INTERCEDE (BERDOA SYAFAAT)
Yohanes 17:9-20
Doa syafaat (Ing: Intercede) adalah memohon untuk orang lain atau berdoa atas nama orang lain. Peran pendoa syafaat amat umum dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Ada konsep yang salah dalam keKristenan sekarang ini bahwa mereka yang menaikkan doa syafaat adalah kelas istimewa dari “orang-orang Kristen super,” yang dipanggil Allah untuk pelayanan syafaat secara khusus. Alkitab jelas bahwa semua orang Kristen dipanggil untuk menjadi pendoa syafaat. Beberapa kali rasul Paulus minta supaya jemaat mendoakan dia. Bahkan, tidak bersyafaat bagi orang lain adalah dosa. “Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu” (1 Samuel 12:23)
Sebagai PKS dan anggota sel, kita harus mempraktekkan dan mengembangkan doa syafaat di dalam komunitas kita. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan bagaimana Ia berdoa syafaat bagi anggota selnya yaitu ke 12 orang murid-Nya.
Apa yang dapat kita pelajari dari Tuhan Yesus tentang doa syafaat
1. Berdoa syafaat adalah Panggilan untuk Melayani Orang Lain
Yesus mendoakan murid-murid-Nya menjelang Ia ditangkap dan disalibkan. Yesus sendiri tahu bahwa sebentar lagi ia akan mati dan meninggalkan murid-murid-Nya, seharusnya Dialah yang butuh didoakan, dihibur dan dikuatkan. Dalam keadaan seperti itu, Ia justru lebih mengkuatirkan keadaan murid-muridNya sepeninggalnya. Yesus berdoa kepada Bapa agar Bapa memelihara dan melindungi mereka (ay 11, 15).
Berdoa syafaat melatih kita tidak mementingkan diri sendiri. Kita sudah terbiasa dan terlalu sering mendoakan diri kita sendiri atau paling banter keluarga kita sendiri, terlebih ketika kita sendiri menghadapi banyak masalah. Berapa sering kita mendoakan orang lain? Rasul Paulus berpesan kepada Timotius agar mengajarkan kepada jemaat berdoa untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar (1Tim 2:1-2)
2. Berdoa syafaat adalah Panggilan untuk Berperang (ay 14-15)
Yesus menyadari bahwa setelah Ia meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya akan mendapat serangan yang lebih hebat dari dunia dan si jahat yang terus berusaha menjatuhkan mereka. Senjata untuk berperang melawan dunia dan si jahat adalah berdoa. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berdoa syafaat bagi murid-murid-Nya agar Bapa melindungi mereka. Seringkali kita salah berperang melawan orang-orang yang justru seharusnya kita doakan. Kita bukan berperang dengan orangnya, melainkan berperang melawan filsafat dunia dan Iblis yang bekerja di balik orang-orang tersebut.
3. Berdoa syafaat adalah Panggilan untuk Berperan (ay 20)
Yesus bukan hanya mendoakan ke 12 murid-nya tetapi Ia juga berdoa untuk kita, bahkan terus menerus mendoakan kita sampai hari ini. Ibrani 5:27 menyatakan bahwa setelah Yesus naik ke surga, Ia menjadi Pengantara kita senantiasa. Kata ‘pengantara’ dalam bahasa Inggris diterjemahkan intercession. Pengantara adalah salah satu fungsi Imam dalam Perjanjian Lama. Dalam 1 Petrus 2:5, disebutkan bahwa kita adalah imamat kudus Allah yang juga berfungsi sebagai pendoa syafaat. Ada banyak hal di dunia ini yang butuh kita doakan. Banyak kesaksian di Alkitab menunjukkan, bahwa Allah bekerja mengubah seseorang, situasi maupun keadaan karena ada umat-Nya yang berdoa. Contohnya; Ester, Daniel, Nehemia, dst.
Renungan Harian: Challenge (Tantangan)
-
Judul : Challenge (Tantangan) “Word Play” By. Evert Kristian Ranga Ujian
dan cobaan dalam hidup adalah indikasi kekuatan batin, bukan kelemahan; itu
adal...
No comments: