ReFocus, itu adalah tema retret pekerja GKBJ TAMAN KENCANA yang diadakan di hotel Yehezkiel,pada tanggal 16 - 18 agustus 2013, lembang bandung. Majelis memberikan kehormatan kepada Departemen Pembinaan untuk melaksanakan retret pekerja ini. Dengan antusias 104 peserta diberangkatkan dari Taman Kencana dengan 2 bus dan beberapa mobil, Retret ini bertujuan menyegarkan semangat pelayanan para pekerja, baik secara suasana, hubungan antar pekerja, maupun mengembalikan dedikasi pelayanan.
Dengan
tujuan semacam itu, tidaklah heran isi acara disetting tidak sama seperti
biasanya. Walau di awal retreat suasana
sempat kaku (emang apa ya yang ada di benak peserta camp???), suasana segera
cair ketika aktifitas dimulai. Atmosfir
yang dibangun adalah santai, seru seruan, bercanda, dan bermain bersama teman
sepelayanan – tanpa memandang status dalam struktur gereja. Pastinya suasana pegunungan yang segar sangat
mendukung didapatkannya suasana refreshing dan kekeluargaan ini. Tak anyal, para pekerja yang sudah 7-L (lelah
letih lesu lemah loyo lunglai letoi) mulai
bergairah lagi menjadi 7-UP: full recharge.
Mau tau apa saja charger yang diterima??
Berikut laporannya.
Retret
disimulasikan sebagai sebuah perusahaan, dimana setiap peserta dibagi menjadi 6
divisi berisi 13-14 orang. Nama-nama
divisi disesuaikan dengan departemen di pelayanan gereja, yakni: divisi
pembinaan, pelayanan, misi, anak, penggembalaan, dan ibadah. Setelah rule of
games di bacakan. Manajer perusahaan kita impor dari Bali, yakni Sdr
Hendro. Semua peserta adalah pekerja
Kristus. Beberapa orang merupakan tim
manajemen, dan bapak Gembala Sidang didaulat menjadi direkturnya.
Segera
setelah makan siang, dimulailah acara pertama:
indoor games! Tiap divisi diminta
menyelesaikan tantangan pada 4 games yang telah disiapkan. Pemandangan luar biasa terjadi pada divisi misi. Mereka membuat divisi lainnya gigit jari
karena semua hadiah diborong oleh mereka. Hari pertama ditutup dengan charger rohani
oleh pak jimmy setiawan dengan sessi “setengah-setengah, ogah ahh.” Beliau menyampaikan pentingnya memakai
standar Allah dalam pelayanan, memutuskan untuk berubah, dan pentingnya
memperdalam hubungan dengan Yesus.
Sebelum istirahat, bp David Purnomo memberikan test profil diri kepada
peserta. Menggunakan tes DISC,
dijelaskan pentingnya mengenali profil diri rekan pelayanan dan bagaimana
menjaga hubungan dengan sesama rekan.
Hasil tes didisplay di nametag, dan memberi nuansa tersendiri sepanjang
retret 3 hari ini.
Hari ke dua jatuh pada tanggal 17 agustus, yakni hari kemerdekaan Indonesia. Maka acara dibuka dengan upacara bendera dan doa bagi bangsa. Charger hari kedua diberikan oleh Ibu Lily Efferin dari GKI ANugerah Bandung, sebanyak 2 sessi berturut-turut. Sessi pertama dengan tema “experiencing God” membahas pentingnya melibatkan Allah dalam kehidupan, baik saat dalam pergumulan (struggle), keberhasilan (sukses), rasa berarti (significance), dan keberserahan diri (surrender). Sessi berikutnya adalah “depend on God” yang membahas sulitnya manusia untuk berserah pada Tuhan, khususnya di area mengimani waktu Tuhan dan mengakui pengaturan Tuhan bagi hidup kita. Kedua sessi ini menggugah peserta untuk melihat tangan Tuhan yang bekerja membela, menghibur, dan mengangkat kehidupan umat sekaligus mengajak peserta lebih lagi mencari Tuhan dan membangun disiplin rohani.
Hari ke dua jatuh pada tanggal 17 agustus, yakni hari kemerdekaan Indonesia. Maka acara dibuka dengan upacara bendera dan doa bagi bangsa. Charger hari kedua diberikan oleh Ibu Lily Efferin dari GKI ANugerah Bandung, sebanyak 2 sessi berturut-turut. Sessi pertama dengan tema “experiencing God” membahas pentingnya melibatkan Allah dalam kehidupan, baik saat dalam pergumulan (struggle), keberhasilan (sukses), rasa berarti (significance), dan keberserahan diri (surrender). Sessi berikutnya adalah “depend on God” yang membahas sulitnya manusia untuk berserah pada Tuhan, khususnya di area mengimani waktu Tuhan dan mengakui pengaturan Tuhan bagi hidup kita. Kedua sessi ini menggugah peserta untuk melihat tangan Tuhan yang bekerja membela, menghibur, dan mengangkat kehidupan umat sekaligus mengajak peserta lebih lagi mencari Tuhan dan membangun disiplin rohani.
Setelah makan siang, peserta diberi kesempatan free time untuk jalan-jalan di sekitar Lembang maupun beristirahat. Menjelang sore, saatnya outdoor game! Berbagai games dengan tingkat kesulitan yang berbeda dan seru disiapkan untuk mengocok tawa peserta dan melihat kekompakan dan kesungguhan mereka menyelesaikannya. Di akhir hari pdt. Hengky setiawan kembali merecharge para pekerja Kristus dengan tema “panggilan ilahi.” Sessi ini memberi kesempatan sharing kepada beberapa peserta dan juga sang pembicara mengenai 3 etos pelayanan: melayani karena…, melayani walaupun…., dan melayani sampai…..
Hari terakhir adalah hari Minggu. Maka sessi diberikan dalam format ibadah Minggu. Bp David N Purnomo yang mendapat kesempatan untuk melakukan charger di sessi ini. Dengan mengambil tema “BUSHI” dijelaskan di awal pentingnya jujur terhadap motivasi pelayanan. Selanjutnya ditunjukkan kekuatan gereja merupakan penjumlahan dari tenaga fulltimer dan tenaga volunteer. Itu sebabnya harus terjadi sinergi penjumlahan pada kedua komponen ini, dengan cara membangun kepercayaan. Kotbah ditutup dengan penjelasan bahwa semangat samurai (bushido) adalah melayani (shi) kaisar sampai mati. Sebagai pelayan Tuhan, tinggalkan segala beban yang begitu merintangi (krisis kepercayaan dsb) dan layanilah Kaisar segala kaisar dengan semangat yang tak pernah surut.
Walau
peserta tampak enggan meninggalkan suasana kebersamaan ini, namun tokh semua
harus berkemas pulang. Di perjalanan,
bus sempat mampir ke dua titik untuk berbelanja ria membawakan keluarga yang
ditinggal sedikit oleh-oleh khas Tanah Priangan. Lengkap sudah semuanya, dan menjelang pukul
17.00 bus sudah masuk Taman Kencana kembali.
Salut buat kinerja Hendra Then, Dewi, Ping-ping, dan Rio yang kompak dan
penuh dedikasi. Berdasar pemantauan
sampai hari ini, kita boleh bersyukur melihat etos semua pekerja yang mengikuti
retret mengalami recharge, refresh, dan ReFocus.
Reporter
retret pekerja
No comments: