“Menanti-nantikan
Tuhan”
Mazmur 130:5
B2
Pertanyaan Penggali:
·
Bagaimanakah
sikap pemazmur ketika Ia mencari Tuhan?
·
Apakah
yang seharusnya kita harapkan dari Tuhan?
Pengajaran
Menanti adalah
pekerjaan paling membosankan. Begitu pula ketika kita berdoa meminta sesuatu
kepada Tuhan, tidak semua doa kita dijawab oleh Tuhan secara langsung,
terkadang harus melalui proses penantian yang cukup panjang. Tidak semua anak
Tuhan mau bersabar menanti jawaban dari Tuhan; mereka menjadi putus asa dan
kecewa yang akhirnya tidak dapat menikmati janji Tuhan.
Kita dapat
belajar dari sikap Daud: “Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan
aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal
mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.” (Mazmur
130:5-6). Dalam keadaan tidak baik pun Daud tetap menaruh pengharapan kepada
Tuhan dan dengan sabar menanti-nantikan pertolongan-Nya. Untuk memiliki kesabaran memang tidak mudah
dan memerlukan suatu perjuangan. Ketika Tuhan memberikan janji-Nya kepada
Abraham, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati
engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan
memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang
mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat.”(Kejadian 12:2-3), Abraham menantinya dengan sabar.
B3
Sudahkah anda menanti-nantikan Tuhan
dengan sabar? Nantikanlah Tuhan dalam kehidupan kita, karena Dia adalah Allah yang tidak pernah mengecewakan
kita!
Selasa, 29
Januari 2013
“Kerinduan Setiap Saat”
Mazmur
130:5-8
B2
Pertanyaan Penggali:
1. Apakah yang
kita butuhkan untuk membangun keintiman dengan Allah? (ayat 5)
2. Bagaimana cara
membangun keintiman yang intensif dengan Allah? (ayat 6-8)
Pengajaran
“Putus-nyambung,
putus-nyambung, putus-nyambung”?Terkadang syair itu mengiang-ngiang dalam
pikiran kita.Apakah syair itu sungguh mewakili gambaran tentang hubungan kita
dengan Allah?Dalam hal rohani ada istilah “On
– Off” atau putus-nyambung dengan Tuhan.Penyebabnya adalah manusia.Hanya
karena Tuhan tahu kelemahan kita yang rentan terhadap godaan, maka Dia
bertindak membawa kita kembali pada-Nya.
Terkadang
Tuhan memakai masalah sebagai alat yang ampuh untuk menyadarkan kita bahwa kita
membutuhkan Dia. Kita harus menyadari bahwa kekuatan kita tidak berarti apa-apa
tanpa kehadiran Tuhan.Blaise Pascal berkata bahwa dalam hati manusia terdapat
ruang kosong yang tidak dapat diisi oleh apapun.Banyak ruang dalam hati
manusia, tetapi ada satu ruang yang tidak mungkin diisi oleh apapun kecuali
Tuhan.Itulah sebabnya, jiwa kita sering merindukan kasih Tuhan.Kunci untuk
melihat dan mengalami kebaikan Tuhan adalah kerinduan.Orang yang rindu pasti membangun
hubungan yang intensif dengan Tuhan.Kita harus memiliki kerinduan seperti
pengawal mengharapkan pagi.
B3
Sudahkah Anda
memiliki kerinduan pada Allah seperti pengawal mengharapkan pagi? Bangunlah kerinduan Anda
kepada Allah, karena Anda
membutuhkan Allah setiap saat!
Rabu, 30
Januari 2013
“Tak Kenal Maka Tak
Sayang”
Yohanes
4:20-22
B2
Pertanyaan Penggali:
1.
Mengapa
Yesus berkata, “Kamu menyembah apa tidak kamu Kenal”? (ayat 22a).
2.
Untuk
intim dengan Tuhan, hal apakah yang harus kita alami? (ayat 22b).
Pengajaran
Jikalau
hubungan intim dengan Allah digambarkan sebagai hubungan suami-istri, maka
pengenalan terhadap satu sama lain adalah hal yang mutlak diperlukan. Itulah
satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi.Di dalam bacaan kita hari ini tentang
percakapan antara Yesus dengan Perempuan Samaria, Yesus mengungkapkan kalimat
yang menarik yaitu “kamu menyembah apa tidak kamu kenal.” Penyembahan di dalam
Alkitab merupakan suatu tindakan yang menggambarkan hubungan kedekatan atau
keintiman antara manusia dengan Sang Pencipta, yaitu Allah sendiri.
Jika
perkataan Yesus dikontekskan dengan gereja hari ini, maka kemungkinan besar
orang menyembah Allah tanpa mengenal Dia?Pada masa kini, kita menyaksikan
kenyataan bahwa orang rajin beribadah pada hari Minggu, tetapi mereka tidak
mengenal Dia atau tidak intim dengan Tuhan.Mengapa?Karena mereka telah menganggap
kekristenan sebagai suatu agama untuk melakukan penyembahan yang rutin. Hal
seperti ini tidak akan pernah membuat seseorang bisa mengalami keintiman dengan
Allah. Keintiman dalam penyembahan dapat terjalin jika ada pengenalan akan
Allah. Pengenalan ini dibangun secara terus-menerus sebagai gaya hidup dan
bukan sekali seminggu saja.
B3
Siapakah Allah
yang Anda sembah?Jikalau Anda tidak mengenal Dia yang Anda sembah, langkah
apakah yang harus Anda lakukan?Sudahkah Anda membangun keintiman yang
terus-menerus dengan Allah untuk mengenal Dia lebih dalam lagi?
Kamis, 31
Januari 2013
Diam Di Rumah
Tuhan Seumur Hidup”
Mazmur
27:1-5
B2
Pertanyaan Penggali:
1. Bagaimanakah
sikap pemazmur akan hadirat Allah (rumah Allah)? (ayat 4)
2. Apakah yang
membuat pemazmur begitu merindukan Allah? (ayat 1-3, 5)
Pengajaran
Pemazmur
merupakan sosok yang begitu mencintai Allah, dalam beberapa Mazmur
yang ditulis, kita dapat melihat cinta, kerinduan, dan kehausan pemazmur akan
Allah yang begitu mendalam. Dalam ayat 4, pemazmur berkata: “Satu hal telah
kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”
Yang membuat
pemazmur begitu mencintai dan merindukan hadirat Allah adalah karena Ia
mengenal (ayat 1) dan
mengalami Allah (ayat 2-3, 5). Pengenalan dan pengalaman akan
Allah haruslah kita miliki. Tanpa kedua hal ini, kita tidak dapat merindukan
dan mencintai Allah.Begitu pula ketika kita mencintai seseorang, cinta itu bisa
timbul akibat pengenalan dan pengalaman kita bersama dengan orang tersebut.Ketaatan
merupakan kunci untuk mengenal dan mengalami Allah. Daud dapat mengalami
pertolongan Tuhan (ayat 2-3), karena Ia taat akan panggilan Tuhan
sehingga Ia dapat mengalami pengalaman yang dahsyat bersama dengan Tuhan.
B3
Inginkah
memiliki kerinduan dan kecintaan yang begitu mendalam akan Allah? Ketaatan akan
membawa anda mengalami Allah yang hidup dalam kehidupan Anda. Ambillah komitmen
untuk taat kepada Allah, sehingga Anda makin mengenal dan mengalami-Nya secara
nyata!
Jumat, 1
Februari 2013
“Haus Dan Lapar
Akan Allah”
Yohanes
7:37-39, Mazmur 42:1-12
B2
Pertanyaan Penggali:
1. Seperti apa
Daud menggambarkan dirinya yang haus kepada Allah? (Mazmur 42:2).
2. Hal apakah
yang menjadi makanan Daud siang dan malam?(Mazmur 42:3-5).
Pengajaran
Sejak zaman
Adam hingga kini, Tuhan tetap pada keinginan-Nya yakni mengundang manusia untuk
datang kepada Dia. Ia adalah Allah yang kekal yang selalu merindukan kita untuk
bersekutu dengan Dia. Alkitab dipenuhi dengan kisah tokoh-tokoh yang serius
mencari Tuhan dan akhirnya bertemu dengan Dia. Nikodemus dan Zakheus adalah
contoh dari orang-orang yang karena rindu kepada Tuhan, akhirnya bertemu dengan
Yesus. Orang yang haus dan lapar untuk bertemu Tuhan, pasti bertemu Dia.
Hal inilah
yang dikatakan oleh Yesus dalam Yohanes 7:37, "Barangsiapa haus, baiklah
ia datang kepada-Ku dan minum!” Yesus tahu bahwa hati manusia dipenuhi dengan
kesombongan, mementingkan diri sendiri dan berbagai nafsu dunia yang jahat
lainnya.Itulah sebabnya kita membutuhkan air hidup untuk memuaskan dan
menyegarkan jiwa kita kembali. Air itu tersedia bagi meraka yang rindu
membangun keintiman dengan Allah setiap waktu. Apakah Anda orangnya?
B3
Sudahkah Anda memiliki hati yang
haus dan lapar untuk bertemu dengan Tuhan setiap saat? Kapankah terakhir kali Anda lapar dan haus akan Allah? Jika
Firman Tuhan hari ini memberikan inspirasi
kepada Anda, hal apakah yang harus Anda lakukan selanjutnya?
Sabtu, 2
Februari 2013
“Hidup Kudus”
1
Petrus 1:15-16; 1 Petrus 2:5
B2
Pertanyaan Penggali:
1. Apakah
perintah Tuhan bagi orang yang mau akrab dengan Dia? (I Petrus 1:15-16).
2. Untuk menjadi
pribadi yang akrab dengan Tuhan, apa nasihat Petrus? (I Petrus 2:5).
Pengajaran
Hidup kudus
adalah tanda bahwa kita menerima pembenaran dari Allah. Orang benar pasti hidup
kudus.Perintah Tuhan kepada Musa adalah, “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.”
Setiap kali orang Israel akan merayakan hari raya, maka Tuhan selalu berbicara
kepada Musa untuk menyuruh orang Israel menyiapkan diri atau menguduskan diri.
Perintah-Nya: kuduskanlah dirimu, sebab besok adalah hari pertemuan raya dengan
Tuhan.
Karena Tuhan
kudus, maka Dia hanya mau untuk bersekutu dengan orang-orang kudus. Sebab tanpa
kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Allah. Rupanya hubungan pribadi kita
dengan Tuhan tidak boleh On – Off.
Pilihan untuk hidup kudus atau menjauhkan diri dari hal yang jahat adalah
syarat mutlak bagi standar hidup orang Kristen. Berita baiknya adalah ketika
kita bergaul karib dengan Allah yang kita sembah, maka hidup kita juga semakin
KUDUS.Karena Roh Kudus bekerja untuk memampukan kita untuk hidup dalam
kekudusan.
B3
Sudahkah Anda hidup kudus di hadapan
Tuhan setiap hari?Ambillah komitmen di hadapan Allah untuk selalu mengejar kekudusan dalam kehidupan kita.
Minggu, 3
Februari 2013
“Dalam Roh Dan
Kebenaran”
Mazmur
24:1-10, 1Samuel 16:7 dan Matius 5:23-24
B2
Pertanyaan Penggali:
1. Syarat-syarat
apakah yang harus kita miliki untuk membangun keintiman dengan Allah? (Mazmur
24:3-4 dan Matius 5:23-24)
2. Disebut apakah
orang yang hidup tulus di hadapan Tuhan? (Mazmur 24:5-6).
Pengajaran
Tuhan kita
adalah Tuhan yang menyukai ketulusan dan kemurnian hati.Dia melihat hati kita
dan menyelidiki batin melampaui penampilan luar kita (1 Samuel 16:7).Para
penyembah sejati harus memahami karakter Ilahi ini.Penyembahan yang berkenan di
hati Allah, adalah penyembahan yang berangkat dari hati yang bersih dan murni
di hadapan Allah. Kita dapat menipu manusia, tetapi kita tidak dapat menipu
Allah, karena Ia mampu melihat sampai ke relung hati kita yang terdalam.
Yesus menyuruh
kita untuk meninggalkan persembahan di atas mezbah dan pergi berdamai dengan
orang lain adalah karena Ia tidak mau persekutuan kita dengan Tuhan dilakukan,
tetapi dengan hati yang menyimpan kesalahan orang lain. Hati kita harus tulus
dan murni.Hanya dengan syarat inilah kita bisa naik ke Gunung Tuhan atau
hadirat Allah. Ada orang yang masih dendam dan tidak mau mengampuni, tapi tetap
menyembah Tuhan dan merasa “SANGAT ROHANI,” maka sebenarnya ia tidak
benar-benar bertemu TUHAN. Karena hanya orang yang bersih hatinyalah yang akan
bertemu Tuhan. Ia menjadi angkatan orang benar atau seorang penyembah sejati.
Seorang penyembah adalah seorang yang suka mengampuni dan melupakan kesalahan
orang lain.
B3
Sudahkah Anda
membangun hubungan dengan Tuhan karena ketulusan hati?Apakah Anda
orang yang selalu mengejar ketulusan hati? Mintalah Tuhan memproses kehidupan Anda,
agar Anda memiliki hati yang makin murni dan tulus di hadapan Allah!
No comments: