Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Sekolah Minggu Goes To Pinisi Edutainment Park


Liburan Ceria Sekolah minggu,
Mengajak anak-anak untuk mengunjungi PINISI EDUTAINMENT PARK,
5 SEPTEMBER 2015
Jam 10.00 - 17.00 WIB
HTM anak-anak (TK-6SD): Rp.110.000,-
HTM dewasa/ pendamping: Rp.85.000,-
Sudah termasuk paket 1x makan.
Daftarkan ke guru-guru sekolah minggu.
Setiap minggu menabung 10rb
Segera daftarkan dan mulai menabung dari sekarang.

Karunia Rohani

(Rom 1:11-12)
1. Tujuan karunia rohani.
Tujuan karunia rohani guna menguatkan orang percaya bukan untuk "petantang petenteng". "Menguatkan": 1 Tes 3:2. Jelas utk menguatkan hati dan iman, bukan sekadar fisik ataupun utk mencukupi orang lain. John Piper: sebuah kemampuan yg dianugerahkan RK yg merupakan ekspresi iman, baik melalui kata2 maupun tindakan kita utk menguatkan iman sesama. Praktik: memikiki kerinduan utk menguatkan iman sesama lbh penting drpd sekadar mengetahui apa yg menjadi karunia rohani kita. PUNYA SEMANGAT UTK MENGUATKAN IMAN SESAMA MENDAHULUI MENGETAHUI KARUNIA ANDA ITU APA.
GUNAKANLAH DENGAN RENDAH HATI UNTUK MELAYANI ORANG LAIN, BUKAN UNTUK PAMER.


2. Setiap orang punya karunia yg berbeda.
Rom 12:6. Karunia diperoleh menurut atau sesuai kasih karunia Tuhan. Ketika Anda di dlm grj Anda harus berfungsi apapun karunianya. Setiap karunia baik yg kelihatan kecil ataupun besar, semuanya itu diperlukan, berkaitan, dan dubutuhkan bagi pertumbuhan grj dan tubuh Kristus. Jadi, SEMUA KARUNIA PENTING DAN BERGUNA. Gunakanlah karunia itu, entah itu "keren atau tdk"...utk melayani dan Tuhan hargai itu. Karunia yg kecil dan tdk keren pasti bisa berguna menguatkan iman jemaat. JANGAN MEREMEHKAN DENGAN KARUNIA YANG KELIHATANNYA KECIL. Praktik: Layanilah sesuai dengan karunia, bukan yg tdk sesuai, agar tepat guna shg jemaat memperoleh kekuatan iman.


Pengkhotbah: GI. Tyas Affandi
belum dikoreksi oleh pembicara
Ditulis oleh: Pdt. Hengky Setiawan.

Tuhan Punya Rencana yang Indah


Yesaya 55:8

Sebab rancanganku bukanlah rancangan mu, dan jalan mu bukanlah jalan ku, demikianlah Firman Tuhan.

1. Adalah baik membuat perencanaan, jika tdk menjadi kacau.
Hidup akan menjadi kacau jika tdk ada planing. Buatlah perencanaan kedepan..., tapi dimana Tuhan diletakan flm perencanaan kita? Bahkan perencanaan yg sederhana, spt tamasya, jalan2, belanja dll. Perencanaan tampa Tuhan akan menjadikan kita sombong, dan akan menjadi kacau bd Yak 4:13-16. Perencanaan tampa Tuhan sama dengan gagal. 


2. Tuhan punya rencana: Seringkali itu berarti mau mengubah rencana kita. Rencana manusia itu baik, tetapi rencana Tuhan itu terbaik. Tuhan selalu mengganti yang baik dengan yang terbaik utk anak2Nya. Perubahan rencana itu tdk enak, tetapi jalanilah... bd Yer 29:11. Karena...happy ending.

3. Menerima rencana Tuhan:
Berserah penuh sekalipun Tuhan "mengobok-ngobok" rencana kita tampa iri hati dg orang yang tampa Tuhan sekalipun kelihatannya lebih baik; Ketaatan penuh walaupun nggak masuk akal spt kasus Gideon. Ingat prinsip ini Ams 3:5.

Kita boleh memilih...namun pililah rencana Tuhan.

Pengkhotbah: GI. ANLOK (Gembala GKBJ Palembang).

Catatan: belum dikoreksi oleh pembicara.
Ditulis oleh: Pdt Hengky Setiawan

Ketaatan pada Firman

Pelayan Firman: GI. Janni Kusuma.
1 Sam 15:17-23

Tidak taat kpd Firman Tuhan adalah kejahatan di mata Tuhan. Mengapa?

Tidak taat adalah cermin pemberontakan kpd Tuhan. Melawan otoritas Tuhan. Ketaatan mutlak tercermin dari tindakan yg sesuai dg aturan Tuhan. Sayang sekali, Saul gagal utk taat krn membiarkan dirinya dikuasai oleh ketakutan. Allah ingin Saul mentaati Firman-Nya daripada persembahan. Ketaatan adalah bahasa kasih kita kpd Tuhan. 1 Yoh 5:3, orang yang mengasihi Tuhan pasti mentaati Tuhan. Obedience is an act of faith, disobedience is the result of unbelief (Edwin Louis Cole).

konsekuensi ketidaktaatan adalah hidup yg tidak berkenan di hadapan Tuhan. Itulah yang membuat Tuhan menolak Saul. Saul tidak taat. Ketidak-taatan tokoh di Alkitab selalu disertai dg konskuensi. Namun tdk dg KRISTUS. YESUS datang ke dalam dunia utk melakukan kehendak Allah, melakukan dengan sepenuhnya.
Ketika Saul menolak Allah maka Saul jatuh dalam menolak FirmanNya. Mempercayai Tuhan sepenuhnya akan membuat kita lebih kuat mentaati Tuhan.

JANGAN TAKUT UNTUK TAAT.

(Ringkasan belum dikoreksi oleh pembicara)
Diringkas Oleh: Pdt. Hengky Setiawan

Menjadi Lebih Baik

KIS 17:11-12.

Banyak gereja berlomba menjadi lebih baik dalam soal gedung, metode pengajaran, iringan musik dalam ibadah dll. Namun untuk lebih baik secara rohani dilupakan dan ditinggalkan. GKBJ Taken boleh saja tidak lebih baik secara fisik, jumlah jemaat, dll tetapi menjadi lebih baik secara rohani harus dikejar dan diusahakan. Bagaimana jemaat dan para komsel belajar dari orang-orang Yahudi di Berea tentang "lebih baik".

1. Menyatakan keunggulan.
Keunggulan rohani orang-orang Yahudi di Berea lebih baik dibandingkan orang-orang Yahudi di Tesalonika. Mereka memiliki kualitas rohani yang paling dicari dan berpengaruh kepada, bukan saja orang Yahudi lainnya tetapi juga orang Yunani.

2. Menyatakan kesungguhan.
Keunggulan tidak akan dapat terjadi jika tidak ada kesungguhan untuk menjadi lebih baik. Mereka tidak hanya puas menjadi baik secara rohani tetapi selalu menjadi lebih baik. Lebih baik dari hari sebelumnya dalam pemahaman Firman Tuhan, dalam buah-buah rohani, dan teladan. Orang yang tidak sungguh-sungguh pasti tidak akan bertahan di tengah komunitas yang unggul.

3. Menyatakan ketepatan.
Mereka dengan tepat memulai pembelajaran Firman dari hati, bukan dari otak lebih dahulu. Mereka membiarkan Firman Tuhan berbicara apa adanya di hati. Mereka menyimpan Firman Tuhan apa adanya dan secara utuh di hatinya. Hati yang dikuasai Firman Tuhan sama dengan hidup yang dikuasai Firman Tuhan.
Tuhan memberkati GKBJ Taken.

Ibadah Raya komsel di GKBJ Taken. 
Ditulis oleh: Pdt. Hengky Setiawan

Diampuni dan Dilupakan


Pengkhotbah : G.I Jimmy Setiawan
Nats : Imamat 16 (Hari Raya Pendamaian)

Kitab Imamat bisa dikatakan sebagi salah satu dari berbagai kitab yang paling membosankan. Banyak orang mengira bahwa kitab ini tidak ada relevansi nya dengan zaman kita hidup sekarang. Tradisi-tradisi dan peraturan yang dulu dilakukan tidak lagi berlaku sekarang ini. Jadi seringkali kitab ini diabaikan. Namun, lewat firman Tuhan kali ini, kita mau belajar kitab Imamat sebagai bayang-bayang atau gambaran mengenai Kristus itu sendiri. Kita juga mau belajar bahwa ternyata kitab ini juga tidak kalah penting seperti kitab-kitab lainnya.

Ada 4 manfaat mempelajari kitab Imamat:
  1. Semakin disadarkan akan kekudusan Tuhan. Kalau baca Imamat, banyak sekali peraturan mengenai kekudusan, hal-hal yang najis atau haram, hal tentang pengudusan diri, pengakuan dosa dan melakukan ritual persembahan korban sebagai penebusan, itu semua dilakukan karena Allah maha Kudus sehingga haruslah kita kudus. Contohnya baca Imamat 11:44-45.
  2. Semakin takut dan tidak sembarangan. Banyak peraturan juga mengenai kekudusan yang harus ditaati, jika tidak konsekuensinya mati seperti kisah dua anak Harun yang mati (Imamat 10:2). Jadi melalui kitab ini, kita belajar untuk tidak sembarangan menghadap hadirat Allah, ataupun dalam menjalani hari-hari kita sebagai orang percaya kita akan lebih taat dan takut akan Allah.
  3. Semakin mengasihi & menghargai sesama. Kitab ini juga berbicara mengenai hubungan dengan sesama seperti perlakuan terhadap orang miskin, perkawinan atau hubungan suami istri.
  4. Semakin menghargai dan mengasihi Kristus. Nah poin ke 4 ini yang akan lebih dibahas lebih lanjut dari nats Imamat 16.

Hari Raya Pendamaian

Hari terbesar orang Israel adalah Hari raya pendamaian (The day of Antonement). Dikatakan bahwa hari ini adalah sabat dari hari sabat (Sabath of sabath). Hari Sabat saja dikatakan hari yang sangat penting bagi agama Yahudi waktu itu, terlebih lagi sabat dari hari sabat. Dalam waktu sekali setahun yakni hari ke sepuluh bulan ke-7, Imam Besar harus masuk ke dalam ruang maha kudus. Imam Besar tersebut yakni Harun pada waktu itu haurs melakukan ritual penyucian diri sebelum masuk ke dalam ruang maha kudus. Ruang maha kudus itu tidak boleh sembarang orang yang masuk, hanya boleh Imam Besar dan itupun Imam Besarnya harus menyucikan diri terlebih dahulu dan mempersembahakan korban penghapusan dosa baginya sendiri dan keluarganya (ay.6).

2 Ekor Kambing

Harun kemudian harus membuang undi atas kedua kambing jantan dan membuang undi atas kedua kambing itu. Sebuah undi bagi Tuhan dan sebuah bagi Azazel. Kambing jantan yang kena undi bagi Tuhan akan diolah dan dipersembahakn sebagai korban penghapusan dosa. Sedangkan kambing jantan yang kena undi bagi Azazel, akan dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun. (Nb: Azazel dari beberapa penafsir/ilmuwan ada yang mengatakan bahwa artinya nama Iblis dan ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama tempat yang mysterious, kejam, dan tidak bertuan.) 
Kambing jantan yang kena undi bagi Azazel itu disebut juga dengan scapegoat (kambing hitam walaupun sebenarnya tidak bewarna hitam). Nasib kambing itu akan jadi seperti ini: Harun akan meletakkan tangannya diatas kepala kambing tersebut dan menyebutkan dosa-dosa orang Israel satu persatu selama satu tahun itu (transfer kesalahan/dosa ke kambing), kambing jantan itu mengangkut segala kesalahan Israel, lalu kambing itu dibawa ke padang gurun atau sejauh-jauhnya dari perkemahan bangsa Israel dan dilepas (note: kambing bukan seperti anjing yang bisa pulang sendiri setelah dilepas jauh dengan alat penciumannya yang tajam). 

Apa makna dari nats ini?
  1. Sosok Imam Besar
    Penebusan dosa di hadapan Allah perlu mediator. Zaman dulu Imam Besar lah sebagai mediatornya. Dosa manusia akan membuat kita mati jika kita dekat dihadirat Tuhan. Mediator haruslah orang yang suci, sehingga ia tidak mati dan bisa berhubungan dengan Allah. Sosok Imam Besar yakni Harun adalah bayang-bayang peran Imam Besar kita yang sejati yaitu Yesus Kristus. Tidak ada yang sempurna selain Yesus, Harun masih belum sempurna. Harun membawa korban penebusan untuk menghapus dosa-dosa, namun sesungguhnya korban itu tidak dapat sepenuhnya menghapus dosa, tetapi hanya membersihkan kenajisan umat Israel secara fisik. Kalau Tuhan mau mengampuni umat Israel itu pun karena anugerah Tuhan. (Ibrani 9:13), tetapi Yesus mengorbankan nyawanya untuk menebus dosa kita secara total.  Itu sebabnya kita tidak perlu membawa kambing setiap kita ke gereja, karena Yesus telah membawa darahnya sendiri. Ingat ketika Yesus menghembuskan nafas terakhirnya, tirai yang membagi ruang kudus dan mahakudus robek, yang merupakan symbol penting dimana sekarang kita bisa berhadapan dengan Bapa di Sorga melalui pengorbanan Kristus.
  2. Kedua Ekor Kambing
    Mengapa perlu ada 2 ekor kambing? Mengapa tidak hanya kambing yang sebagai korban tebusan? Tetapi harus ada kambing yang harus mengangkat segala kesalahan umat Israel?
    Kedua kambing tersebut menunjukkan:
    a. Kambing pertama menunjukkan Yesus mengampuni kita (kambing penebusan dosa : Yesus menebus dosa kita).
    b. Kambing kedua yang diserahkan kepada Azazel itu menunjukkan apa yang Yesus lakukan. Yesus bukan sekedar mengampuni kita, tetapi Yesus melupakan dosa kita (itu sebabnya kambing hitam itu dibawa jauh-jauh) artinya Dia tidak akan memperhitungkan dosa-dosa kita. 

Ayat-ayat alkitab perjanjian lama :


  • Yes 44:22 “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!”
  • Mikha 7:19 “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”
  • Yes 38:17 “Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu”
  •     Yes 31:34 “…sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”

  •     Maz 103:12 “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.”


Ayat di perjanjian baru :

  • 2 Kor 5:19 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”
  • Kol 2: 13-14 “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.”
Undangan : Bersyukur dan Bebas
Tuhan telah menghapus dosa kita secara total dan tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita. Maka seharusnya kita hidup dengan hati yang bersyukur dan bebas.
Belajarlah untuk bersyukur dan mengingat akan anugerah Tuhan atas hidup kita. Jangan jadi orang Kristen yang tahunya hanya menuntut, namun isilah hari-hari dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Bersyukur merupakan suatu alat ukur untuk melihat bagaimana kondisi kerohanian kita. Bukan hanya bersyukur, tetapi juga bebas. Bebas dari intimidasi masa lalu kita. Kalau Tuhan saja mengampuni dan melupakan dosa kita, seharusnyalah kita tidak boleh membiarkan diri kita terintimidasi dengan dosa-dosa masa lalu kita.

Ditulis oleh: Kezia Yuseli
http://catatanfirmantuhan.blogspot.com/2015/05/diampuni-dan-dilupakan.html

Our Tribute to Pdt. Hengky Setiawan & GI. Susanna I. Setiawan.
















Suasana imlek GKBJ Taman Kencana

Pada tanggal 22 Febrari yang lalu, ibadah minggu di GKBJ Taman Kencana terasa spesial dengan nuansa imlek, dimeriahkan juga dengan kehadiran pemain musik kecapi dan vocal group dari komsel mandarin. berikut ini beberapa gambar yang kami abadikan [SRT]









Kesaksian Wanita Bijak

Wanita Bijak... “WOW!”

Dalam kasih karunia Tuhan, pada tanggal 8-10 Juni 2012 lalu telah dilaksanakan camp pembinaan Wanita Bijak (single). Bertempat di Hotel Bumi Makmur Indah – Bandung, camp ini diikuti oleh ±50 peserta  yang berasal dari berbagai gereja yang berbeda, dari GKBJ Taman Kencana mengirimkan 8 orang untuk ikut serta dalam camp ini. 

Dengan visi “Melalui Keunikannya Wanita Berfungsi dan Menjadi Teladan” pembinaan ini membina wanita-wanita dari berbagai usia untuk berfungsi dan menjadi teladan bagi wanita lain dan lingkungannya. Dalam pembinaan ini, para peserta dibentuk untuk mengenali keunikan dan menerima keberhargaannya yang benar, mengerti bagaimana fungsi mereka, menjadi teladan bagi wanita lain dan dapat bekerja sama dengan pria untuk membangun Kerajaan Allah dimana saja. Pembinaan ini terbuka untuk semua wanita (single) yang ingin mengenali keunikan dan fungsi mereka sebagai wanita untuk dapat menjadi teladan bagi siapapun.
Shallom!

Saya Chintia (19 tahun), saya ingin memberikan kesaksian mengenai bagaimana pengalaman saya saat mengikuti camp pembinaan Wanita Bijak (WB) single

Saat Dept. Pembinaan menawarkan saya untuk mengikuti pembinaan ini, respon saya sangat antusias dan langsung mengiyakan tawaran ini, karena saya tahu saya membutuhkan pembinaan ini. Dalam pembinaan ini, saya mengalami banyak berkat dan lawatan Tuhan. Saya mengalami bagaimana saya menemukan keberhargaan diri saya dalam sesi “Mutiara yang Ditemukan”, menemukan keunikan dalam perasaan wanita di sesi “Problema Emosi Wanita”, mengenali dosa-dosa wanita di sesi “3 Dosa Hawa”, pokoknya semua sesi begitu menyentuh dan memberkati saya. Namun, sesi yang paling memberkati saya adalah sesi “Ia Dinamai Perempuan (IDP)”, mengapa sesi ini??

Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara, saya memiliki seorang adik laki-laki dan seorang adik perempuan. Sejak kecil orangtua kami memang mengajarkan kami untuk hidup takut akan Tuhan, saling menghormati dan mengasihi satu sama lain agar hubungan keluarga kami rukun dan harmonis. Tapi, tidak dapat dipungkiri memang kalau sering kali kami bertengkar, jika saya bertengkar dengan adik saya terutama dengan adik laki-laki saya, timbul dalam hati saya perasaan tidak mau mengalah, sehingga membuat suasana tidak enak. Namun Tuhan menegur saya lewat Kebenaran-Nya, melalui sesi ini saya diajarkan bahwa setiap perempuan harus lebih peka terhadap hal-hal positif karena kita (perempuan) diciptakan sebagai penolong dimanapun. Demikian pula dengan saya, kalau Tuhan menetapkan saya sebagai seorang kakak maka saya harus peka terhadap kebutuhan dan perasaan adik-adik saya, saya harus bisa menempatkan diri saya sebagai seorang teman bagi mereka bukan justru seorang musuh yang bisa mereka lawan. Hal ini juga mengingatkan saya kalau dengan saudara sendiri saja saya tidak berfungsi sebagai penolong, bagaimana mungkin saya dapat menjadi penolong bagi orang lain ataupun pasangan hidup saya kelak. 

Oleh sebab itu, saya bertekad untuk berubah. Dan wow! rasanya sulit sekali untuk sabar menghadapi mereka, tapi saya minta roh yang lemah lembut dari Tuhan, dan Tuhan mampukan saya untuk belajar karena saya yakin ini adalah bagian dari proses yang Tuhan pakai untuk membentuk saya lebih lagi dalam menjalankan fungsi saya sebagai penolong. Setelah pulang camp saya mencoba untuk lebih dekat dengan adik-adik saya, mendengarkan keluh kesah mereka, memberi saran jika mereka memerlukannya, menegur di saat mereka salah, dan lebih berinisiatif lagi untuk meminta maaf ketika saya salah.

Ini adalah sedikit dari banyak berkat yang saya dapat dari pembinaan WB ini. Nah, for all ladies yang belum mengikuti pembinaan WB ini saya sangat menganjurkan dan mendorong teman-teman wanita semua untuk mengikuti pembinaan ini. Jangan ragu untuk mendaftarkan diri kalian dalam pembinaan ini! Kalau saya dan teman-teman saya yang sudah mengikuti pembinaan WB ini bisa mendapatkan banyak sekali berkat, saya rindu kalianpun bisa mengalami berkat yang sama bahkan lebih. Ayo, alami Tuhan dan bersama-sama dipulihkan dalam pembinaan ini! Ingat, seorang wanita harus mengenali keunikan dan keberhargaan dirinya agar mampu berfungsi sebagai penolong dan menjadi teladan bagi siapapun. Tuhan Yesus memberkati! J

Pdt. David N. Purnomo

Pdt. David Nugroho Purnomo 
Senior Pastor


David Nugroho Purnomo menjabat sebagai Gembala Sidang sejak tahun 2011. Ia mendapat gelar S.T. (Sarjana Teknik) dari UKSW Salatiga (1995), gelar S.Th (Sarjana Teologia) dari SAAT Malang (2000), dan gelar profesi C.L.C (Certified Leadership Coach) dari Cherish Indonesia (2015). Beliau juga pengajar Crown Financial Ministry (2005). Selepas pelayanan sebagai staf kurikulum Yayasan Eunike dan sebagai Board of Leadership CMN Indonesia, beliau mendirikan MAX-U Training and Transformation Center.
Pdt. David - begitu biasa dia disapa - hidup bahagia bersama dengan istrinya GI. Aysha Sukirdjadjaja dan kedua putrinya Carissa dan Benedicta.

Pdt. Hengky Setiawan

Pdt. Hengky Setiawan
Care Pastor

Hengky Setiawan merupakan lulusan Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang untuk program studi S.Th. dan M.K. (Magister Konseling). Ia adalah suami dari GI. Susanna Setiawan dan ayah dari tiga anak (Violina, Yosua, dan Stephani). Ia adalah pendiri dari GFM (Godly Father Movement), pembicara CMN (Christian Men's Network) Indonesia dan Tiongkok, serta pernah menjadi gembala sidang GKBJ Taman Kencana hampir 19 tahun dan menjabat sebagai Sekretaris Umum Sinode GKBJ selama 3 tahun

GI. Susanna I. Setiawan

GI. Susanna I. Setiawan
Cell Group Pastor

Susanna Setiawan menyelesaikan pendidikan S.Th. di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang tahun 1999. Ia mulai melayani sebagai hamba Tuhan penuh waktu di GKBJ Taman Kencana sejak tahun 1993 sampai sekarang. Ia juga terlibat dalam pelayanan Wanita Bijak sejak tahun 2006 sampai sekarang.

GI. Jimmy Setiawan

GI. Jimmy Setiawan
Worship Pastor

Jimmy Setiawan adalah Gembala Ibadah GKBJ Taman Kencana. Ia merupakan seorang rohaniwan yang terpanggil secara khusus dalam bidang ibadah. Setelah menyelesaikan studinya di Calvin Theological Seminary (USA), ia mendirikan Mentoring Center for Worship Renewal. Ia bergabung dengan GKBJ Taman Kencana sejak 2008.

GI. Tyas Affandi

GI. Tyas Affandi
Youth Pastor


Tyas Affandi merupakan seorang Gembala Anak Muda di GKBJ Taman Kencana. Sejak tahun 2005, ia terpanggil untuk melayani kaum muda. Ia meraih gelar Sarjana Teologi di STT LETS, Jakarta dan saat ini sedang menempuh pendidikan pasca sarjana (Master of Ministry) di STT Amanat Agung, Jakarta. Selain itu, ia juga aktif melayani sebagai Leading Worshipper di Hark The Worship Team yang merupakan tim praise&worship dari GKBJ Taman Kencana yang telah merilis album yang berjudul "Selalu Ada Harapan". Sejak tahun 2014, ia juga dipercayai menjadi Event Production Manager di GKBJ Taman Kencana.

GI. Janni Kusuma

GI. Janni Kusuma
Kid's Pastor

Janni Kusuma merupakan Gembala Gereja Anak di GKBJ Taman Kencana. Ia menyelesaikan studi M.Div. (Master of Divinity) di Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang. Setelah menyelesaikan studinya, ia melayani sebagai hamba Tuhan penuh waktu di GKBJ Taman Kencana

Surat Gembala: Raising Godly Generation

Membangkitkan Generasi Ilahi
1 Samuel 2:17  Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.  18  Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.

Imam Eli membesarkan 3 orang anak,
Dua orang adalah anak kandungnya sendiri Hofni dan Pinehas.  Keduanya demikian jahat dan sama sekali tidak menghormati Tuhan (2:12).   Mereka memerintahkan para pelayan Bait Allah membawa garpu bergigi tiga untuk mengambil daging korban sembelihan yang sedang diolah, dan memakan daging korban yang untuk Tuhan itu (1:13-16).  Jika umat tidak memberikan korban bakaran mereka, tak segan-segan para pelayan Hofni dan Pinehas akan merebut dengan kekerasan.  Sedemikian berani mereka terhadap Tuhan sehingga jemaat merasa ngeri dengan tingkat laku mereka.  Sampai hari ini garpu bergigi tiga menjadi sebuah legenda sebagai senjata yang dipegang oleh iblis sendiri.  Sangat besar dosa kedua kakak beradik ini di hadapan TUHAN, sehingga berani merampok korban untuk TUHAN.   Bukan itu saja, Hofni dan Pinehas bahkan berani melakukan hubungan seksual di depan pintu Kemah Pertemuan (yakni Bait Allah/Rumah Tuhan waktu itu).  Perzianahan yang keji ini tidaklah ditutup-tutupi bahkan tersiar di seantero jemaat (2:22-23).  Segala nasehat ayahnya tidaklah pernah digubris (2:23-25) sehingga sang ayah akhirnya tidak lagi memarahi mereka (3:13).
Satu anak yang lain adalah Samuel, anak sulung Hana dan Elkana dari Rama.  Hana telah meminta anak ini dari Tuhan (1:20) dan bernazar akan membawa Samuel untuk menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya (1:22).  Selama 3 tahun penuh Hana merawat dan membesarkan anak ini dalam doa dan perhatian, dan kemudian menyerahkan untuk dipakai Tuhan sepenuhnya (1:28).  dalam pengasuhan Imam Eli untuk pelayan Tuhan (1:28).  Maka sejak usia 3 tahun Samuel telah memakai baju efod dari kain lenan dan menjadi pelayan di hadapan Tuhan (2:18).  Demikianlah anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli (2:11).  Dan setiap tahun ibunya datang membawa jubah efod kecil untuk dipakai anaknya (2:19). 
Berbeda dengan dua anak kandung Imam Eli, Samuel kecil bertumbuah semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia (2:26).  Samuel tumbuh dalam kepekaannya terhadap suara Tuhan, sehingga seluruh umat akhirnya tahu bahwa Samuel telah dipercayakan bukan hanya jabatan Imam (2:35a) yang setia pada Tuhan dan setia melakukan firman Tuhan  (2:35b),  namun juga jabatan nabi Tuhan (3:20).  Segala apa yang difrimankan Tuhan atas diri Samuel semuanya digenapi Tuhan (3:19).
Kisah ini sangat menggugah hati saya.  Tiga anak yang hidup satu generasi di rumah Tuhan di Silo di bawah asuhan seorang Imam.   Namun hasilnya demikian berbeda.  Yang dua menjadi gerenasi yang rusak, menghancurkan iman umat Tuhan, menjadi batu sandungan.  Sementara yang satu menjadi generasi ilahi, membangun dan meneguhkan iman umat Tuhan, menjadi kesaksian dan kemuliaan nama Tuhan.

Dalam konteks zaman sekarang, di dalam Gereja yang sama, bisa muncul anak-anak Ilahi namun bisa muncul pula anak-anak yang brengsek. 
Pertanyaannya adalah:  anak-anak macam apa yang akan dihasilkan oleh Gereja kita?
Jawaban pertanyaan ini melibatkan minimal dua unsur penting:
Fakfor orangtua:  apakah memberikan warisan rohani kepada anaknya seperti Ibu Hana dan Bapak Elkana  atau hanya memberikan tradisi ibadah seperti Imam Eli.  Dalam kasus ketiga anak tersebut, faktor orangtua memegang peranan yang sangat penting.
Faktor lingkungan rohani:  apakah bertumbuh dalam atmosfer rohani dan ada seorang mentor yang meneguhkan dan memperkaya iman sang anak.  Dalam kasus ketiga anak tersebut, mereka menerima lingkungan rohani yang sama.  Artinya faktor ini tidak mengambil peranan yang menentukan.
Kenyataannya kita melihat banyak contoh di Alkitab bahwa anak yang menerima WARISAN ROHANI dari orangtuanya akan menjadi GENERASI ILAHI yang luar biasa.  Selain Samuel, kita mendapatkan beberapa Generasi Ilahi lain yang dibesarkan dalam warisan rohani namun dibesarkan dalam lingkungan yang tidak mengenal Tuhan – yakni: Musa, Daniel, dan Yusuf.

Mari sebagai keluarga kita berlomba-lomba menanamkan iman pada generasi muda.  Dan sebagai keluarga Allah yakni gereja kita tetap menyiram tiap benih iman bahkan menaburkan benih iman, dan selalu meneguhkan memperkaya iman yang ada sehingga banyak generasi muda yang terselamatkan. Amin.


Oleh: Pdt. David N. Purnomo

Surat Gembala: Memperoleh Hikmat Lebih Berharga Daripada Memperoleh Uang

Kebutuhan hidup itu demikian banyak.  Kebutuhan pokok saja sulit dipenuhi, apalagi ada segudang keinginan dan harapan untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih keren dan segala hobi kesenangan kita.  Logika sederhana kita mengarahkan bahwa untuk mencukupi semuanya itu, kita butuh d-u-i-t alias u-a-n-g.  Makanya manusia berlomba untuk cari uang, kejar uang, dan dapat uang lebih banyak dan lebih banyak lagi.

Tahukah bahwa menggergaji kayu akan lebih mudah jika menggunakan gergaji yang diasah.  Anda tidak bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik jika anda tidak mengubah cara hidup anda, cara kerja anda. Anda perlu cara yang baru, hikmat yang baru!

Raja Salomo berkata: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.”  (Amsal 3: 13-14).  Ia mendapatkan kebenaran penting:  jika orang mendapatkan hikmat maka hasilnya akan melebihi emas. 
Ada cara bodoh untuk mendapatkan emas, dengan menipu, dengan kerja keringat, dengan memberikan pemikiran kepada perusahaan, dst.  Namun ada cara lain yang lebih baik, cara yang berhikmat:  mencari perkenan Allah, membangun kepercayaan dari sesama, memiliki nama baik, dst.  Dan orang yang berhikmat akan mendapatkan ‘emas’ dan ‘keuntungan’ yang lebih baik dalam hidupnya. 

Orang yang memiliki hikmat tahu bagaimana hidup dengan baik sehingga di ayat 16 dikatakan “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.”  Pun  di ayat 17 dikatakan “Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.”

Raja Salomo telah melihat hasil dari mempeoleh hikmat.  Ketika masih muda, ia diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya Raja Daud yang meninggal dunia.  Perkara pertama yang dilakukannya adalah MEMINTA HIKMAT dari Tuhan (1 Raja 3:5-13).  Dan dengan hikmat itulah ia berhasil sebagai seorang penyair, arsitek, dan raja. Penghasilan lebih dari 200 juta dolar AS (sekitar 2 triliun rupiah) per tahun, ia lebih kaya daripada raja mana pun di bumi. Ia membuat semua raja takluk kepadanya, seperti presiden Amerika Serikat yang (dahulu) demikian diperhitungkan kata-kata dan kebijakannya.

Ia menggubah kitab Amsal, Kidung Agung, dan Pengkhotbah Benarlah Amsal 16:16  Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
 Amsal 8:18  Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. 19  Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.   21  supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
Amsal 8:15  Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. 16  Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
Amsal 8:35  Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. 36  Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Amsal 8:14  Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.

Di bulan Oktober ini kita akan berbicara mengenai hikmat kehidupan yang dari Allah.  Marilah kita mengasihi hikmat, dan tekun mencari dia.
Amsal 8:17  Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
Karena hikmat memang perlu dicari… bahkan dibeli
Amsal 23:23  Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Pdt David N Purnomo, ST, STh.

River Camp GKBJ - Back To Nature

Acara sekolah minggu kali ini mengadakan River Camp  di daerah Camping Gound Puncak. Suasananya begitu alami, bebatuan dan pepohonan menemani aktivitas para ASM. Acara dikemas dengan sangat menarik, ada begitu banyak tantangan yang diberikan kepada para peserta, simulasi game hingga adventure game. kerjasama kelompok, kekompakan, dan strategi sangat dibutuhkan dalam setiap tantangan. selain itu, pembicara yang khusus diundang (Ibu Aysah) juga membawakan beberapa sesi khotbah. Diakhir acara ASM juga mendapatkan sebuah tantangan terakhir (Final Challege) yaitu menyalakan sebuah lilin dengan kerjasama dari semua peserta. Camp ini sangat mengasyikan, semoga di tahun depan kita bisa menyelengarakan camp lagi semacam ini. -SRT-





Top