Senin, 20 Agustus 2012
KENAKANLAH KERENDAHAN
HATI
1 Petrus 5:5B
B2
2.
Mengapa kita
harus mempraktekkannya?
Kerendahan hati harus merupakan ciri
semua orang percaya, karena kerendahan hati merupakan perintah firman Tuhan
bagi umat Allah. Kerendahan berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan
kelemahan diri, dan sikap mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala
keberhasilan yang telah dan sedang dicapai (bd. Matius 11:29; Filipi 2:3-4; Kolose 3:12).
Dalam versi terjemahan Inggris (NIV) digunakan kata "kenakanlah kerendahan
hati". "Kenakanlah" berarti mengikatkan sepotong kain pada diri
kita. Dalam zaman PB, para budak mengikatkan sepotong kain
putih atau celemek atas pakaian mereka agar orang lain
tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk mengikat kain
kerendahan hati pada diri, agar dunia tahu bahwa kita adalah hamba Allah. Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Allah
suka terhadap orang yang mengejar karakter ini dalam kehidupannya. Kecongkakan adalah penghalang kita hidup bersama.
B3.
Apakah Anda ingin menjadi orang yang ditentang oleh
Allah? Jika tidak, bangunlah karakter kerendahan hati sebagai gaya hidup dan mintalah Allah mengajar Anda untuk menjadi
seseorang yang lebih rendah hati lagi!
Selasa, 21 Agustus 2012
MENGUTAMAKAN ORANG LAIN
Filipi
2:1-11
B2.
1.
Apakah nasihat Rasul Paulus bagi jemaat di Filipi?
2.
Menurut Anda, hal apakah yang terdapat dalam pikiran dan
perasaan Kristus?
Sebagai orang Kristen, hendaknya kita saling mengutamakan seorang
terhadap yang lain, sehati, sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu
tujuan (ayat 1-4). Orang percaya haruslah
hidup berbeda dari orang yang tidak percaya, yang hanya mementingkan diri sendiri.
Di dalam Kristus, egoisme dan individualisme
tidak mendapat tempat. Sebaliknya, di dalam Kristus
orang akan rela untuk saling menasihati,
menghiburkan satu sama lain, bersekutu dalam Roh, serta mengobarkan kasih mesra dan belas kasihan.
Setiap orang percaya beroleh iman dan jati dirinya disebabkan oleh langkah-langkah ketaatan Yesus Kristus, seperti yang nyata di dalam inkarnasi,
kematian dan kebangkitan-Nya. Pengosongan diri Kristus tersebut telah memungkinkan terwujudnya keselamatan (ayat 5-10). Pengosongan diri merupakan
tanda dimana Kristus rela melepaskan hak-Nya. Kristus merupakan teladan
mengenai bagaimana seharusnya kita hidup. Sebagai orang percaya kita harus
hidup seperti Kristus, yang tidak mengutamakan kepentingan-Nya sendiri.
B3
Maukah Anda belajar dari teladan Kristus? Jika mau, sharingkan tantangan dan masalah yang Anda hadapi untuk dapat belajar karakter ini kepada teman Komsel Anda. Mintalah ia mendoakan agar Anda bertumbuh dalam kerendahan hati
(lebih mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri)!
Rabu, 22 Agustus 2012
YESUS MEMBASUH KAKI PARA MURID
Yohanes
13:1-17
B2
Teladan apakah yang Anda pelajari dari Yesus saat membaca perikop ini?
Secara sangat luar biasa, Yesus
menjadi seperti seorang hamba yang mencuci kaki tuan-tuannya. Yesus membasuh
kaki murid-murid-Nya. Inilah tanda cinta-Nya yang mendalam.
Pekerjaan para budak kafir diambil-Nya. Para murid bahkan tidak mau saling
membasuh kaki. Bahkan terhadap Guru mereka pun, mereka enggan
melakukan pekerjaan tersebut. Tindakan Yesus sungguh mengejutkan. Dapat kita
bayangkan bagaimana kesan dan akibat yang timbul dari sikap dan tindakan Yesus dalam hati mereka saat itu. Lalu, reaksi yang
muncul adalah pertanyaan (ayat 6).
Maksud Petrus adalah menyatakan bahwa dirinya tidak pantas menerima perlakuan
Yesus.
Kunci pada kerendahan hati adalah
mengenal siapa sebenarnya kita. Jika kita memahami siapa kita, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mengambil handuk daripada mengambil popularitas. Yesus tidak peduli
jika ada orang yang salah memandangnya sebagai pelayan karena ia
tahu itulah misi hidup-Nya. Ia lebih tertarik melayani orang
lain dari pada dilayani oleh orang banyak.
B3
Mintalah Roh Kudus menyelidiki hati
kita, apakah kita lebih tertarik untuk melayani daripada dilayani? Pikirkanlah satu tindakan yang
akan Anda praktekkan hari ini sebagai tanda Anda mau melayani sesama!
Kamis, 23 Agustus 2012
PERWIRA YANG RENDAH HATI
Lukas 7:1-10
B2
1.
Bagaimanakah
sikap perwira itu kepada Yesus?
2.
Bagaimanakah
respon Yesus terhadap perwira tersebut?
Perwira itu sebenarnya dapat saja
dengan tegas meminta agar Yesus datang ke rumahnya. Namun, ia bersikap rendah hati karena sadar bahwa ia
membutuhkan Yesus untuk menyembuhkan hambanya. Bahkan yang lebih luar biasa adalah cara perwira itu
menggambarkan dirinya kepada Yesus. Daripada menggambarkan
kedudukannya yang tinggi, ia memilih untuk menempatkan diri sebagai seorang
yang berada di bawah pemerintah.
Apapun jabatan kita semua, kita
membutuhkan Yesus. Hendaklah kita belajar dari sikap rendah hati sang perwira
yang membutuhkan pertolongan Yesus. Yesus menyukai orang yang rendah hati.
Kerendahan hati kita dapat diukur dari seberapa besar rasa membutuhkan Allah
yang ada dalam hati kita, bukan berdasarkan jabatan atau seberapa banyak
pengalaman kita sebagai orang Kristen.
B3
Apapun jabatan, kedudukan, posisi yang
Anda miliki, Anda pasti membutuhkan Yesus. Apakah Anda sadar bahwa Anda membutuhkan Allah?
Jumat, 24 Agustus 2012
SIAPKAH BERKORBAN NYAWA?
1 Yohanes
3:16
B2
1.
Apakah bukti
bahwa Kristus mengasihi kita?
2.
Bagaimanakah
seharusnya kita hidup sebagai anak Allah?
Kasih Allah yang besar kepada kita
telah dinyatakan dalam pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Yesus mengasihi
dunia dengan serius. Pelayanan yang serius ditunjukkan dengan pengorbanan yang
serius. Allah begitu seriusnya dengan kehidupan kita sehingga rela mengorbankan
nyawa anak-Nya yang tunggal bagi keselamatan kita, orang-orang yang berdosa.
Begitu pula seharusnya dengan kita
orang-orang percaya. Seharusnya kita hidup seperti Kristus yang dengan serius
melayani. Seberapa serius pelayanan kita dapat dilihat dari seberapa banyak
pengorbanan yang telah kita lakukan. Karena pelayanan identik dengan
pengorbanan. Untuk melayani seseorang pastilah ada sesuatu yang akan kita
korbankan untuk orang tersebut, mungkin waktu, uang, pikiran, doa, dan bahkan nyawa.
B3
Seberapa banyak pengorbanan yang telah
Anda berikan bagi orang lain? Seberapa banyak pengorbanan yang Allah dan orang
lain telah berikan bagi kehidupan Anda? Ambilah komitmen untuk mulai berkorban!
Selamat berkorban bagi orang lain!
Sabtu, 25 Agustus 2012
TELADAN
PAULUS
2 Korintus
6:4-10
B2
Bagaimanakah pelayanan yang telah ditunjukkan
oleh Rasul Paulus kepada jemaat?
Motivasi orang dalam berbuat sesuatu
dapat bermacam-macam. Ada yang ingin dipuji, mendapat keuntungan materiil, mendapat kedudukan maupun berbagai hal
lainnya. Motivasi Paulus melayani jelas, yaitu ia takut akan Tuhan dan kasih Kristus
yang menguasainya (ayat 11, 14).
Perbuatan-perbuatannya bukan untuk memuji diri, melainkan agar jemaat dapat menjawab guru-guru
palsu yang memegahkan diri (ayat 12).
Paulus tetap termotivasi melayani dengan membuang kepentingan diri sendiri dan bercermin kepada Kristus (ayat 15). Motivasi seperti itulah yang
seharusnya berkobar di dalam dada setiap orang percaya!
Pengorbanan Paulus kepada jemaat
begitu nyata. Pengorbanan bukan hanya sampai perasaan, melainkan juga tindakan. Kesiapan kita untuk berkorban akan
menentukan kesiapan kita untuk melayani. Pelayanan bukan hanya membutuhkan
karunia, kemampuan (skill), dan waktu. Pelayanan juga
membutuhkan kesiapan kita untuk berkorban dalam
segala hal.
B3
Seberapa siapkah Anda berkorban bagi Kristus? Mintalah kekuatan dari
Tuhan yang memampukan Anda berkorban bagi orang lain, seperti
kekuatan yang telah diberikan Tuhan kepada Paulus!
Minggu, 26 Agustus 2012
ALLAH SEDEMIKIAN MENGASIHI KITA
1 Yohanes
4:10-11
B2
1.
Bagaimanakah pengorbanan
Allah kepada kita?
2.
Apa nasihat firman Tuhan hari ini kepada Anda
secara pribadi?
Allah tidak meminta kita untuk memberi
lebih dari apa yang Yesus telah berikan kepada kita. Allah telah mengasihi kita
terlebih dahulu, maka haruslah kita saling mengasihi satu sama lain. Setelah
jatuh ke dalam dosa, manusia tidak dapat mengerti bagaimana seharusnya
mengasihi. Allah terlebih dahulu mengasihi, memberikan contoh dan teladan
kepada kita mengenai bagaimana mengasihi.
Kasih Kristus sedemikian mahal bagi
setiap kita. Ia membayar kita lebih mahal dari pada emas dan perak. Dengan darah-Nya Ia membayar setiap kita. Allah telah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita saling mengasihi. Itulah respon yang seharusnya kita berikan.
B3
Pikirkanlah, tindakan apa yang akan Anda lakukan dalam kebaktian hari ini sebagai
tanda bahwa Anda mengasihi sesama?
No comments: