5B – SALING MENOLONG
“Better Together” Days
30-31
Oleh: GI Jimmy Setiawan
Senin, 13 Agustus 2012
“Menjadi Gayus Bagi
Sesama”
3 Yohanes 1:1-8
B2
1.
Apa perbuatan Gayus yang dipuji oleh Rasul
Yohanes? (ay. 5-6)
2.
Mengapa kita wajib menolong sesama pelayan Tuhan?
(ay. 8)
Mendengar nama Gayus mungkin mengingatkan kita kepada mantan
petugas pajak yang tersangkut kasus korupsi. Namun, tokoh kita hari ini adalah
orang yang dikenal dengan kebaikan hatinya. Pada zaman itu, tidak ada hotel
atau losmen seperti sekarang. Bila seseorang pergi keluar kota, ia seringkali
harus mengandalkan kebaikan orang lain yang mau membuka rumahnya untuk ia
menginap. Gayus sering menyediakan rumahnya bagi sesama anak Tuhan, para
pemberita Injil, yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
Perbuatan kasihnya ini menunjukkan kedewasaan rohaninya (ay. 3).
Kita harus menjadi Gayus bagi sesama orang percaya. Ringan
tangan dalam menolong sesama pelayan Tuhan. Dengan melakukan hal tersebut, kita
telah mengambil bagian dalam pekerjaan mulia mereka (ay. 8). Artinya, kita pun kelak akan memperoleh pahala dari Allah
karena telah membantu pelayanan mereka demi nama-Nya.
B3
Praktekkan kasih dan dukungan Anda terhadap sesama pelayan
Tuhan secara konkret dalam minggu ini!
***
Selasa, 14 Agustus 2012
“Memenuhi Hukum
Kristus”
Galatia 6:1-10
B2
1.
Mengapa kita harus saling menolong dan rajin
berbuat baik kepada orang lain? (ay. 2,
8-10)
2.
Apa saja caranya? (ay. 1, 6)
Hukum Kristus apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus? Intisari
dari hukum Kristus adalah kasih yang tulus dan aktif kepada sesama. Dalam Yohanes 15:17, Tuhan Yesus berkata bahwa
kita harus mengasihi seorang akan yang lain. Inilah landasan dan jiwa dari
seluruh etika Kristen, yaitu kasih. Apapun yang kita lakukan harus
bermotivasikan kasih. Sebaliknya juga demikian, kasihlah yang mendorong kita
dalam memberkati orang lain.
Ketika kita menjadi anggota Tubuh Kristus, kita “terikat”
dengan hukum Kristus ini. Rasul Paulus mengajarkan beberapa cara untuk memenuhi
hukum Kristus. Pertama, kita menuntun saudara seiman yang jatuh dalam dosa
kepada pertobatan dan pemulihan (ay. 1).
Kemudian, kita memberikan dukungan material maupun spiritual kepada mereka yang
telah memberitakan Firman Tuhan (ay. 6).
Tuhan pun berjanji akan membalas perbuatan baik kita. Kita akan menuai apa yang
kita tabur di dalam kasih (ay. 8-10).
B3
Hafalkan Galatia 6:2.
***
Rabu, 15 Agustus 2012
“Saling Menolong
Melalui Doa”
2 Korintus 1:4-11
B2
1.
Apa yang menyebabkan Rasul Paulus mampu bertahan
menghadapi penderitaan dalam pelayanannya? (ay.
8-10)
2.
Apa peran saudara-saudara seiman lainnya dalam
mendukung Rasul Paulus? (ay. 11)
Pelayanan Rasul Paulus bukanlah pelayanan yang mulus dan
menyenangkan. Secara manusia, tantangan yang dihadapinya sangatlah berat. Tidak
heran, Rasul Paulus sampai berkata bahwa ia sering merasa putus asa dan
seolah-olah menanggung hukuman mati (ay.
8-9). Namun, ia masih tetap setia karena ia bergantung dan berharap kepada
Allah yang berkuasa. Ia juga menyebutkan betapa pentingnya dukungan doa yang
dilakukan sesama saudara seiman kepada dirinya.
Seringkali kita tidak bisa menolong orang lain dengan dalih
kita tidak mampu, tidak berdaya, tidak punya waktu, dan sebagainya. Padahal,
kita dapat menolong orang lain dengan cara yang sederhana dan sangat mudah,
yaitu melalui doa. Ketika kita mendoakan sesama yang sedang dalam penderitaan,
kita telah menolong mereka juga. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak menolong orang lain. Selama Anda bisa berdoa maka Anda bisa
menolong!
B3
Doakanlah saudara seimanmu yang Anda ketahui sedang dalam
pergumulan berat!
***
Kamis, 16 Agustus 2012
“Saling Menanggung
Beban Batin”
Roma 12:9-15
B2
1.
Hal-hal praktis apa saja yang Rasul Paulus
nasihatkan dalam rangka kita saling mengasihi dan menolong?
2.
Apa maksud ayat
15?
Suatu kali, saya pernah mendampingi seorang sahabat yang
sedang berduka karena ayahnya meninggal dunia. Saat itu, saya tidak banyak
berbicara selain merangkul dirinya. Saya duduk di sampingnya cukup lama. Ikut
menangis bersama dia. Apa yang saya lakukan ternyata sangat berarti baginya.
Beberapa hari kemudian, ia berterima kasih atas kehadiran saya yang ia rasakan
seperti penghiburan dari Tuhan sendiri. Padahal, saya tidak melakukan apapun
selain hadir dan turut merasakan dukanya.
Itulah yang dimaksud Rasul Paulus dalam ayat 15. Kita bisa menolong orang lain dengan turut merasakan dan
berempati atas beban batinnya. Bahkan pada saat seperti itu, kita tidak perlu
mengucapkan nasihat apapun. Rangkulan hangat dan wajah kita yang menunjukkan
pengertian sudah cukup menjadi penghiburan yang luar biasa bagi mereka.
B3
Sudahkah Anda menjadi saudara seiman yang baik dalam
menanggung beban batin orang lain yang sedang dalam kedukaan atau kesulitan
hidup?
***
Jumat, 17 Agustus 2012
“Berkat Bagi Bangsa
dan Negara”
Titus 3:1-3
B2
1.
Sikap apa yang seharusnya seorang anak Tuhan
lakukan terhadap pemerintah? (ay. 1)
2.
Apa hubungan kehidupan yang bermoral dalam ayat 2 dengan ayat 1?
Firman Tuhan berulang-ulang menegaskan bahwa kita harus
tunduk dan taat terhadap pemerintah di atas kita. Sikap kita ini bukan sekedar
pasif, yaitu tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Kita pun
dituntut oleh Firman Tuhan untuk secara aktif melakukan perbuatan baik yang
mendukung pemerintah kita (ay. 1).
Lebih lanjut lagi, memiliki hidup yang bermoral baik dan
bersih juga merupakan aplikasi dari sikap menghormati pemerintah. Dengan
menjadi warga yang berintegritas dan ramah terhadap orang lain, kita telah
menjadi berkat bagi bangsa dan negara kita. Biarlah di hari kemerdekaan
Indonesia ini, kita kembali mengukuhkan komitmen kita untuk menjadi warga
negara yang baik. Sebab, itulah yang diinginkan Tuhan dari kita. Ingatlah bahwa
kelahiran kita di bumi persada Indonesia bukanlah sebuah kebetulan. Dia ingin
kita menjadi berkat bagi Indonesia!
B3
Introspeksi diri Anda, apakah Anda sudah menjadi warga
negara Indonesia yang baik?
***
Sabtu, 18 Agustus 2012
“Menjadi Berkelimpahan
Karena Memberi”
Amsal 11:24-28
B2
1.
Apa yang seharusnya kita lakukan terhadap
kekayaan kita?
2.
Bandingkan konsep “hukum tabur tuai” dalam
konteks menolong orang lain dalam ayat 25
dengan 2 Korintus 9:6 dan Galatia 6:8-10!
Paman Gober adalah salah satu tokoh dalam kartun Donal
Bebek. Paman Gober digambarkan sebagai seorang yang sangat kaya raya. Ia memiliki
lautan uang dalam gudang uangnya. Ia menjadi begitu kaya karena ia sangat pelit, bahkan kepada keponakannya sendiri, Donal Bebek.
Dunia ini mengajarkan bahwa untuk menjadi berkelimpahan
adalah dengan cara mengambil dan menyimpan harta untuk diri sendiri. Namun, prinsip Firman tidaklah demikian. Justru
mereka yang “pelit” dalam berbagi akan menjadi miskin secara batiniah.
Kemiskinan di sini ditandai dengan selalu merasakan kekurangan atau tidak
pernah puas (ay. 24). Sebaliknya,
ia yang murah hati dalam memberi kepada orang lain akan mengalami kelimpahan
hidup dan pemeliharaan Allah yang nyata (ay.
25).
B3
Filosofi manakah
yang lebih Anda jalankan? Apakah filosofi “Paman Gober” atau Firman Tuhan?
Belajarlah memberi dan alamilah sendiri indahnya pemeliharaan Allah atas
orang-orang yang murah hati!
***
Minggu, 19 Agustus 2012
“Meneladani Kate
Beckwith”
Roma 2:6-10
B2
1.
Bagaimana keadilan Allah dinyatakan dalam Firman
ini?
2.
Apa yang akan diberikan Allah kepada mereka yang
rajin berbuat baik? (ay. 10)
Kate Beckwith adalah seorang anak perempuan sederhana. Di
ulang tahunnya yang ke-9, ia meminta kepada orang-orang lewat internet supaya
tidak memberikannya hadiah,
melainkan menyumbangkan uang untuk proyek pengadaan air minum di negara miskin.
Saat itu ia menargetkan 300
Dollar. Sayangnya, ia hanya bisa mengumpulkan 220 Dollar. Tidak lama kemudian Kate mengalami kecelakaan
sehingga ia meninggal. Tanpa diduga, kejadian ini malah menggugah banyak orang
di seluruh dunia untuk mendukung upaya mulia almarhumah.
Dalam beberapa bulan setelah kematiannya, sumbangan yang mengalir untuk proyek
air bersih Kate mencapai lebih dari 1.000.000 Dollar!
Inilah yang akan diperoleh oleh seseorang yang penuh belas
kasih dan kemurahan terhadap orang lain. Karena kebaikan hatinya, Kate sekarang
mendapatkan “kemuliaan dan kehormatan” dari banyak orang yang mengetahui kisah
hidupnya (ay. 10). Ketika
kita dipanggil Tuhan nanti, akankah orang-orang mengenal dan menghormati kita
sebagai seseorang yang penuh kemurahan dan kebaikan terhadap sesama?
B3
Buatlah proyek sederhana untuk menolong orang-orang di luar gereja kita!
***
No comments: