KETULUSAN DAN KEMURNIAN
2 Korintus 1:12-24
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa kira-kira keberatan jemaat
Korintus terhadap Paulus? Apa jawaban Paulus?
Pengajaran:
Hubungan dapat dihancurkan sejak awal.
Apa maksudnya? Yaitu, ketika kita memulai sebuah hubungan tanpa hati yang murni
dan tulus. Hubungan yang dibangun di atas maksud buruk yang tersembunyi pasti
akan mengalami pembusukan secara perlahan. Dosa-dosa manipulasi dan mencari
keuntungan diri sendiri akan mudah mengisi hubungan itu.
Tidak demikian dengan Paulus.
Hubungannya dengan jemaat Korintus dilandasi ketulusan dan kemurnian hati yang
total (ayat 12). Bahkan, ia berani
berkata bahwa Allah menjadi saksi (ayat
23). Saat jemaat Korintus menuduh Paulus sebagai pribadi yang tidak
berintegritas karena dianggap ingkar janji, ia menjawab bahwa perubahan
rencananya bukan karena ia plin plan melainkan karena alasan kebaikan bagi
mereka. Hatinya tulus untuk kepentingan jemaat Korintus. Bukan untuk kenyamanan
dirinya sendiri.
B3 (Berbuat)
Berdoalah supaya Tuhan memberikan
hati yang murni dan tulus dalam kita berhubungan dengan orang lain.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Selasa, 24 September 2013
SENI MELUPAKAN DALAM HUBUNGAN
Amsal 17:9-16
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa maksudnya “menutupi
pelanggaran” (ayat 9)? Apa lagi
pelajaran kehidupan yang Anda petik dari Amsal ini?
Pengajaran:
Saya mengenal seorang suami yang
setiap kali bertengkar dengan istrinya, ia mengungkit semua kesalahan sang
istri di masa lalu. Apapun pangkal pertengkarannya, ia tidak segan memborbadir
istrinya dengan tuduhan-tuduhan seperti, “Kamu memang dari dahulu seperti itu.”
Istrinya pun dihancurkan oleh kebiasaan sang suami yang mengingat-ingatkan
semua kelalaiannya.
Amsal 17:9 memberikan petunjuk penting bahwa bila kita ingin memiliki
hubungan yang sehat maka belajarlah untuk melupakan pelanggaran sahabat atau
orang terdekat kita. Melupakan tidak sama dengan menganggap enteng. Namun,
melupakan artinya kita tidak lagi menganggap perkara itu boleh terus
mengintimidasi dirinya, diri kita, dan hubungan kita sampai sekarang. Melupakan
juga berarti kita tidak lagi menyimpan emosi negatif sehubungan dengan perkara
itu. Tidak ada lagi dendam. Tidak ada lagi kekecewaan yang berlarut-larut.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda memiliki kebiasaan
mengungkit-ungkit masalah masa lalu saat berselisih dengan orang lain?
Berhentilah! Jangan sampai kebiasaanmu merusak hubunganmu.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Rabu, 25 September 2013
KASIH DALAM SETIAP WAKTU
Amsal 17:17-28
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa artinya “menaruh kasih setiap
waktu” (ayat 17)? Apa lagi pelajaran
kehidupan yang Anda petik dari Amsal ini?
Pengajaran:
Seseorang pernah berkata,
“Persahabatan yang baik itu seperti pelayanan hotel bintang lima.” Maksudnya,
kapan pun Anda membutuhkan sang sahabat, ia selalu tersedia. Bukan hanya itu,
saat Anda mengalami masalah, ia juga dengan sigap menolong. Inilah bukti
persahabatan yang sejati. Persahabatan bukan terbatas pada waktu-waktu tertentu
saja. Persahabatan justru bersemi ketika kita saling menolong di tengah
kesukaran.
Amsal 17:17 menyetujui kebenaran ini. Sahabat yang baik
adalah ia yang siap sedia menyatakan kasihnya kepada kita secara konkrit setiap
waktu. Bahkan, saat kesulitan melanda, sang sahabat berada untuk mendampingi
kita. Tentunya, kebenaran ini berlaku 2 arah. Kita pun ditantang oleh Firman
Tuhan untuk menjadi sahabat seperti itu kepada orang lain.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda punya sahabat?
Belajar praktekkan Firman Tuhan kepada sahabat Anda tersebut dan lihatlah apa
yang akan terjadi dalam hubungan kalian.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Kamis, 26 September 2013
PENGALAMAN BERSAMA
2 Korintus 8:16-24
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa saja kelebihan dari Titus
yang dijelaskan oleh Paulus? Mengapa Paulus begitu percaya pada Titus?
Pengajaran:
Hubungan itu bertumbuh melalui
pengalaman bersama, entah pengalaman baik atau buruk. Saat kita bisa melewati
semua pengalaman itu dengan bergandengan tangan maka hubungan kita akan menjadi
kuat. Pengalaman bersama memunculkan rasa saling percaya dan saling mengenal
satu dengan yang lain. Sama seperti sebuah tim sepak bola yang sering berlatih
bersama akan membuat mereka semakin kompak. Masing-masing bisa menebak dengan
sempurna gerakan temannya karena latihan bersama yang rutin.
Paulus percaya sepenuhnya pada
Titus karena mereka berdua sering bekerja bersama di ladang misi (ayat 23). Paulus melihat kesetiaan dan
kebaikan Titus di tengah jatuh bangun pelayanan. Kalau hubungan kita mau lebih
erat maka kita harus terus menerus melalui pengalaman bersama. Tidak ada
hubungan yang semakin mendalam tanpa pengalaman bersama. Anda tidak bisa hanya
berdoa lalu berharap hubungan Anda dengan seseorang semakin baik tapi Anda
pelit dalam meluangkan waktu untuk bertemu dan berbagi pengalaman bersamanya.
B3 (Berbuat)
Bila Anda ingin memperdalam
hubungan dengan seseorang, luangkan waktumu dan lapangkan hatimu untuk memasuki
pengalaman bersama dalam duka maupun suka.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Jumat, 27 September 2013
SELEKTIF DALAM HUBUNGAN
Mazmur 26
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Mengapa orang yang
memprioritaskan kebenaran pasti tidak suka bergaul dengan orang fasik (ayat 3-5)? Mengapa penting untuk
selektif dalam hubungan?
Pengajaran:
Tahukah kita bahwa persahabatan
itu bisa membangun atau merusak kita? Pada dasarnya, siapa kita sedikit banyak
dibentuk oleh orang-orang yang terdekat dalam kehidupan kita. Karenanya, sangat
penting bagi kita untuk selektif dalam memilih teman, apalagi bila ingin
memilih pasangan hidup! Sahabat kita bisa mendekatkan atau menjauhkan kita dari
Tuhan.
Daud begitu rindu untuk hidup
dalam kebenaran Firman (ayat 3). Itu
sebabnya, ia menghindari persahabatan dengan orang-orang yang salah (ayat 4-5). Tentu saja, bukan berarti
kita harus membenci mereka. Kita tetap terpanggil untuk menjadi “Berita Baik”
bagi mereka. Namun, kita tidak boleh membiarkan orang-orang yang salah untuk
masuk ke dalam kehidupan kita secara intim, apalagi sampai mempengaruhi kita
menuju kesesatan.
B3 (Berbuat)
Berhati-hatilah dan bersikap
tegaslah terhadap “teman” yang mempengaruhi Anda ke arah yang keliru!
Hafalkanlah 1 Korintus 15:33.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Sabtu, 28 September 2013
KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
Kisah Para Rasul 9:26-31
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Mengapa murid-murid Tuhan tidak
percaya dan takut pada Saulus (ayat 26)?
Apa jasa Barnabas atas Paulus?
Pengajaran:
Sebelum bertobat, Saulus adalah
seorang penganiaya jemaat yang ganas. Tidaklah mengherankan bila banyak orang
Kristen meragukan pertobatan Saulus. Mungkin mereka berpikir dalam hati, “Ia
berpura-pura supaya bisa memata-matai kita.” Ketidakpercayaan mereka menjadi
tembok yang tinggi bagi Saulus untuk memasuki hubungan dengan mereka. Di tengah
situasi yang sulit ini, Tuhan mengutus Barnabas, orang yang terpandang di
kalangan gereja untuk menjamin Saulus. Barnabas adalah orang pertama yang
percaya penuh pada pertobatan Saulus.
Kepercayaan ibarat bahan bakar
bagi sebuah hubungan. Bila tidak ada atau sedikit kepercayaan maka hubungan
tidak akan maju. Sebaliknya, hubungan yang dilandasi kepercayaan yang tinggi
maka ia akan berjalan sesuai harapan. Intinya, kepercayaan adalah salah satu
syarat utama untuk mempertahankan sebuah hubungan. Dalam hubungan, kita harus
sering menaruh rasa percaya kepada teman atau orang terdekat kita. George
MacDonald berkata, “Dipercayai adalah pujian yang lebih berarti daripada
dicintai.”
B3 (Berbuat)
Apakah Anda selama ini tidak
pernah memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain? Telitilah diri Anda,
jangan-jangan karena Anda tidak pernah mau mengambil risiko untuk mempercayai
mereka!
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***
Minggu, 29 September 2013
PERAJUT HUBUNGAN
Filemon
B1 (Berdoa)
Berdoalah
dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat
mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang telah dilakukan
Onesimus? Mengapa Paulus ingin Filemon menyambut kembali Onesimus?
Pengajaran:
Tampaknya, Onesimus telah
melakukan sesuatu yang merugikan dan bahkan menghilangkan kepercayaan Filemon,
mantan majikannya, kepada dirinya. Saat itu, Onesimus sudah bertobat dan
melayani Paulus. Sebenarnya, bisa saja Paulus “menyimpan” Onesimus untuk
dirinya sendiri. Akan tetapi, Paulus sadar bahwa ada hubungan yang putus antara
Onesimus dan Filemon. Ia tidak bisa memilih untuk tidak peduli. Karena ia
mengenal keduanya maka ia pun berusaha mendamaikan keduanya. Surat ini
ditujukan kepada Filemon. Di dalamnya, Paulus menjamin bahwa Onesimus sudah
bertobat. Bahkan, ia mendesak Filemon untuk menerima Onesimus kembali di dalam
kasih persaudaraan seiman.
Kita tidak hanya memupuk hubungan
yang positif dengan orang lain, kita juga terpanggil untuk menjadi pembangun
jembatan bagi orang lain yang telah rusak hubungannya. Apalagi kalau kita
melihat hubungan saudara seiman yang tidak beres. Kita tidak boleh cuek. Kita
harus berinisiatif untuk membantu mereka berdamai satu dengan yang lain. Alasannya
sederhana saja, karena hubungan yang tidak baik antara sesama saudara seiman
sesungguhnya mendukakan hati Tuhan dan tidak menjadi kesaksian yang indah bagi
dunia!
B3 (Berbuat)
Apakah Anda mengenal saudara
seiman yang hubungannya sedang mengalami masalah? Tawarkan diri Anda untuk
menjadi pendamai bagi keduanya.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
No comments: