Mengapa Melayani Tuhan itu Penting?
1 Petrus 4:7-11
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang
harus kita lakukan sehubungan dengan semakin dekatnya kedatangan Tuhan Yesus ke
dua kali? (ay 7-10a) Sebutkan 2 alasan mengapa kita harus melayani? (ay 10b-11)
Pengajaran:
Apakah
sungguh perlu kita melayani Tuhan? Mengapa kita harus mengubah prioritas kita
demi memenuhi tugas-tugas yang Allah berikan padahal Ia sendiri bisa
melakukannya dengan lebih cepat dan lebih baik tanpa kita? Rasul Petrus menjelaskan bahwa kita telah menerima
karunia-karunia dari Tuhan untuk dua tujuan, yaitu melayani sesama dan memuliakan
Tuhan.
Ketika kita
sudah menjadi percaya, kuasa Kristus mengubahkan tujuan hidup kita, dari
seorang yang memikirkan dan mengutamakan kepentingan diri sendiri menjadi
seorang yang melayani orang lain. Mendekati akhir zaman, dunia semakin
kekurangan kasih. Dunia ini membutuhkan orang-orang yang menyatakan kasih
secara nyata. Kita yang sudah terlebih dahulu menerima kasih Tuhan dipanggil
untuk menyatakan kasih itu. Dalam hal ini, Tuhan sudah memberikan semua kemampuan
yang kita butuhkan untuk melakukannya, yaitu karunia-karuniaNya. Pada akhirnya,
orang-orang akan melihat bahwa di balik semua yang kita lakukan itu, ada Tuhan
yang memotivasi, memampukan dan membuat semua yang kita lakukan berhasil,
sehingga Tuhan yang dimuliakan. Melayani bukan soal kita menerima perhatian
atau penghargaan dari orang lain, tetapi soal Tuhan yang menerima segala kemuliaan.
B3 (Berbuat)
Periksalah, kapan terakhir kali Anda menyatakan kasih kepada orang lain
di dekat Anda? Karunia apakah yang Allah percayakan kepada Anda? Pikirkan
bagaimana Anda bisa menggunakan karunia tersebut untuk kebaikan orang lain dan
memuliakan Allah! Praktekkan segera!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Selasa, 20
Agustus 2013
Melayani adalah Sebuah Kehormatan
Lukas 17:7-10
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa kata sang tuan
kepada hambanya menurut bacaan firman Tuhan hari ini? Apa yang harus dilakukan
oleh seorang hamba kepada tuannya?
Pengajaran:
Apa perbedaan melayani Tuhan dan sekedar melayani
pekerjaan Tuhan? Perbedaannya terletak pada fokus hati kita. Melayani Tuhan
berfokus pada mengerjakan apa yang Tuhan mau untuk kita kerjakan, sedangkan
melayani pekerjaan Tuhan berfokus pada menyelesaikan daftar pekerjaan
pelayanan. Melayani Tuhan menghasilkan buah-buah roh, melayani pekerjaan Tuhan
menghasilkan kelelahan yang panjang. Melayani Tuhan tidak menuntut penghargaan,
melayani pekerjaan Tuhan menuntut pengakuan. Seringkali seorang Kristen
terjebak dalam dilema kedua hal ini. Sulit untuk membedakan keduanya ketika
kita disibukkan dengan begitu banyak aktivitas, rutinitas dan tuntutan
pelayanan. Melayani Tuhan menjadi begitu melelahkan dan menguras emosi.
Melayani Tuhan akhirnya menjadi beban yang berat.
Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya kita
ini adalah seorang hamba. Kita berhutang terlalu banyak kepada Allah. Penebusan
Kristus di kayu salib adalah anugerah yang seharusnya tidak layak kita terima.
Sebagai seorang hamba kita tidak mengharapkan terima kasih setelah melakukan
apa yang seharusnya kita kerjakan. Allah sebenarnya bisa memakai siapa saja,
bahkan apa saja untuk melakukan pekerjaanNya, namun jika Ia memakai kita,
berarti Ia memilih kita untuk mendapatkan kehormatan melayani Dia. Dengan
demikian, melayani tidak lagi terasa sebagai beban melainkan suatu kehormatan
yang kita terima dengan sukacita sekalipun berat dan sulit.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda merasa bahwa melayani Tuhan
adalah suatu beban dan bukan kehormatan? Mengapa? Bagaimana Anda mempraktekkan
kebenaran hari ini secara kongkrit?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Rabu, 21 Agustus 2013
Melayani dengan Sepenuh Hati
Filipi 2:14-15
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Bagaimana sikap kita
ketika melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan? (ay 14) Apa yang
seharusnya membedakan kita dengan “angkatan yang bengkok” zaman ini? (ay 15)
Pengajaran:
Rasanya semua anak Tuhan setuju kalau
dalam hidup ini kita butuh campur tangan Tuhan. Ada kalanya beban hidup dan
permasalahan itu datang sedemikian rumitnya, sehingga kemampuan manusia yang
sangat terbatas ini rasanya tidak sanggup mengatasi hal tersebut sendirian.
Soal Tuhan bersedia membantu kita, itu tidak perlu disangsikan. Tuhan selalu
ada, dan selalu punya waktu untuk anak-anak-Nya. Apakah itu minta tolong, apakah itu curhat, menumpahkan unek-unek,
atau sekedar bersyukur dan ingin tinggal dalam hadiratNya, Tuhan tidak pernah
terlalu sibuk untuk itu. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk-Nya? Seringkali
dengan alasan terlalu sibuk, kecapaian, kurang enak badan, bahkan "lagi
gak mood", dengan sangat mudah kita jadikan alasan untuk melewatkan
saat-saat teduh atau berbuat sesuatu untuk Tuhan. Ada banyak orang yang mengaku
kudus, takut Tuhan, alim, tapi menetapkan batas-batas dalam melayani Tuhan.
"kan saya baru kemarin pelayanan, masa hari ini harus lagi?" , atau,
giliran lo dong, kan gue udah dua kali.."
Tuhan itu ada, dan Tuhan membuka pintuNya bagi siapapun, tanpa terkecuali, untuk mengenalNya. Semua kesibukan dan kelelahan kita sangat tidak pantas dijadikan alasan untuk berbantah-bantah, bersungut-sungut, atau merasa terpaksa melayani Dia. Tuhan harus tetap jadi prioritas utama hidup kita. Untuk segala sesuatu yang telah Dia berikan dengan sangat indah, sudah sepantasnya kita berbuat hal-hal yang bisa menyenangkanNya. Layanilah Tuhan dengan sepenuh hati dan sungguh2 karena Tuhan tidak pernah setengah2 memberkati kita.
Tuhan itu ada, dan Tuhan membuka pintuNya bagi siapapun, tanpa terkecuali, untuk mengenalNya. Semua kesibukan dan kelelahan kita sangat tidak pantas dijadikan alasan untuk berbantah-bantah, bersungut-sungut, atau merasa terpaksa melayani Dia. Tuhan harus tetap jadi prioritas utama hidup kita. Untuk segala sesuatu yang telah Dia berikan dengan sangat indah, sudah sepantasnya kita berbuat hal-hal yang bisa menyenangkanNya. Layanilah Tuhan dengan sepenuh hati dan sungguh2 karena Tuhan tidak pernah setengah2 memberkati kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
apakah Anda sering mengeluh atau bersungut-sungut ketika diminta melayani
Tuhan? Dalam hal apa Anda harus bertobat? Bagaimana Anda mempraktekkan
kebenaran ini dalam hidup Anda?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Kamis, 22
Agustus 2013
Melayani sebagai Panggilan Allah
Roma
1:1
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Bagaimana Paulus
menyebut dirinya? Tugas panggilan apa yang Tuhan berikan kepadaNya?
Pengajaran:
Setiap kali Paulus menulis surat kepada jemaat Tuhan, ia
selalu memperkenalkan dirinya sebagai “rasul Yesus Krisus,” atau “hamba Allah.”
Ia tidak merasa malu dengan statusnya tersebut, sebaliknya ia justru bangga.
Bagaimana dengan kita?
Pertama, melayani Tuhan adalah sebuah
kepercayaan dari Tuhan. Sekalipun kita tidak dipanggil menjadi rasul seperti
Paulus, bahkan jabatan rasul juga sudah tidak ada pada masa kini, panggilan
Tuhan atas diri kita untuk melayani Dia, harus kita responi dengan benar,
bahkan panggilan Tuhan tersebut memberikan kepada kita status yang baik di
pemandangan-Nya. Namun, berapa sering kita justru menolak panggilan Tuhan untuk
melayani Dia?
Kedua, melayani Tuhan adalah sebuah
panggilan khusus untuk melayani Tuhan. Seringkali kita berpikir bahwa melayani
Tuhan; entah itu menjadi majelis, pemimpin pujian/ liturgi, pemain musik,
penyambutan, dan lainnya, adalah pelayanan yang kita lakukan bagi institusi
gereja. Sekalipun secara teknis pelayanan tersebut terkait dengan institusi
gerejawi, namun substansi pelayanan tersebut adalah sebuah pelayanan untuk
Tuhan. Jadi, ketika kita dipanggil untuk melayani di gereja dalam bidang
pelayanan tertentu, itu adalah sebuah panggilan khusus untuk melayani Tuhan.
Itulah sebabnya Paulus sangat bangga dengan statusnya, karena yang memanggil
dirinya untuk melayani adalah Tuhan.
Ketiga, melayani Tuhan adalah panggilan
otoritas untuk melayani. Yang dimaksud “otoritas” di sini adalah ketika
seseorang dipanggil untuk melayani Tuhan, ia memiliki wewenang serta kuasa dari
Tuhan untuk melayani jemaat-Nya. Tidak seorangpun yang boleh melayani
jemaat-Nya, kecuali Tuhan yang memberi wewenang kepadanya. Karena itu, hargai
dan hormati panggilan pelayanan kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda melihat
pelayanan Anda sekarang ini sebagai panggilan yang sangat berharga? Apa buktinya?
Berdolah bagi diri Anda sendiri dan juga jemaat agar mereka memiliki
keterbukaan hati untuk melayani Tuhan dalam bidang-bidang tertentu dan dapat
melayani-Nya dengan penuh tanggung jawab dan setia!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Jumat, 23 Agustus
2013
Melayani sebagai Sebuah Pengabdian
1
Korintus 7:22-23
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Isilah apakah yang dikenakan kepada
kita yang sudah percaya Tuhan? (ay 22) Mengapa? (ay 23)
Pengajaran:
Kata “hamba“ ditulis dalam bahasa aslinya dengan kata
“doulos“ yang memnpunyai arti “budak”.
Seorang budak sama sekali tidak memiliki hak apapun juga, selain mengabdi kepada tuannya karena ia
telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar oleh tuannya itu. Demikian pula,
kita ini bukan lagi budak dosa melainkan hamba Allah karena kita sudah dibeli
dan harganya sudah lunas dibayar oleh darah Kristus yang sangat mahal itu.
Karena itu hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan milik Tuhan.
Kita hidup hanya oleh anugerah-Nya dan dituntut untuk memuliakan-Nya, Sang Tuhan
diatas segala tuan.
Ini berbicara tentang sebuah pengabdian. Pengabdian
yang berkualitas harus dijalani dengan sikap setia. Mulai dari setia dalam perkara-perkara
kecil, maka kita akan terlatih untuk setia dalam perkara-perkara besar pula.
Seringkali pada awal-awal melayani kita setia melakukan semua pekerjaan, bahkan
hal-hal yang paling kecil sekalipun. Namun seiring dengan waktu, seringkali
kesetiaan kita mulai luntur, kita mulai bertindak sebagai “boss” yang main
perintah dan enggan melakukan hal-hal sepele, cenderung ingin tampil di depan
untuk mendapatkan pujian dan penghargaan. Kita mulai lalai dan mengerjakan
pelayanan asal-asalan. Seorang hamba yang tahu dirinya telah ditebus oleh tuan
yang baik hati, ia akan mengabdi kepada tuannya seumur hidupnya dengan segenap
hatinya. Mari kita kembali kepada semangat pengabdian yang semula!
B3 (Berbuat)
Periksalah, kapan terakhir kali Anda
melakukan tugas pelayanan dengan semangat pengabdian? Hal apa yang harus Anda
tanamkan dalam diri Anda supaya Anda bisa tetap melayani dengan penuh
pengabdian? Pikirkan untuk melakukan sebuah tindakan kongkrit untuk
mempraktekkan kebenaran ini!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Sabtu, 24
Agustus 2013
Tetap
Melayani Sekalipun Banyak Tantangan
1
Tesalonika 2:15-16, 19-20
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Tantangan apa yang dialami oleh
Paulus dan kawan-kawannya? (ay 15-16) Bagaimana Paulus mendapatkan sukacita dan
penghiburan di tengah tantangan yang dialaminya? (ay 19-20)
Pengajaran:
Apakah sumber kekuatan Rasul Paulus saat menghadapi
tantangan dalam pelayanan? Pertama, Rasul Paulus memperhatikan hal-hal yang
positif. Dia tidak mau membiarkan perhatiannya dipusatkan pada tantangan dari
orang-orang yang menentang pemberitaan Injil, melainkan ia memusatkan
perhatiannya pada orang-orang yang terbuka untuk menerima berita Injil,
sehingga dia tidak mengeluh saat menghadapi perlawanan, melainkan bersyukur
karena orang-orang yang menerima pemberitaan Injil (2:13). Kedua, Rasul Paulus
tidak hanya asal melayani, melainkan melayani dengan segenap hati. Dia melayani
bukan hanya sekedar melaksanakan misi yang dibebankan Tuhan Yesus atas dirinya,
melainkan dia memiliki kerinduan untuk bisa terus menguatkan jemaat yang dia
layani (2:17-18). Ketiga, Rasul Paulus tidak hanya memperhatikan apa yang bisa
dia capai pada saat ini, melainkan dia memiliki pengharapan akan masa depan,
yaitu bahwa hasil pelayanannya merupakan kebanggaan saat Tuhan Yesus datang
kembali untuk kedua kalinya (2:19-20).
Apakah Anda sedang menghadapi tantangan dalam
pelayanan? Perhatikanlah hal-hal yang positif! Jangan biarkan diri Anda
memusatkan perhatian hanya kepada kesulitan yang Anda hadapi, melainkan
ingatlah juga hal-hal yang bisa membesarkan hati Anda.
B3 (Berbuat)
Periksalah, hal apakah yang seringkali
membuat Anda tidak lagi bersemangat dalam melayani? Bagaimana Anda mengatasinya
sesuai dengan kebenaran hari ini?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Minggu, 25 Agustus 2013
Upah Melayani Tuhan
1 Korintus 3:8-15
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Bagaimana Allah menyebut kita? Apa janji Tuhan bagi orang-orang yang
bekerja bagiNya? (ay 8-9) Pekerjaan seperti apakah yang akan tahan uji? (ay
10-15)
Pengajaran:
Keselamatan kita terima dengan iman secara gratis (Efesus 2:8), namun
upah akan kita terima ketika kita bekerja bagi-Nya. Meskipun demikian, yang
mendorong atau memotivasi kita melayani Tuhan bukanlah upah, melainkan karena
kita mengasihi Tuhan (I Korintus 2:9).
Apa yang Alkitab katakana tentang upah? Pertama, upah yang kekal (ay 13-14). Kebanyakan upah itu akan diterima di surga, bukan di dunia. Upah tsb akan diterima oleh umat Tuhan setelah kematian, bukan sebelumnya, yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan. Pekerjaan seseorang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Namun, saat di bumi pun kita masih bisa menerima upah. Di dunia kita dapat melihat begitu banyak ”penghargaan dan tanda jasa” yang diberikan kepada orang-orang yang hebat, berjasa dan yang telah melakukan ”tugas dan pekerjaannya” dengan sebaik-baiknya. Ke dua, upah karena kualitas (ay 13-15). Manusia seringkali lebih terkesan dengan apa yang nampak di luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi, kemurnian, kebenaran sejati dibalik setiap pekerjaan dan pelayanan yang dilakukan kepada-Nya. Kualitas setiap pekerjaan akan diuji Tuhan. Ketika Tuhan memberi upah pada para pelayan, Ia melakukannya berdasarkan kualitas, artinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima upahnya.
Bapa melihat semua yang kita kerjakan dan lakukan kepada-Nya dan Ia memberikan upahnya kepada umat-Nya dan hamba-hamba-Nya. Mari kita terus melayani Tuhan dengan setia.
Apa yang Alkitab katakana tentang upah? Pertama, upah yang kekal (ay 13-14). Kebanyakan upah itu akan diterima di surga, bukan di dunia. Upah tsb akan diterima oleh umat Tuhan setelah kematian, bukan sebelumnya, yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan. Pekerjaan seseorang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Namun, saat di bumi pun kita masih bisa menerima upah. Di dunia kita dapat melihat begitu banyak ”penghargaan dan tanda jasa” yang diberikan kepada orang-orang yang hebat, berjasa dan yang telah melakukan ”tugas dan pekerjaannya” dengan sebaik-baiknya. Ke dua, upah karena kualitas (ay 13-15). Manusia seringkali lebih terkesan dengan apa yang nampak di luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi, kemurnian, kebenaran sejati dibalik setiap pekerjaan dan pelayanan yang dilakukan kepada-Nya. Kualitas setiap pekerjaan akan diuji Tuhan. Ketika Tuhan memberi upah pada para pelayan, Ia melakukannya berdasarkan kualitas, artinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima upahnya.
Bapa melihat semua yang kita kerjakan dan lakukan kepada-Nya dan Ia memberikan upahnya kepada umat-Nya dan hamba-hamba-Nya. Mari kita terus melayani Tuhan dengan setia.
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda cenderung mengharapkan ‘upah’ dari manusia?
Bagaimana kebenaran hari ini berbicara kepada Anda? Apa yang harus Anda ubah?
Praktekkan segera?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
No comments: