Senin, 22 Oktober 2012
Kesatuan Sebelum
Komitmen
Efesus 2:11-22
B2
Apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus (ayat 14-16)? Apa
makna gereja sebagai keluarga, bangunan, dan kediaman Allah (ayat 19-22)?
Kita sering berpikir bahwa komitmen kita kepada sesama
saudara seiman adalah syarat yang membentuk kesatuan Tubuh Kristus. Sepintas
lalu, hal ini tampak benar. Sebab, tanpa komitmen memang kesatuan secara kasat
nyata tidak akan terwujud. Namun, sesungguhnya, kesatuan Tubuh Kristus lebih
dahulu tercipta melalui penebusan Kristus. Ketika seseorang menerima Kristus
sebagai Juruselamat dan Tuhan maka ia terhisab ke dalam Tubuh Kristus yang
bernama gereja. Ia otomatis menjadi anggota Tubuh Kristus. Ayat 14 mengatakan bahwa Kristuslah yang menyatukan kita.
Kesatuan sebagai kebenaran hakiki sesungguhnya sudah hadir
terlepas dari kita sadari atau tidak. Dalam pengertian inilah, kesatuan
mendahului komitmen. Kesatuan adalah karya Kristus bagi gereja-Nya. Karena kita
adalah satu Tubuh maka kita berkomitmen untuk saling membangun dan menolong.
Komitmen menjadi respon terhadap kesatuan yang sudah lebih dahulu Tuhan
ciptakan di antara kita. Kesatuan seperti keselamatan. Diberikan oleh Tuhan
sebagai karunia. Akan tetapi, kita harus mengerjakan dan menjaganya baik-baik
dengan penuh komitmen.
B3
Renungkan kembali arti kesatuan mendahului dan mendasari
komitmen kita untuk saling melayani!
***
Selasa, 23 Oktober 2012
Keanekaragaman itu
Indah!
Wahyu 5:1-10
B2
Siapa “Anak Domba” yang dimaksudkan oleh nats Alkitab hari
ini? Siapa “mereka” dalam ayat 9-10?
Dalam novel “The
Fellowship of the Ring” karangan J.R.R. Tolkien, kelompok pahlawan utama
terdiri berbagai jenis makhluk yaitu 4 hobbit, 2 manusia, 1 maiar, 1 elf, dan 1
kurcaci. Walaupun mereka berbeda-beda, mereka digambarkan berjuang bersama
untuk satu tujuan. Memang di dalam perjalanan, mereka mengalami konflik satu
dengan yang lain. Namun, pada akhirnya mereka mencapai kemenangan bersama-sama.
Inilah gambaran tentang gereja! Gereja pun terdiri dari
orang-orang yang berbeda-beda dari suku bangsa, karakter, jenis kelamin, dan
latar belakang lainnya. Perbedaan ini bukanlah sesuatu yang mengancam atau
menghambat. Di mata Tuhan, perbedaan ini justru bagian rencana-Nya. Umat-Nya
terdiri dari aneka suku bangsa. Perbedaan menjadi kekayaan dan keindahan dari
gereja Tuhan. Allah mencintai perbedaan. Itu sebabnya, kita pun harus mencintai
perbedaan. Perbedaan tidak boleh menjadi halangan bagi kita untuk saling
melayani dan mengasihi di dalam Tubuh Kristus.
B3
Bagaimana pandangan Saudara terhadap perbedaan di gereja
selama ini? Apakah Saudara tidak suka dengan perbedaan? Biarlah Firman Tuhan
mengubah paradigmamu!
***
Rabu, 24 Oktober 2012
Mengasihi Mefiboset
2 Samuel 9:1-13
B2
Siapa Mefiboset? Apa yang dilakukan Daud terhadap Mefiboset?
Apa yang Saudara pelajari tentang kasih dari nats Alkitab hari ini?
Mefiboset adalah anak dari Yonatan dan cucu dari Saul.
Sebenarnya, Daud tidak berkewajiban untuk mengasihi dan menerima Mefiboset
karena ia tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan Yonatan. Namun, Daud
di dalam kasihnya menerima bahkan memperlakukan Mefiboset seperti keluarga
kerajaan. Perlakuan Daud adalah anugerah bagi Mefiboset.
Di sekeliling kita banyak “Mefiboset”. Mereka yang tampaknya
tidak pantas menerima kasih dari kita. Namun, kita terpanggil untuk mengasihi
dan melayani mereka walaupun mungkin kita tidak memperoleh “keuntungan” apapun.
Kasih tanpa pamrih seperti inilah yang harus kita miliki dalam Tubuh Kristus.
Yang merusak kesatuan Tubuh Kristus bukan saja keadaan tanpa kasih tetapi kasih
yang berpamrih alias tidak tulus. Berhati-hatilah!
B3
Renungkan dan temukan siapa “Mefiboset” di sekelilingmu,
terutama di gerejamu! Belajarlah mengasihi dan melayani dia secara tulus.
Jadikanlah dirimu sebagai sarana anugerah Allah baginya.
***
Kamis, 25 Oktober 2012
Demas atau Lukas?
2 Timotius 4:6-11
B2
Apa yang terjadi pada Demas? Apa yang dilakukan oleh Lukas
kepada Paulus?
Dalam dunia politik ada pepatah yang berlaku, “Tidak ada
sahabat dan musuh yang abadi tetapi kepentingan yang abadi.” Artinya, sangatlah
lumrah bagi seseorang yang begitu berkuasa didekati dan diikuti oleh banyak
orang. Namun, ketika orang itu tidak lagi berkuasa maka ia pun mulai
ditinggalkan.
Saat Paulus menuliskan surat ini, ia sedang di penjara dan
sedang menunggu eksekusi mati atas dirinya. Secara ukuran manusia, masa depan
Paulus sebenarnya gelap dan tidak berpengharapan. Tidak heran, Demas
meninggalkan Paulus karena buat apa tetap setia mengikuti seseorang yang
sekarang terpenjara dan tervonis hukuman mati. Sebaliknya, Lukas begitu setia
menemani dan melayani Paulus di hari-hari akhirnya ini. Inilah komitmen seorang
saudara dalam Kristus.
B3
Kita seringkali mengasihi orang lain kalau mendatangkan
“keuntungan” bagi kita. Marilah kasihi sesama saudara seiman dengan komitmen
yang tanpa embel-embel!
***
Jumat, 26 Oktober 2012
Teologi Sahabat
Amsal 17:13-19
B2
Bagaimana nats Alkitab menjelaskan tentang orang bebal dan
seorang sahabat?
Pernahkah Saudara dikhianati atau ditinggalkan oleh seorang
sahabat? Kita terluka dan kecewa karena kita memiliki harapan atas seorang
sahabat. Sahabat sejati seharusnya tidak hanya pada saat hubungan sedang mulus.
Namun, sahabat selalu hadir walaupun kita sedang terpuruk. Sahabat tidak akan
menelantarkan kita ketika kita sedang mengalami kesulitan.
Inilah nilai-nilai persahabatan yang diajarkan oleh Alkitab.
Ayat 17 berkata, “Seorang sahabat
menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”
Perhatikan frase “setiap waktu”. Tidak ada pengecualian. Bahkan lebih jauh,
Firman mengajarkan bahwa kita harus menjadi penolong yang baik bagi sesama kita
ketika mereka di dalam kesukaran. Bukan berarti sahabat itu selalu menyetujui
apapun yang dikerjakan orang lain (ayat
18). Inilah keseimbangan yang harus dijaga yaitu menjadi penolong tetapi
tidak membiarkan apapun kesalahan dari orang lain.
B3
Perhatikan siapa sesama kita yang sedang dalam kesukaran.
Jadilah sahabat yang baik bagi mereka.
***
Sabtu, 27 Oktober 2012
Daud dan Yonatan
1 Samuel 18:1-9
B2
Apa yang terjadi antara Daud dan Yonatan? Apa perbedaan
sikap Yonatan dan Saul terhadap Daud?
Daud dan Yonatan adalah salah satu kisah kasih persahabatan
yang paling erat dan mengharukan dalam Alkitab. Padahal latar belakang mereka
tidak mendukung. Yonatan adalah anak kandung Saul, raja Israel yang berkuasa.
Saul sendiri begitu membenci dan iri terhadap Daud. Sewajarnya, Yonatan lebih
membela sang ayah dan kedudukannya ketimbang Daud. Namun, Yonatan begitu
mengasihi Daud bahka ia sampai memberikan baju dan perlengkapan perangnya
kepada Daud. Hal ini menunjukkan betapa Yonatan sangat mempercayai Daud dan
tidak pernah merasa takut disaingi popularitasnya oleh Daud.
Kita perlu belajar dari hubungan Daud dan Yonatan bila kita
ingin memiliki hubungan yang penuh kasih di dalam gereja. Hubungan yang penuh
kasih harus ditandai dengan sikap yang saling percaya dan mau berkorban. Kita
tidak pernah merasa takut disaingi oleh saudara seiman bila mereka lebih baik
daripada kita. Bahkan kita mendukung dan memberikan kesempatan kepada mereka
supaya mereka dapat melayani lebih baik. Kita mengutamakan saudara seiman lebih
daripada diri sendiri (Filipi 2:4).
B3
Belajarlah untuk memiliki kasih yang lebih mengutamakan
saudara seiman!
***
Minggu, 28 Oktober 2012
Sulitnya Mencari
Orang Setia
Amsal 20:1-7
B2
Apa karakter orang yang terhormat (ayat 3)? Mengapa sulit mencari orang yang setia ketimbang orang
yang baik (ayat 6)?
Konfusius pernah mengatakan, “Peganglah kesetiaan dan
ketulusan sebagai prinsip yang utama.” Sayangnya, Firman Tuhan mengatakan bahwa
lebih sulit mencari orang yang setia ketimbang orang yang baik. Artinya,
kesetiaan memang jauh lebih sukar untuk dipegang. Menjadi orang baik itu mudah.
Karena bisa saja kita menjadi baik selama memang menguntungkan kita. Misalkan,
seorang pedagang yang baik kepada pembelinya karena tidak mau kehilangan si
pembeli. Tetapi seseorang dikatakan setia bila ia tetap berkomitmen mengasihi
orang lain walaupun merugikan dirinya.
Bila Allah hanya Allah yang baik, celakalah kita! Allah akan
baik pada kita selama kita baik kepada-Nya. Allah akan membuang kita bila kita
berdosa kepada-Nya. Puji Tuhan! Allah kita bukan hanya Allah yang baik
melainkan Allah yang setia!Allah tetap baik kepada kita meskipun kita selalu
mendukakan Dia. Allah tidak pernah putus asa terhadap kita meskipun kita
berulang-ulang melakukan dosa di hadapan-Nya. Bila Allah begitu setia, kita pun
harus menjadi orang yang setia terhadap sesama.
B3
Renungkan kembali perbedaan baik dan setia. Belajarlah
menjadi seseorang yang tidak hanya baik tetapi setia!
No comments: