Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

ReFocus - Retreat Pekerja GKBJ Taman Kencana 2013


ReFocus, itu adalah tema retret pekerja GKBJ TAMAN KENCANA  yang diadakan di hotel Yehezkiel,pada tanggal 16 - 18 agustus 2013,  lembang bandung. Majelis memberikan kehormatan kepada Departemen Pembinaan untuk melaksanakan retret pekerja ini.  Dengan antusias 104 peserta diberangkatkan dari Taman Kencana dengan 2 bus dan beberapa mobil, Retret ini bertujuan menyegarkan semangat pelayanan para pekerja, baik secara suasana, hubungan antar pekerja, maupun mengembalikan dedikasi pelayanan. 

Dengan tujuan semacam itu, tidaklah heran isi acara disetting tidak sama seperti biasanya.  Walau di awal retreat suasana sempat kaku (emang apa ya yang ada di benak peserta camp???), suasana segera cair ketika aktifitas dimulai.  Atmosfir yang dibangun adalah santai, seru seruan, bercanda, dan bermain bersama teman sepelayanan – tanpa memandang status dalam struktur gereja.  Pastinya suasana pegunungan yang segar sangat mendukung didapatkannya suasana refreshing dan kekeluargaan ini.  Tak anyal, para pekerja yang sudah 7-L (lelah letih lesu lemah loyo lunglai letoi)  mulai bergairah lagi menjadi 7-UP: full recharge.  Mau tau apa saja charger yang diterima??  Berikut laporannya.

Retret disimulasikan sebagai sebuah perusahaan, dimana setiap peserta dibagi menjadi 6 divisi berisi 13-14 orang.  Nama-nama divisi disesuaikan dengan departemen di pelayanan gereja, yakni: divisi pembinaan, pelayanan, misi, anak, penggembalaan, dan ibadah. Setelah rule of games di bacakan. Manajer perusahaan kita impor dari Bali, yakni Sdr Hendro.  Semua peserta adalah pekerja Kristus.  Beberapa orang merupakan tim manajemen, dan bapak Gembala Sidang didaulat menjadi direkturnya.
Segera setelah makan siang, dimulailah acara pertama:  indoor games!  Tiap divisi diminta menyelesaikan tantangan pada 4 games yang telah disiapkan.  Pemandangan luar biasa terjadi pada divisi misi.  Mereka membuat divisi lainnya gigit jari karena semua hadiah diborong oleh mereka. Hari pertama ditutup dengan charger rohani oleh pak jimmy setiawan dengan sessi “setengah-setengah, ogah ahh.”  Beliau menyampaikan pentingnya memakai standar Allah dalam pelayanan, memutuskan untuk berubah, dan pentingnya memperdalam hubungan dengan Yesus.  Sebelum istirahat, bp David Purnomo memberikan test profil diri kepada peserta.  Menggunakan tes DISC, dijelaskan pentingnya mengenali profil diri rekan pelayanan dan bagaimana menjaga hubungan dengan sesama rekan.  Hasil tes didisplay di nametag, dan memberi nuansa tersendiri sepanjang retret 3 hari ini.

Hari ke dua jatuh pada tanggal 17 agustus, yakni hari kemerdekaan Indonesia.  Maka acara dibuka dengan upacara bendera dan doa bagi bangsa. Charger hari kedua diberikan oleh Ibu Lily Efferin dari GKI ANugerah Bandung, sebanyak 2 sessi berturut-turut.  Sessi pertama dengan tema “experiencing God” membahas pentingnya melibatkan Allah dalam kehidupan, baik saat dalam pergumulan (struggle), keberhasilan (sukses), rasa berarti (significance), dan keberserahan diri (surrender).  Sessi berikutnya adalah “depend on God” yang membahas sulitnya manusia untuk berserah pada Tuhan, khususnya di area mengimani waktu Tuhan dan mengakui pengaturan Tuhan bagi hidup kita.  Kedua sessi ini menggugah peserta untuk melihat tangan Tuhan yang bekerja membela, menghibur, dan mengangkat kehidupan umat sekaligus mengajak peserta lebih lagi mencari Tuhan dan membangun disiplin rohani.

Setelah makan siang, peserta diberi kesempatan free time untuk jalan-jalan di sekitar Lembang maupun beristirahat.  Menjelang sore, saatnya outdoor game!  Berbagai games dengan tingkat kesulitan yang berbeda dan seru disiapkan untuk mengocok tawa peserta dan melihat kekompakan dan kesungguhan mereka menyelesaikannya. Di akhir hari pdt. Hengky setiawan kembali merecharge para pekerja Kristus dengan tema “panggilan ilahi.”  Sessi ini memberi kesempatan sharing kepada beberapa peserta dan juga sang pembicara mengenai 3 etos pelayanan:  melayani karena…,  melayani walaupun….,  dan melayani sampai…..

Hari terakhir adalah hari Minggu.  Maka sessi diberikan dalam format ibadah Minggu.  Bp David N Purnomo yang mendapat kesempatan untuk melakukan charger di sessi ini.  Dengan mengambil tema “BUSHI” dijelaskan di awal pentingnya jujur terhadap motivasi pelayanan.  Selanjutnya ditunjukkan kekuatan gereja merupakan penjumlahan dari tenaga fulltimer dan tenaga volunteer.  Itu sebabnya harus terjadi sinergi penjumlahan pada kedua komponen ini, dengan cara membangun kepercayaan.  Kotbah ditutup dengan penjelasan bahwa semangat samurai (bushido) adalah melayani (shi) kaisar sampai mati.  Sebagai pelayan Tuhan, tinggalkan segala beban yang begitu merintangi (krisis kepercayaan dsb) dan layanilah Kaisar segala kaisar dengan semangat yang tak pernah surut.

Walau peserta tampak enggan meninggalkan suasana kebersamaan ini, namun tokh semua harus berkemas pulang.  Di perjalanan, bus sempat mampir ke dua titik untuk berbelanja ria membawakan keluarga yang ditinggal sedikit oleh-oleh khas Tanah Priangan.  Lengkap sudah semuanya, dan menjelang pukul 17.00 bus sudah masuk Taman Kencana kembali.  Salut buat kinerja Hendra Then, Dewi, Ping-ping, dan Rio yang kompak dan penuh dedikasi.  Berdasar pemantauan sampai hari ini, kita boleh bersyukur melihat etos semua pekerja yang mengikuti retret mengalami recharge, refresh, dan ReFocus.



Reporter retret pekerja

Bahan Saat Teduh 5B | 30 Sept - 06 Okt 2013

Senin, 30 September 2013
Emosi yang Dikuduskan                         
1Tesalonika 5:23

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang menjadi doa Paulus bagi roh, jiwa dan tubuh kita? Apa yang akan dilakukan Allah sehubungan dengan itu?   Sampai kapankah proses itu harus dialami?    

Pengajaran:
Sebagian besar orang Kristen masih mengalami beberapa salah pengertian dalam penanganan emosi. Biasanya orang berpikir bahwa setelah menjadi Kristen, maka seharusnya segala emosi yang “jelek” akan berbalik 180 derajat, misalnya yang tadinya suka marah-marah dan setelah menjadi Kristen tidak pernah marah lagi, tadinya sangat tegas dan kaku dan setelah menjadi Kristen akan menjadi lemah lembut. Setelah percaya kepada Yesus, Allah memang berkehendak menguduskan kita seluruhnya, yaitu roh, jiwa dan tubuh kita, termasuk di dalamnya emosi kita. Perubahan emosi sangatlah penting dan bisa menjadi suatu tanda perubahan seorang Kristen. Namun berbeda dengan roh kita yang seketika diubah dan diperbaharui seketika ketika kita percaya, jiwa atau emosi kita membutuhkan proses dan waktu untuk berubah.
Menjadi Kristen bukan berarti kita kehilangan gejolak emosi sama sekali.   Kita harus mengelola dan menyerahkan gejolak emosi kita dipimpin oleh Roh Kudus untuk terus dikuduskan-Nya. Tuhan kita di dalam Alkitab juga menyatakan diri dalam bentuk-bentuk emosi-Nya yang kudus. Dengan demikian kita belajar  meneladani Allah dan berubah dari sehari ke sehari , dari seorang yang memiliki emosi yang negatif menjadi seorang yang memiliki emosi yang kudus dan berkenan kepada Allah.
B3 (Berbuat)
Periksalah, emosi negatif apa yang masih sering muncul dalam kehidupan Anda selama ini? Bagaimana Anda menanganinya? Berdoalah dan ambillah keputusan untuk menyerahkan emosi Anda setiap hari dipimpin Roh Kudus untuk dikuduskan-Nya!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Selasa, 1 Oktober 2013
Mengelola Emosi dengan Baik
Mazmur 42:6

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang  terjadi dalam hati dan jiwa pemazmur? Bagaimana pemazmur mengatasi gejolak dalam dirinya itu?

Pengajaran:
Emosi diciptakan Allah untuk kebaikan manusia, namun karena manusia telah jatuh dalam dosa, emosi muncul untuk alasan yang salah dan disalurkan dengan cara yang salah juga. Lalu bagaimana kita bisa mengelola emosi itu dengan baik? Dr. Ken Campbell dalam buku 7 Emosi Perusak Jiwa memberikan cara bagaimana mengelola emosi dengan bijak.
Pertama, takut. Takut adalah emosi rasional terhadap bahaya yang ada di depan mata. Seperti sakit penyakit, kehilangan sesuatu atau kondisi keuangan yang buruk. Untuk mengelola rasa takut diperlukan pikiran yang tenang dan hati-hati. Kemudian mengenali penyebabnya dan menyerahkan pada Yesus. Semakin besar keyakinan kita akan pertolongan Tuhan, rasa takut pun akan semakin berkurang, bahkan akan hilang. Ke dua, depresi. Depresi biasanya terjadi karena merasakan penderitaan batin yang sangat dalam. Untuk mengelola depresi kita harus tahu penyebabnya lebih dulu. Setelah mengetahui apa yang menyebabkan kita depresi, belajarlah untuk menyerahkan beban jiwa kita kepada Tuhan. Ke tiga, amarah. Biasanya akan muncul jika terjadi sebuah peristiwa yang memunculkan ketegangan di dalam pikiran dan emosi kita. Mengelola kemarahan dalam cara yang sederhana bisa dilakukan dengan prinsip 5 W. What, marah pun perlu judul, jadi merembet ke masalah-masalah yang sama sekali tidak berkaitan. Who, siapa yang menyebabkan kemarahan kita? Jangan sampai masalah kantor membuat kita marah-marah dengan keluarga di rumah. Why, kita harus tahu alasan yang jelas mengapa kita marah, jangan marah tanpa alasan yang mengada-ada. When, pada saat marah,  kita harus tahu kapan waktu yang tepat. Where, marah pun harus tahu di mana tempatnya.

B3 (Berbuat)
Periksalah, dalam hal apa Anda mengalami ketakutan, depresi dan kemarahan akhir-akhir ini? Praktekkan langkah-langkah mengelola emosi di atas segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Rabu, 2 Oktober 2013     
Emosi yang Tidak Terkendali
Kejadian 34:1-7, 20-27

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang terjadi dengan Dina? (ay 1-2) Bagaimana respon Yakub dan anak-anaknya? (ay 5-7) Tindakan apakah yang dilakukan anak-anak Yakub? (ay 25-27)
Pengajaran:
Pernahkah Anda merasa sedemikian kesal sehingga Anda melakukan hal-hal yang tidak akan Anda lakukan dalam keadaan biasa? Bayangkan perasaan anak-anak Yakub ketika mereka mendengar bahwa saudara perempuan mereka, Dina, telah diperkosa oleh Sikhem. Rasa sakit hati dan marah membuat mereka menyusun strategi pembalasan. Dalam kondisi emosi yang sudah tidak terkendali, Simeon dan Lewi membunuh semua laki-laki di kota Sikhem.
Kita harus bisa mengendalikan emosi. Emosi yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang merusak, sehingga merugikan diri sendiri dan lingkungan. Kesedihan, kekecewaan, atau keputusasaan yang tak terkendali bisa membuat orang mengurung diri, tak mau melakukan apa-apa, sehingga semua tugas dan tanggung jawabnya terbengkalai. Perasaan iri yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang tak terpuji. Kemarahan yang tak terkendali bisa membuat orang merusak, bahkan membunuh. Belakangan ini, semakin sering terdengar adanya aksi masa pendemo yang bersifat merusak karena emosi tidak terkendali. Alkitab secara khusus menyoroti tentang kemarahan. Kita tidak selalu bisa mencegah timbulnya kemarahan. Bahkan, sudah sewajarnya kita marah saat mendengar tentang terjadinya ketidakadilan atau kebejatan moral. Akan tetapi, kemarahan harus cepat dikendalikan. Bila tidak dikendalikan, kemarahan bisa dimanfaatkan oleh Iblis untuk membuat kita jatuh dalam dosa. Salah satu hal yang bisa menolong untuk mengendalikan kemarahan adalah membangun kesadaran bahwa menjatuhkan hukuman adalah hak Tuhan, bukan hak kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah, dalam keadaan apakah Anda cenderung tidak dapat mengendalikan emosi? Apa akibatnya bagi Anda dan orang di sekitar? Dalam hal apa Anda harus bertobat? Hal apa yang harus Anda lakukan untuk mengendalikan emosi Anda? Mintalah nasihat seorang yang dapat Anda percaya!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Kamis, 3 Oktober 2013
Menaruh Pengharapan kepada Allah
Mazmur 56:1-13

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa saja yang dialami oleh pemazmur? (ay 1-2, 5-6) Emosi apa yang ditunjukkan pemazmur saat itu? (ay 3, 8) Temukan bagaimana pemazmur menenangkan emosinya?

Pengajaran:
Kita mudah kehilangan kendali emosi saat seseorang yang ingin  menyakiti kita tampak telah memenangkan situasi.   Fred telah difitnah mencuri dan terancam kehilangan pekerjaannya.
Orang yang memfitnahnya adalah lawan yang cerdik. Fred merasa marah   dan frustrasi -- ia marah atas fitnahan tersebut dan frustrasi   karena gagal meyakinkan atasannya. Kadang kala Fred tidak mampu menguasai diri.   Pada suatu kesempatan,   dengan penuh nafsu ia menyatakan akan membunuh musuhnya itu. Namun   pada saat yang lain, ia mengatakan hendak bunuh diri. Suasana batinnya terombang-ambing dari perlawanannya yang semula keras hingga pada sikap menyerah yang menyedihkan.

Penulis Mazmur 56 juga menjadi sasaran kebencian yang tidak pada tempatnya. Musuh-musuh yang cerdik mengancam jiwanya. Namun, ia   tidak kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Sebaliknya, ia
berbicara kepada Allah secara jujur dan terbuka. Ia membicarakan   kenyataan yang ada dan kemudian memohon pertolongan Allah yang   kemudian memang menolongnya!

Tidak mudah bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita adalah   orang yang dibenci secara tidak layak dan diserang secara   menyakitkan. Namun, kita tidak perlu menyerah terhadap keadaan emosi
kita. Kita dapat berdoa kepada Allah dan menaruh keyakinan   kepada-Nya. Apabila kita melakukannya, Dia akan menanggapinya. Dia   akan membebaskan kita atau memberi kita kekuatan untuk menanggung
keadaan itu dan untuk mengasihi musuh-musuh kita selalu!

B3 (Berbuat)
Periksalah, bagaimana respon Anda selama ini ketika menghadapi situasi seperti pemazmur? Dalam hal apa Anda ingin belajar dari pemazmur? Bagaimana Anda mempraktekkan kebenaran ini dalam situasi pergumulan Anda akhir-akhir ini?

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Jumat, 4 Oktober 2013
Kuasai Diri dan Jadilah Tenang
1 Petrus 4:7

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Sebutkan 2 hal yang harus dilakukan menghadapi kegalauan menjelang hari-hari kiamat! Mengapa?

Pengajaran:
Di tengah-tengah zaman yang sangat modern dan penuh persaingan, sedikit sekali kesempatan kita beristirahat secara emosi. Kita sering khawatir akan pekerjaan-pekerjaan kita, pernikahan kita, anak-anak kita, penampilan kita, usia kita, kesehatan kita, dan hari depan kita. Semuanya itu sangat menguras emosi kita. Penggunaan obat penenang pada tingkat yang tinggi merupakan suatu indikator yang menunjukkan kurangnya emosi kita beristirahat.

Rasul Petrus menasihati jemaat yang pada saat itu sedang kalut gara-gara mendengar rumor tentang hari kiamat. Ia meminta agar mereka tidak gelisah, takut dan kuatir, tapi sebaliknya menguasai diri dan menjadi tenang supaya mereka bisa berdoa. Ketika kita membiarkan emosi menguasai kita, seringkali kita tidak dapat tenang dan sulit berdoa. Akibatnya kita tidak dapat berpikir secara sehat sehingga tidak jarang kita salah dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Membiasakan diri untuk berdiam diri, tenang dan berdoa di waktu-waktu selagi tidak ada masalah akan sangat membantu kita berespon benar di saat-saat kalut. Ingat, kita tidak mungkin belajar berenang di saat banjir, bukan?
B3 (Berbuat)
Hal-hal apa yang membuat emosi Anda terkuras akhir-akhir ini? Bagaimana respon Anda selama ini? Bagaimana kebenaran hari ini mengubah Anda? Praktekkan segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Sabtu, 5 Oktober 2013
Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur
Amsal 17:22

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apakah resep obat yang manjur? Temukan,apa hubungan antara masalah hati dan kesehatan fisik kita?

Pengajaran:
Banyak orang menderita penyakit yang tidak dapat diobati seperti kanker stadium akhir dan orang-mengalami serangan jantung parah. Dokter mereka berkata bahwa sejumlah pasien itu hanya mampu bertahan hidup selama tiga sampai enam bulan. Bagi kebanyakan pasien itu, diagnosis dan serangan jantung itu merupakan suatu peringatan untuk tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik, namun juga kesehatan emosional dan hubungan-hubungan emosional mereka.
                          
Dapat dipastikan, hal pertama yang harus dilakukan oleh pasien-pasien itu adalah berhenti menggunakan banyak waktu dan energi mereka untuk menggumuli masalah-masalah yang menyakitkan hati mereka. Sebaliknya, mereka harus berfokus pada hal-hal yang sangat penting dalam hidup mereka, yaitu Allah, kasih terhadap keluarga, pengampunan dan aspek-aspek lainnya yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita.

Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat melepaskan diri dari emosi-emosi yang meracuni dan memicu penyakit-penyakit gawat dan mematikan.  Kita dapat memperbaiki kesehatan fisik kita dengan mengutamakan penangan kesehatan emosional kita.

B3 (Berbuat)
Periksalah, seberapa jauh keadaan emosi Anda akhir-akhir ini telah mempengaruhi  kesehatan Anda? Adakah orang-orang yang perlu Anda ampuni? Adakah memori-memori yang menyakitkan yang perlu Anda bereskan?

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Minggu, 6 Oktober 2013
Mengembangkan Emosi yang Positif
Filipi 4:4-8

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Sebutkan emosi positif apa saja yang perlu kita kembangkan dari ayat 4-8? Bagaimana caranya?

Pengajaran:
Rasul Paulus menulis surat Filipi dari dalam penjara yang gelap, lembab, dingin dan kotor. Secara emosi, pasti Paulus mengalami kesepian, sedih, kuatir, takut dan putus asa. Meskipun demikian, Paulus berhasil mengatasi emosi-emosi negative tersebut dan bahkan ia mengembangkan emosi-emosi yang positf. Hal inilah yang membuat ia bertahan dalam masa-masa yang begitu gelap dan sulit.

Pertama, kita harus bersukacita. Bagaimana mungkin bersukacita di tengah keadaan buruk yang menimpa kita? Hal ini hanya bisa kita lakukan jika kita ada di dalam Tuhan, artinya Tuhan yang akan memampukan kita. Ke dua, kita tidak perlu kuatir. Kekuatiran dapat kita atasi jika kita menyerahkan segala sesuatu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Ke tiga, berdoa agar damai sejahtera Allah memenuhi hati dan pikiran kita. Ke empat, memikirkan secara terus menerus  semua yang benar, mulia, adil, suci, manis dan sedap didengar, kebajikan dan hal-hal yang patut dipuji. Jika pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal yang positif maka emosi kita akan mengikuti.

B3 (Berbuat)
Periksalah, dari mana emosi negatif Anda berasal? Emosi positif manakah yang perlu Anda kembangkan dan bagaimana caranya? Praktekkan segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Bahan Saat Teduh 5B | 23 Sept - 29 Sept 2013

Senin, 23 September 2013
KETULUSAN DAN KEMURNIAN
2 Korintus 1:12-24

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Apa kira-kira keberatan jemaat Korintus terhadap Paulus? Apa jawaban Paulus?

Pengajaran:
Hubungan dapat dihancurkan sejak awal. Apa maksudnya? Yaitu, ketika kita memulai sebuah hubungan tanpa hati yang murni dan tulus. Hubungan yang dibangun di atas maksud buruk yang tersembunyi pasti akan mengalami pembusukan secara perlahan. Dosa-dosa manipulasi dan mencari keuntungan diri sendiri akan mudah mengisi hubungan itu.

Tidak demikian dengan Paulus. Hubungannya dengan jemaat Korintus dilandasi ketulusan dan kemurnian hati yang total (ayat 12). Bahkan, ia berani berkata bahwa Allah menjadi saksi (ayat 23). Saat jemaat Korintus menuduh Paulus sebagai pribadi yang tidak berintegritas karena dianggap ingkar janji, ia menjawab bahwa perubahan rencananya bukan karena ia plin plan melainkan karena alasan kebaikan bagi mereka. Hatinya tulus untuk kepentingan jemaat Korintus. Bukan untuk kenyamanan dirinya sendiri.

B3 (Berbuat)
Berdoalah supaya Tuhan memberikan hati yang murni dan tulus dalam kita berhubungan dengan orang lain.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
***

Selasa, 24 September 2013
SENI MELUPAKAN DALAM HUBUNGAN
Amsal 17:9-16

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Apa maksudnya “menutupi pelanggaran” (ayat 9)? Apa lagi pelajaran kehidupan yang Anda petik dari Amsal ini?

Pengajaran:
Saya mengenal seorang suami yang setiap kali bertengkar dengan istrinya, ia mengungkit semua kesalahan sang istri di masa lalu. Apapun pangkal pertengkarannya, ia tidak segan memborbadir istrinya dengan tuduhan-tuduhan seperti, “Kamu memang dari dahulu seperti itu.” Istrinya pun dihancurkan oleh kebiasaan sang suami yang mengingat-ingatkan semua kelalaiannya.

Amsal 17:9 memberikan petunjuk penting bahwa bila kita ingin memiliki hubungan yang sehat maka belajarlah untuk melupakan pelanggaran sahabat atau orang terdekat kita. Melupakan tidak sama dengan menganggap enteng. Namun, melupakan artinya kita tidak lagi menganggap perkara itu boleh terus mengintimidasi dirinya, diri kita, dan hubungan kita sampai sekarang. Melupakan juga berarti kita tidak lagi menyimpan emosi negatif sehubungan dengan perkara itu. Tidak ada lagi dendam. Tidak ada lagi kekecewaan yang berlarut-larut.

B3 (Berbuat)
Apakah Anda memiliki kebiasaan mengungkit-ungkit masalah masa lalu saat berselisih dengan orang lain? Berhentilah! Jangan sampai kebiasaanmu merusak hubunganmu.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

***

Rabu, 25 September 2013
KASIH DALAM SETIAP WAKTU
Amsal 17:17-28

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Apa artinya “menaruh kasih setiap waktu” (ayat 17)? Apa lagi pelajaran kehidupan yang Anda petik dari Amsal ini?

Pengajaran:
Seseorang pernah berkata, “Persahabatan yang baik itu seperti pelayanan hotel bintang lima.” Maksudnya, kapan pun Anda membutuhkan sang sahabat, ia selalu tersedia. Bukan hanya itu, saat Anda mengalami masalah, ia juga dengan sigap menolong. Inilah bukti persahabatan yang sejati. Persahabatan bukan terbatas pada waktu-waktu tertentu saja. Persahabatan justru bersemi ketika kita saling menolong di tengah kesukaran.

Amsal 17:17 menyetujui kebenaran ini. Sahabat yang baik adalah ia yang siap sedia menyatakan kasihnya kepada kita secara konkrit setiap waktu. Bahkan, saat kesulitan melanda, sang sahabat berada untuk mendampingi kita. Tentunya, kebenaran ini berlaku 2 arah. Kita pun ditantang oleh Firman Tuhan untuk menjadi sahabat seperti itu kepada orang lain.

B3 (Berbuat)
Apakah Anda punya sahabat? Belajar praktekkan Firman Tuhan kepada sahabat Anda tersebut dan lihatlah apa yang akan terjadi dalam hubungan kalian.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

***

Kamis, 26 September 2013
PENGALAMAN BERSAMA
2 Korintus 8:16-24

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Apa saja kelebihan dari Titus yang dijelaskan oleh Paulus? Mengapa Paulus begitu percaya pada Titus?

Pengajaran:
Hubungan itu bertumbuh melalui pengalaman bersama, entah pengalaman baik atau buruk. Saat kita bisa melewati semua pengalaman itu dengan bergandengan tangan maka hubungan kita akan menjadi kuat. Pengalaman bersama memunculkan rasa saling percaya dan saling mengenal satu dengan yang lain. Sama seperti sebuah tim sepak bola yang sering berlatih bersama akan membuat mereka semakin kompak. Masing-masing bisa menebak dengan sempurna gerakan temannya karena latihan bersama yang rutin.

Paulus percaya sepenuhnya pada Titus karena mereka berdua sering bekerja bersama di ladang misi (ayat 23). Paulus melihat kesetiaan dan kebaikan Titus di tengah jatuh bangun pelayanan. Kalau hubungan kita mau lebih erat maka kita harus terus menerus melalui pengalaman bersama. Tidak ada hubungan yang semakin mendalam tanpa pengalaman bersama. Anda tidak bisa hanya berdoa lalu berharap hubungan Anda dengan seseorang semakin baik tapi Anda pelit dalam meluangkan waktu untuk bertemu dan berbagi pengalaman bersamanya.

B3 (Berbuat)
Bila Anda ingin memperdalam hubungan dengan seseorang, luangkan waktumu dan lapangkan hatimu untuk memasuki pengalaman bersama dalam duka maupun suka.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

***

Jumat, 27 September 2013
SELEKTIF DALAM HUBUNGAN
Mazmur 26

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Mengapa orang yang memprioritaskan kebenaran pasti tidak suka bergaul dengan orang fasik (ayat 3-5)? Mengapa penting untuk selektif dalam hubungan?

Pengajaran:
Tahukah kita bahwa persahabatan itu bisa membangun atau merusak kita? Pada dasarnya, siapa kita sedikit banyak dibentuk oleh orang-orang yang terdekat dalam kehidupan kita. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk selektif dalam memilih teman, apalagi bila ingin memilih pasangan hidup! Sahabat kita bisa mendekatkan atau menjauhkan kita dari Tuhan.

Daud begitu rindu untuk hidup dalam kebenaran Firman (ayat 3). Itu sebabnya, ia menghindari persahabatan dengan orang-orang yang salah (ayat 4-5). Tentu saja, bukan berarti kita harus membenci mereka. Kita tetap terpanggil untuk menjadi “Berita Baik” bagi mereka. Namun, kita tidak boleh membiarkan orang-orang yang salah untuk masuk ke dalam kehidupan kita secara intim, apalagi sampai mempengaruhi kita menuju kesesatan.

B3 (Berbuat)
Berhati-hatilah dan bersikap tegaslah terhadap “teman” yang mempengaruhi Anda ke arah yang keliru! Hafalkanlah 1 Korintus 15:33.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

***

Sabtu, 28 September 2013
KEPERCAYAAN DALAM HUBUNGAN
Kisah Para Rasul 9:26-31

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Mengapa murid-murid Tuhan tidak percaya dan takut pada Saulus (ayat 26)? Apa jasa Barnabas atas Paulus?

Pengajaran:
Sebelum bertobat, Saulus adalah seorang penganiaya jemaat yang ganas. Tidaklah mengherankan bila banyak orang Kristen meragukan pertobatan Saulus. Mungkin mereka berpikir dalam hati, “Ia berpura-pura supaya bisa memata-matai kita.” Ketidakpercayaan mereka menjadi tembok yang tinggi bagi Saulus untuk memasuki hubungan dengan mereka. Di tengah situasi yang sulit ini, Tuhan mengutus Barnabas, orang yang terpandang di kalangan gereja untuk menjamin Saulus. Barnabas adalah orang pertama yang percaya penuh pada pertobatan Saulus.

Kepercayaan ibarat bahan bakar bagi sebuah hubungan. Bila tidak ada atau sedikit kepercayaan maka hubungan tidak akan maju. Sebaliknya, hubungan yang dilandasi kepercayaan yang tinggi maka ia akan berjalan sesuai harapan. Intinya, kepercayaan adalah salah satu syarat utama untuk mempertahankan sebuah hubungan. Dalam hubungan, kita harus sering menaruh rasa percaya kepada teman atau orang terdekat kita. George MacDonald berkata, “Dipercayai adalah pujian yang lebih berarti daripada dicintai.”

B3 (Berbuat)
Apakah Anda selama ini tidak pernah memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain? Telitilah diri Anda, jangan-jangan karena Anda tidak pernah mau mengambil risiko untuk mempercayai mereka!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

***                                

Minggu, 29 September 2013
PERAJUT HUBUNGAN
Filemon

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.

B2 (Belajar)
Apa yang telah dilakukan Onesimus? Mengapa Paulus ingin Filemon menyambut kembali Onesimus?

Pengajaran:
Tampaknya, Onesimus telah melakukan sesuatu yang merugikan dan bahkan menghilangkan kepercayaan Filemon, mantan majikannya, kepada dirinya. Saat itu, Onesimus sudah bertobat dan melayani Paulus. Sebenarnya, bisa saja Paulus “menyimpan” Onesimus untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, Paulus sadar bahwa ada hubungan yang putus antara Onesimus dan Filemon. Ia tidak bisa memilih untuk tidak peduli. Karena ia mengenal keduanya maka ia pun berusaha mendamaikan keduanya. Surat ini ditujukan kepada Filemon. Di dalamnya, Paulus menjamin bahwa Onesimus sudah bertobat. Bahkan, ia mendesak Filemon untuk menerima Onesimus kembali di dalam kasih persaudaraan seiman.

Kita tidak hanya memupuk hubungan yang positif dengan orang lain, kita juga terpanggil untuk menjadi pembangun jembatan bagi orang lain yang telah rusak hubungannya. Apalagi kalau kita melihat hubungan saudara seiman yang tidak beres. Kita tidak boleh cuek. Kita harus berinisiatif untuk membantu mereka berdamai satu dengan yang lain. Alasannya sederhana saja, karena hubungan yang tidak baik antara sesama saudara seiman sesungguhnya mendukakan hati Tuhan dan tidak menjadi kesaksian yang indah bagi dunia!

B3 (Berbuat)
Apakah Anda mengenal saudara seiman yang hubungannya sedang mengalami masalah? Tawarkan diri Anda untuk menjadi pendamai bagi keduanya.

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Top