Emosi yang Dikuduskan
1Tesalonika
5:23
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang menjadi doa Paulus bagi roh,
jiwa dan tubuh kita? Apa yang akan dilakukan Allah sehubungan dengan itu? Sampai kapankah proses itu harus
dialami?
Pengajaran:
Sebagian
besar orang Kristen masih mengalami beberapa salah pengertian dalam penanganan
emosi. Biasanya orang berpikir bahwa setelah menjadi Kristen, maka seharusnya
segala emosi yang “jelek” akan berbalik 180 derajat, misalnya yang tadinya suka
marah-marah dan setelah menjadi Kristen tidak pernah marah lagi, tadinya sangat
tegas dan kaku dan setelah menjadi Kristen akan menjadi lemah lembut. Setelah
percaya kepada Yesus, Allah memang berkehendak menguduskan kita seluruhnya,
yaitu roh, jiwa dan tubuh kita, termasuk di dalamnya emosi kita. Perubahan
emosi sangatlah penting dan bisa menjadi suatu tanda perubahan seorang Kristen.
Namun berbeda dengan roh kita yang seketika diubah dan diperbaharui seketika
ketika kita percaya, jiwa atau emosi kita membutuhkan proses dan waktu untuk
berubah.
Menjadi Kristen bukan berarti kita kehilangan
gejolak emosi sama sekali. Kita harus mengelola
dan menyerahkan gejolak emosi kita dipimpin oleh Roh Kudus untuk terus
dikuduskan-Nya. Tuhan kita di dalam Alkitab juga menyatakan diri dalam
bentuk-bentuk emosi-Nya yang kudus. Dengan demikian kita belajar meneladani Allah dan berubah dari sehari ke
sehari , dari seorang yang memiliki emosi yang negatif menjadi seorang yang
memiliki emosi yang kudus dan berkenan kepada Allah.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
emosi negatif apa yang masih sering muncul dalam kehidupan Anda selama ini?
Bagaimana Anda menanganinya? Berdoalah dan ambillah keputusan untuk menyerahkan
emosi Anda setiap hari dipimpin Roh Kudus untuk dikuduskan-Nya!
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang
Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Selasa, 1
Oktober 2013
Mengelola Emosi dengan Baik
Mazmur 42:6
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa
yang terjadi dalam hati dan jiwa
pemazmur? Bagaimana pemazmur mengatasi gejolak dalam dirinya itu?
Pengajaran:
Emosi
diciptakan Allah untuk kebaikan manusia, namun karena manusia telah jatuh dalam
dosa, emosi muncul untuk alasan yang salah dan disalurkan dengan cara yang
salah juga. Lalu bagaimana kita bisa mengelola emosi itu dengan baik? Dr. Ken
Campbell dalam buku 7 Emosi Perusak Jiwa memberikan cara bagaimana mengelola
emosi dengan bijak.
Pertama, takut. Takut adalah emosi rasional terhadap bahaya yang
ada di depan mata. Seperti sakit penyakit, kehilangan sesuatu atau kondisi
keuangan yang buruk. Untuk mengelola rasa takut diperlukan pikiran yang tenang
dan hati-hati. Kemudian mengenali penyebabnya dan menyerahkan pada Yesus.
Semakin besar keyakinan kita akan pertolongan Tuhan, rasa takut pun akan
semakin berkurang, bahkan akan hilang. Ke dua, depresi. Depresi biasanya
terjadi karena merasakan penderitaan batin yang sangat dalam. Untuk mengelola
depresi kita harus tahu penyebabnya lebih dulu. Setelah mengetahui apa yang
menyebabkan kita depresi, belajarlah untuk menyerahkan beban jiwa kita kepada
Tuhan. Ke tiga, amarah. Biasanya akan muncul jika terjadi sebuah peristiwa yang
memunculkan ketegangan di dalam pikiran dan emosi kita. Mengelola kemarahan
dalam cara yang sederhana bisa dilakukan dengan prinsip 5 W. What, marah pun perlu judul, jadi
merembet ke masalah-masalah yang sama sekali tidak berkaitan. Who, siapa yang menyebabkan kemarahan
kita? Jangan sampai masalah kantor membuat kita marah-marah dengan keluarga di
rumah. Why, kita harus tahu alasan
yang jelas mengapa kita marah, jangan marah tanpa alasan yang mengada-ada. When, pada saat marah, kita harus tahu kapan waktu yang tepat. Where, marah pun harus tahu di mana
tempatnya.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
dalam hal apa Anda mengalami ketakutan, depresi dan kemarahan akhir-akhir ini?
Praktekkan langkah-langkah mengelola emosi di atas segera!
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang
Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Rabu, 2 Oktober 2013
Emosi yang Tidak Terkendali
Kejadian 34:1-7, 20-27
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Apa yang
terjadi dengan Dina? (ay 1-2) Bagaimana respon Yakub dan anak-anaknya? (ay 5-7)
Tindakan apakah yang dilakukan anak-anak Yakub? (ay 25-27)
Pengajaran:
Pernahkah Anda merasa sedemikian kesal
sehingga Anda melakukan hal-hal yang tidak akan Anda lakukan dalam keadaan
biasa? Bayangkan perasaan anak-anak Yakub ketika mereka mendengar bahwa saudara
perempuan mereka, Dina, telah diperkosa oleh Sikhem. Rasa sakit hati dan marah
membuat mereka menyusun strategi pembalasan. Dalam kondisi emosi yang sudah
tidak terkendali, Simeon dan Lewi membunuh semua laki-laki di kota Sikhem.
Kita harus bisa mengendalikan emosi. Emosi
yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang merusak, sehingga
merugikan diri sendiri dan lingkungan. Kesedihan, kekecewaan, atau keputusasaan
yang tak terkendali bisa membuat orang mengurung diri, tak mau melakukan
apa-apa, sehingga semua tugas dan tanggung jawabnya terbengkalai. Perasaan iri
yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang tak terpuji.
Kemarahan yang tak terkendali bisa membuat orang merusak, bahkan membunuh.
Belakangan ini, semakin sering terdengar adanya aksi masa pendemo yang bersifat
merusak karena emosi tidak terkendali. Alkitab secara khusus menyoroti tentang
kemarahan. Kita tidak selalu bisa mencegah timbulnya kemarahan. Bahkan, sudah
sewajarnya kita marah saat mendengar tentang terjadinya ketidakadilan atau
kebejatan moral. Akan tetapi, kemarahan harus cepat dikendalikan. Bila tidak
dikendalikan, kemarahan bisa dimanfaatkan oleh Iblis untuk membuat kita jatuh
dalam dosa. Salah satu hal yang bisa menolong untuk mengendalikan kemarahan
adalah membangun kesadaran bahwa menjatuhkan hukuman adalah hak Tuhan, bukan
hak kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
dalam keadaan apakah Anda cenderung tidak dapat mengendalikan emosi? Apa
akibatnya bagi Anda dan orang di sekitar? Dalam hal apa Anda harus bertobat?
Hal apa yang harus Anda lakukan untuk mengendalikan emosi Anda? Mintalah
nasihat seorang yang dapat Anda percaya!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Kamis, 3 Oktober 2013
Menaruh Pengharapan
kepada Allah
Mazmur 56:1-13
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa saja yang dialami oleh pemazmur? (ay 1-2, 5-6) Emosi apa
yang ditunjukkan pemazmur saat itu? (ay 3, 8) Temukan bagaimana pemazmur
menenangkan emosinya?
Pengajaran:
Kita mudah kehilangan kendali emosi saat seseorang yang ingin menyakiti kita tampak telah memenangkan
situasi. Fred telah difitnah mencuri
dan terancam kehilangan pekerjaannya.
Orang yang memfitnahnya adalah lawan yang cerdik. Fred merasa marah
dan frustrasi -- ia marah atas fitnahan
tersebut dan frustrasi karena gagal
meyakinkan atasannya. Kadang kala Fred tidak mampu menguasai diri. Pada suatu kesempatan, dengan penuh nafsu ia menyatakan akan
membunuh musuhnya itu. Namun pada saat
yang lain, ia mengatakan hendak bunuh diri. Suasana batinnya terombang-ambing
dari perlawanannya yang semula keras hingga pada sikap menyerah yang
menyedihkan.
Penulis Mazmur 56 juga menjadi sasaran kebencian yang tidak pada
tempatnya. Musuh-musuh yang cerdik mengancam jiwanya. Namun, ia tidak kehilangan kendali atas dirinya
sendiri. Sebaliknya, ia
berbicara kepada Allah secara jujur dan terbuka. Ia membicarakan
kenyataan yang ada dan kemudian memohon
pertolongan Allah yang kemudian memang
menolongnya!
Tidak mudah bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita adalah
orang yang dibenci secara tidak layak
dan diserang secara menyakitkan. Namun,
kita tidak perlu menyerah terhadap keadaan emosi
kita. Kita dapat berdoa kepada Allah dan menaruh keyakinan kepada-Nya. Apabila kita melakukannya, Dia
akan menanggapinya. Dia akan
membebaskan kita atau memberi kita kekuatan untuk menanggung
keadaan itu dan untuk mengasihi musuh-musuh kita selalu!
B3 (Berbuat)
Periksalah, bagaimana respon Anda selama ini ketika menghadapi
situasi seperti pemazmur? Dalam hal apa Anda ingin belajar dari pemazmur?
Bagaimana Anda mempraktekkan kebenaran ini dalam situasi pergumulan Anda
akhir-akhir ini?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Jumat, 4 Oktober 2013
Kuasai Diri dan Jadilah Tenang
1 Petrus 4:7
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
Sebutkan 2
hal yang harus dilakukan menghadapi kegalauan menjelang hari-hari kiamat!
Mengapa?
Pengajaran:
Di
tengah-tengah zaman yang sangat modern dan penuh persaingan, sedikit sekali
kesempatan kita beristirahat secara emosi. Kita sering khawatir akan
pekerjaan-pekerjaan kita, pernikahan kita, anak-anak kita, penampilan kita,
usia kita, kesehatan kita, dan hari depan kita. Semuanya itu sangat menguras
emosi kita. Penggunaan obat penenang pada tingkat yang tinggi merupakan suatu
indikator yang menunjukkan kurangnya emosi kita beristirahat.
Rasul Petrus menasihati jemaat yang pada saat itu sedang kalut gara-gara
mendengar rumor tentang hari kiamat. Ia meminta agar mereka tidak gelisah,
takut dan kuatir, tapi sebaliknya menguasai diri dan menjadi tenang supaya mereka
bisa berdoa. Ketika kita membiarkan emosi menguasai kita, seringkali kita tidak
dapat tenang dan sulit berdoa. Akibatnya kita tidak dapat berpikir secara sehat
sehingga tidak jarang kita salah dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Membiasakan
diri untuk berdiam diri, tenang dan berdoa di waktu-waktu selagi tidak ada
masalah akan sangat membantu kita berespon benar di saat-saat kalut. Ingat,
kita tidak mungkin belajar berenang di saat banjir, bukan?
B3 (Berbuat)
Hal-hal apa
yang membuat emosi Anda terkuras akhir-akhir ini? Bagaimana respon Anda selama
ini? Bagaimana kebenaran hari ini mengubah Anda? Praktekkan segera!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Sabtu, 5 Oktober 2013
Hati
yang Gembira adalah Obat yang Manjur
Amsal
17:22
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apakah resep obat yang manjur?
Temukan,apa hubungan antara masalah hati dan kesehatan fisik kita?
Pengajaran:
Banyak orang menderita penyakit yang
tidak dapat diobati seperti kanker stadium akhir dan orang-mengalami serangan
jantung parah. Dokter mereka berkata bahwa sejumlah pasien itu hanya mampu
bertahan hidup selama tiga sampai enam bulan. Bagi kebanyakan pasien itu,
diagnosis dan serangan jantung itu merupakan suatu peringatan untuk tidak hanya
memperhatikan kesehatan fisik, namun juga kesehatan emosional dan
hubungan-hubungan emosional mereka.
Dapat dipastikan, hal pertama yang harus
dilakukan oleh pasien-pasien itu adalah berhenti menggunakan banyak waktu dan
energi mereka untuk menggumuli masalah-masalah yang menyakitkan hati mereka.
Sebaliknya, mereka harus berfokus pada hal-hal yang sangat penting dalam hidup
mereka, yaitu Allah, kasih terhadap keluarga, pengampunan dan aspek-aspek
lainnya yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita.
Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat
melepaskan diri dari emosi-emosi yang meracuni dan memicu penyakit-penyakit
gawat dan mematikan. Kita dapat
memperbaiki kesehatan fisik kita dengan mengutamakan penangan kesehatan
emosional kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah, seberapa jauh keadaan emosi
Anda akhir-akhir ini telah mempengaruhi
kesehatan Anda? Adakah orang-orang yang perlu Anda ampuni? Adakah
memori-memori yang menyakitkan yang perlu Anda bereskan?
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.
Minggu, 6 Oktober 2013
Mengembangkan
Emosi yang Positif
Filipi
4:4-8
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Sebutkan emosi positif apa saja yang
perlu kita kembangkan dari ayat 4-8? Bagaimana caranya?
Pengajaran:
Rasul Paulus menulis surat Filipi dari
dalam penjara yang gelap, lembab, dingin dan kotor. Secara emosi, pasti Paulus
mengalami kesepian, sedih, kuatir, takut dan putus asa. Meskipun demikian,
Paulus berhasil mengatasi emosi-emosi negative tersebut dan bahkan ia
mengembangkan emosi-emosi yang positf. Hal inilah yang membuat ia bertahan
dalam masa-masa yang begitu gelap dan sulit.
Pertama, kita harus bersukacita.
Bagaimana mungkin bersukacita di tengah keadaan buruk yang menimpa kita? Hal
ini hanya bisa kita lakukan jika kita ada di dalam Tuhan, artinya Tuhan yang
akan memampukan kita. Ke dua, kita tidak perlu kuatir. Kekuatiran dapat kita
atasi jika kita menyerahkan segala sesuatu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur. Ke tiga, berdoa agar damai sejahtera Allah
memenuhi hati dan pikiran kita. Ke empat, memikirkan secara terus menerus semua yang benar, mulia, adil, suci, manis
dan sedap didengar, kebajikan dan hal-hal yang patut dipuji. Jika pikiran kita
dipenuhi dengan hal-hal yang positif maka emosi kita akan mengikuti.
B3 (Berbuat)
Periksalah, dari mana emosi negatif Anda
berasal? Emosi positif manakah yang perlu Anda kembangkan dan bagaimana
caranya? Praktekkan segera!
B4 (Bersaksi)
Bagikan
berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang
yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan
berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.