah) juga membawakan beberapa sesi khotbah. Diakhir acara ASM juga mendapatkan sebuah tantangan terakhir (Final Challege) yaitu menyalakan sebuah lilin dengan kerjasama dari semua peserta. Camp ini sangat mengasyikan, semoga di tahun depan kita bisa menyelengarakan camp lagi semacam ini. -SRT-





Top