Senin, 22 Agustus 2011
Kejadian 1:27-28; 2:1-3
• Bagaimana Allah menciptakan manusia? Pekerjaan apa yang
dibebankan Allah kepada manusia pada saat itu? (Kej 1:27-28)
• Apa pekerjaan Allah? (Kej 2:1-3) Berapa lama Ia bekerja dan apa yang dilakukan-Nya setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya?
• Bagaimana Allah menilai hasil pekerjaan-Nya itu? (bd. Kej 1:31)
Banyak orang beranggapan bahwa oleh karena dosa, maka manusia harus bekerja
sebagai hukumannya (bd. Kej 3:17-19). Kalau Adam tidak jatuh dalam dosa, maka manusia tidak perlu bekerja. Ini adalah anggapan yang salah. Yang benar adalah bahwa bekerja adalah perintah Allah bagi manusia untuk menggarap bumi ini (Kej 1:28). Bekerja bukan dimulai saat manusia jatuh ke dalam dosa, melainkan sejak mulai dari penciptaan.
Allah sendiri bekerja. Kejadian pasal 1 dan 2 mencatat bagaimana Allah bekerja enam hari lamanya untuk menciptakan alam semesta dan segala isinya serta semua makhluk hidup, termasuk manusia, setelah itu pada hari yang ke tujuh Ia beristirahat. Dari
catatan tersebut kita bisa melihat bagaimana sikap dan pandangan Allah tentang pekerjaan. Beberapa kali dalam kisah penciptaan disebutkan bahwa Allah melihat hasil pekerjaanNya itu dengan puas. Namun tidak hanya berhenti sampai di situ, Allah
ternyata terus bekerja. Tuhan Yesus pernah menegaskan bahwa Bapa-Nya bekerja sampai sekarang (Yoh 5:17). Ia mengatur, memelihara dan bahkan mengerjakan
keselamatan manusia. Allah bekerja secara kreatif, teratur, dan konstruktif. Bahkan Tuhan Yesus menegaskan bahwa Allah tetap bekerja sampai sekarang (bd. Yoh 5:17)
Jadi dengan bekerja sebenarnya kita meneguhkan diri sebagai makhluk yang diciptakan menurut rupa dan gambar Allah dan sebagai tanggung jawab kita melakukan perintah-Nya untuk bekerja.
Selasa, 23 Agustus 2011
Efesus 6:5-8
• Apa perintah Allah kepada para hamba terhadap tuan mereka? (ay 5)
• Kualitas pekerjaan seperti apakah yang dituntut dari seorang hamba? (ay 6-7)
• Apa yang mereka terima sebagai balasan? (ay 8)
Banyak orang Kristen melakukan pemisahan antara dunia rohani dan dunia kerja, seolah dunia rohani itu suci, dan dunia kerja itu sebaliknya. Alkitab tidak mengatakan demikian. Pekerjaan kita seharusnya menjadi tempat kita melayani Tuhan Yesus. Tempat kita bekerja harus merupakan tempat ibadah kita dan tempat kita menaruh pelita kita untuk menjadi saksi Kristus. Orang orang yang belum Kristen harus bisa merasakan Kristus dengan mengamati pekerjaan dan kehidupan kita. Orang perlu melihat Kristus di dalam kita melalui cara kita bekerja, bertindak dan berespon. Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa kita bekerja bukan hanya untuk majikan kita semata, tetapi juga untuk Tuhan, yang kepada-Nya kita harus menunjukkan kualitas pekerjaan yang excellent.
Banyak orang Kristen yang malahan meninggalkan pekerjaan mereka agar bisa masuk dalam "pelayanan Kristen sepenuhnya" yaitu menjadi pendeta atau penginjil atau staf dalam suatu organisasi Kristen. Tuhan memanggil orang-orang untuk melakukan pekerjaan semacam ini, dan ini baik sekali. Namun bagaimanapun hal itu tidak menjadikan pekerjaan ini lebih suci daripada pekerjaan lain.
Rabu, 24 Agustus 2011
Amsal 6:6-11
• Dalam hal apa kita perlu belajar dari semut? (ay 6) Bagaimana semut itu menunjukkannya? (ay 7-8)
• Apa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kita malas? (ay 9-10) Apa akibatnya? (ay 11)
• Apa yang selayaknya dialami orang yang malas bekerja? (bd. 2es 3:10)
Semut adalah binatang yang memiliki karakter rajin. Ia selalu terlihat sibuk dan tidak pernah berhenti mengumpulkan makanannya. Prinsip Firman Tuhan adalah orang yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Ini adalah peringatan yang keras, berlaku bagi orang-orang yang memilih tidak bekerja, yang terlalu malas, terlalu rewel memilih, suka menunda-nunda, suka mengkhayal dan tidak bisa diandalkan untuk memegang suatu pekerjaan. Sebaliknya Tuhan menjamin bahwa orang yang rajin pasti akan mendapatkan hasilnya (bd. Ams 10:4; 12:24)
Kamis, 25 Agustus 2011
Kolose 3:22-24
• Bagaimana seorang hamba mengembangkan sikap taat kepada
majikannya? (ay 22)
• Prinsip apakah yang harus kita pegang dalam bekerja? (ay 23)
• Apakah janji Tuhan bagi orang yang bekerja dengan penuh
integritas? (ay 24)
Dalam dunia pekerjaan saat ini kita sering diperhadapkan dengan masalah
integritas. Integritas menjadi barang yang semakin langka ditemukan bahkan di kalangan pekerja-pekerja Kristen sekalipun.
Sebagai orang Kristen, kita sering diperhadapkan pada pilihan seperti: jujur
berarti hadapi banyak musuh, sebaliknya, kompromi berarti banyak teman; jujur dianggap naif, tidak jujur dianggap cerdik; jujur berarti siap dipecat, tidak jujur berarti kooperatif, dst. Memang kita diminta untuk taat kepada tuan atau majikan ita yang ada di dunia, tetapi tuan atau majikan kita yang sesungguhnya adalah Tuhan.
Jika kehendak majikan kita tidak bertentangan dengan kebenaran, kita wajib untuk taat, tetapi jika bertentangan dengan Firman Tuhan, kita harus lebih taat kepada Tuhan. Bagi orang yang berintegritas, Tuhan berjanji akan adanya upah.
Jumat, 26 Agustus 2011
Daniel 6:1-8
• Mengapa raja Darius berencana mengangkat Daniel kepada
kedudukan yang paling tinggi di kerajaannya? (ay 1-4)
• Bagaimana respon dari teman-teman sekerja Daniel? Apa rencana mereka terhadap Daniel? (ay 5-8)
• Bagaimana Tuhan menyatakan pembelaan-Nya kepada Daniel?
(ay 22-23, 29)
Masalah persaingan dalam dunia kerja dan usaha adalah hal yang sering terjadi. Seorang pekerja seringkali harus berkompetisi untk mendapatkan kedudukan dan gaji yang lebih tinggi. Dunia usaha juga saling bersaing untuk meraih konsumen dan keuntungan yang lebih banyak. Alkitab tidak melarang persaingan asalkan dalam koridor persaingan yang sehat. Masing-masing orang atau
perusahaan tidak saling menjegal atau saling mendiskreditkan satu dengan yang lain, tidak menggunakan cara-cara yang curang dan tidak adil untuk menjatuhkan kompetitornya melainkan bekerja keras berfokus meningkatkan mutu produk dan pelayanan.
Sebagai anak Tuhan, kita tidak perlu merasa kuatir karena berkat dan promosi berasal dari Tuhan, setiap orang yang hidup mempraktekkan kebenaran Firman Tuhan akan mengalami janji dan pembelaan Tuhan.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Kolose 4:1; Efesus 6:9
• Apa perintah Tuhan kepada para majikan?
• Apa yang harus selalu diingat oleh para majikan? (Bd. Ef 6:9)
Bila Anda seorang majikan, Anda mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk bersikap adil kepada mereka yang bekerja untuk Anda. Anda
harus membayar gaji mereka dengan adil dan segera (bd. Im 19:13). Anda harus memperhatikan kepentingan mereka. Anda harus mempertimbangkan hak-hak mereka dan tanggap terhadap kebutuhan dan permintaan mereka. Perhatikan
kesejahteraan dan masa depan mereka. Jika perlu berikan gaji di atas rata-rata tetapi imbangi dengan tuntutan atau tanggung jawab yang lebih berat. Ingat, di atas seorang majikan ada Tuhan yang juga akan meminta pertanggungjawaban.
Minggu, 28 Agustus 2012
Kisah Para Rasul 18:1-4
• Pekerjaan apakah yang sama-sama dilakukan oleh Paulus
dan pasangan Priskila dan Akwila di Korintus? (ay 1-4)
• Apa yang dilakukan Paulus pada hari Sabat? (ay 4)
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, rasul Paulus memilih untuk bekerja sebagai tukang kemah bersama-sama dengan rekannya, Priskila dan Akwila. Sekalipun sibuk, Paulus mengkhususkan waktu setiap hari Sabat untuk memberitakan Injil Yesus Kristus.
Seringkali kita diperhadapkan kepada pilihan antara pekerjaan atau pelayanan, seolah-olah kita harus mengorbankan salah satunya. Memang ada orang-orang yang Tuhan panggil secara khusus untuk meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh waktu, tetapi tidak semua orang harus demikian. Kita harus mengerti dan memegang teguh bahwa baik bekerja maupun melayani adalah perintah dan kehendak Tuhan yang harus kita lakukan.
Untuk itu kita tidak harus mempertentangkannya. Pada prinsipnya, pekerjaan itu juga
merupakan pelayanan. Namun, Tuhan juga membutuhkan orang-orang yang melayani di rumah Tuhan. Untuk itu kita harus mengatur waktu kita sedemikian rupa supaya di tengah kesibukan pekerjaan kita, kita tetap dapat melayani di rumah Tuhan.
Renungan Harian: Challenge (Tantangan)
-
Judul : Challenge (Tantangan) “Word Play” By. Evert Kristian Ranga Ujian
dan cobaan dalam hidup adalah indikasi kekuatan batin, bukan kelemahan; itu
adal...
No comments: