Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin, 28 Januari 2013
Menanti-nantikan Tuhan”
Mazmur 130:5

B2
            Pertanyaan Penggali:
·         Bagaimanakah sikap pemazmur ketika Ia mencari Tuhan?
·         Apakah yang seharusnya kita harapkan dari Tuhan?

Pengajaran
Menanti adalah pekerjaan paling membosankan. Begitu pula ketika kita berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, tidak semua doa kita dijawab oleh Tuhan secara langsung, terkadang harus melalui proses penantian yang cukup panjang. Tidak semua anak Tuhan mau bersabar menanti jawaban dari Tuhan; mereka menjadi putus asa dan kecewa yang akhirnya tidak dapat menikmati janji Tuhan.

Kita dapat belajar dari sikap Daud: “Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.” (Mazmur 130:5-6). Dalam keadaan tidak baik pun Daud tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan dan dengan sabar menanti-nantikan pertolongan-Nya.  Untuk memiliki kesabaran memang tidak mudah dan memerlukan suatu perjuangan. Ketika Tuhan memberikan janji-Nya kepada Abraham, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”(Kejadian 12:2-3), Abraham menantinya dengan sabar.

B3
            Sudahkah anda menanti-nantikan Tuhan dengan sabar? Nantikanlah Tuhan dalam kehidupan          kita, karena Dia adalah Allah yang tidak pernah mengecewakan kita!


Selasa, 29 Januari 2013
“Kerinduan Setiap Saat”
Mazmur 130:5-8

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Apakah yang kita butuhkan untuk membangun keintiman dengan Allah?  (ayat 5)
2.       Bagaimana cara membangun keintiman yang intensif dengan Allah? (ayat 6-8)

Pengajaran
“Putus-nyambung, putus-nyambung, putus-nyambung”?Terkadang syair itu mengiang-ngiang dalam pikiran kita.Apakah syair itu sungguh mewakili gambaran tentang hubungan kita dengan Allah?Dalam hal rohani ada istilah “On – Off” atau putus-nyambung dengan Tuhan.Penyebabnya adalah manusia.Hanya karena Tuhan tahu kelemahan kita yang rentan terhadap godaan, maka Dia bertindak membawa kita kembali pada-Nya.

Terkadang Tuhan memakai masalah sebagai alat yang ampuh untuk menyadarkan kita bahwa kita membutuhkan Dia. Kita harus menyadari bahwa kekuatan kita tidak berarti apa-apa tanpa kehadiran Tuhan.Blaise Pascal berkata bahwa dalam hati manusia terdapat ruang kosong yang tidak dapat diisi oleh apapun.Banyak ruang dalam hati manusia, tetapi ada satu ruang yang tidak mungkin diisi oleh apapun kecuali Tuhan.Itulah sebabnya, jiwa kita sering merindukan kasih Tuhan.Kunci untuk melihat dan mengalami kebaikan Tuhan adalah kerinduan.Orang yang rindu pasti membangun hubungan yang intensif dengan Tuhan.Kita harus memiliki kerinduan seperti pengawal mengharapkan pagi.

B3
            Sudahkah Anda memiliki kerinduan pada Allah seperti pengawal mengharapkan pagi?        Bangunlah kerinduan Anda kepada Allah, karena Anda membutuhkan Allah setiap saat!


Rabu, 30 Januari 2013
Tak Kenal Maka Tak Sayang”
Yohanes 4:20-22

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Mengapa Yesus berkata, “Kamu menyembah apa tidak kamu Kenal”? (ayat 22a).
2.       Untuk intim dengan Tuhan, hal apakah yang harus kita alami? (ayat 22b).

Pengajaran
Jikalau hubungan intim dengan Allah digambarkan sebagai hubungan suami-istri, maka pengenalan terhadap satu sama lain adalah hal yang mutlak diperlukan. Itulah satu-satunya persyaratan yang harus dipenuhi.Di dalam bacaan kita hari ini tentang percakapan antara Yesus dengan Perempuan Samaria, Yesus mengungkapkan kalimat yang menarik yaitu “kamu menyembah apa tidak kamu kenal.” Penyembahan di dalam Alkitab merupakan suatu tindakan yang menggambarkan hubungan kedekatan atau keintiman antara manusia dengan Sang Pencipta, yaitu Allah sendiri.

Jika perkataan Yesus dikontekskan dengan gereja hari ini, maka kemungkinan besar orang menyembah Allah tanpa mengenal Dia?Pada masa kini, kita menyaksikan kenyataan bahwa orang rajin beribadah pada hari Minggu, tetapi mereka tidak mengenal Dia atau tidak intim dengan Tuhan.Mengapa?Karena mereka telah menganggap kekristenan sebagai suatu agama untuk melakukan penyembahan yang rutin. Hal seperti ini tidak akan pernah membuat seseorang bisa mengalami keintiman dengan Allah. Keintiman dalam penyembahan dapat terjalin jika ada pengenalan akan Allah. Pengenalan ini dibangun secara terus-menerus sebagai gaya hidup dan bukan sekali seminggu saja.

B3
Siapakah Allah yang Anda sembah?Jikalau Anda tidak mengenal Dia yang Anda sembah, langkah apakah yang harus Anda lakukan?Sudahkah Anda membangun keintiman yang terus-menerus dengan Allah untuk mengenal Dia lebih dalam lagi?


Kamis, 31 Januari 2013
Diam Di Rumah Tuhan Seumur Hidup”
Mazmur 27:1-5

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Bagaimanakah sikap pemazmur akan hadirat Allah (rumah Allah)? (ayat 4)
2.       Apakah yang membuat pemazmur begitu merindukan Allah? (ayat 1-3, 5)

Pengajaran
Pemazmur merupakan sosok yang begitu mencintai Allah, dalam beberapa Mazmur yang ditulis, kita dapat melihat cinta, kerinduan, dan kehausan pemazmur akan Allah yang begitu mendalam. Dalam ayat 4, pemazmur berkata: “Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”

Yang membuat pemazmur begitu mencintai dan merindukan hadirat Allah adalah karena Ia mengenal (ayat 1) dan mengalami Allah (ayat 2-3, 5). Pengenalan dan pengalaman akan Allah haruslah kita miliki. Tanpa kedua hal ini, kita tidak dapat merindukan dan mencintai Allah.Begitu pula ketika kita mencintai seseorang, cinta itu bisa timbul akibat pengenalan dan pengalaman kita bersama dengan orang tersebut.Ketaatan merupakan kunci untuk mengenal dan mengalami Allah. Daud dapat mengalami pertolongan Tuhan (ayat 2-3), karena Ia taat akan panggilan Tuhan sehingga Ia dapat mengalami pengalaman yang dahsyat bersama dengan Tuhan.

B3
Inginkah memiliki kerinduan dan kecintaan yang begitu mendalam akan Allah? Ketaatan akan membawa anda mengalami Allah yang hidup dalam kehidupan Anda. Ambillah komitmen untuk taat kepada Allah, sehingga Anda makin mengenal dan mengalami-Nya secara nyata!


Jumat, 1 Februari 2013
Haus Dan Lapar Akan Allah”
Yohanes 7:37-39, Mazmur 42:1-12

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Seperti apa Daud menggambarkan dirinya yang haus kepada Allah? (Mazmur 42:2).
2.       Hal apakah yang menjadi makanan Daud siang dan malam?(Mazmur 42:3-5).
3.       Syarat apakah yang harus kita penuhi untuk bertemu Tuhan? (Yohanes 7:37-39).

            Pengajaran
Sejak zaman Adam hingga kini, Tuhan tetap pada keinginan-Nya yakni mengundang manusia untuk datang kepada Dia. Ia adalah Allah yang kekal yang selalu merindukan kita untuk bersekutu dengan Dia. Alkitab dipenuhi dengan kisah tokoh-tokoh yang serius mencari Tuhan dan akhirnya bertemu dengan Dia. Nikodemus dan Zakheus adalah contoh dari orang-orang yang karena rindu kepada Tuhan, akhirnya bertemu dengan Yesus. Orang yang haus dan lapar untuk bertemu Tuhan, pasti bertemu Dia.

Hal inilah yang dikatakan oleh Yesus dalam Yohanes 7:37, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Yesus tahu bahwa hati manusia dipenuhi dengan kesombongan, mementingkan diri sendiri dan berbagai nafsu dunia yang jahat lainnya.Itulah sebabnya kita membutuhkan air hidup untuk memuaskan dan menyegarkan jiwa kita kembali. Air itu tersedia bagi meraka yang rindu membangun keintiman dengan Allah setiap waktu. Apakah Anda orangnya?

B3
            Sudahkah Anda memiliki hati yang haus dan lapar untuk bertemu dengan Tuhan setiap saat?          Kapankah terakhir kali Anda lapar dan haus akan Allah? Jika Firman Tuhan hari ini memberikan         inspirasi kepada Anda, hal apakah yang harus Anda lakukan selanjutnya?


Sabtu, 2 Februari 2013
Hidup Kudus”
1 Petrus 1:15-16; 1 Petrus 2:5

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Apakah perintah Tuhan bagi orang yang mau akrab dengan Dia? (I Petrus 1:15-16).
2.       Untuk menjadi pribadi yang akrab dengan Tuhan, apa nasihat Petrus? (I Petrus 2:5).

Pengajaran
Hidup kudus adalah tanda bahwa kita menerima pembenaran dari Allah. Orang benar pasti hidup kudus.Perintah Tuhan kepada Musa adalah, “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” Setiap kali orang Israel akan merayakan hari raya, maka Tuhan selalu berbicara kepada Musa untuk menyuruh orang Israel menyiapkan diri atau menguduskan diri. Perintah-Nya: kuduskanlah dirimu, sebab besok adalah hari pertemuan raya dengan Tuhan.

Karena Tuhan kudus, maka Dia hanya mau untuk bersekutu dengan orang-orang kudus. Sebab tanpa kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Allah. Rupanya hubungan pribadi kita dengan Tuhan tidak boleh On – Off. Pilihan untuk hidup kudus atau menjauhkan diri dari hal yang jahat adalah syarat mutlak bagi standar hidup orang Kristen. Berita baiknya adalah ketika kita bergaul karib dengan Allah yang kita sembah, maka hidup kita juga semakin KUDUS.Karena Roh Kudus bekerja untuk memampukan kita untuk hidup dalam kekudusan.

B3
            Sudahkah Anda hidup kudus di hadapan Tuhan setiap hari?Ambillah komitmen di hadapan Allah     untuk selalu mengejar kekudusan dalam kehidupan kita.


Minggu, 3 Februari 2013
Dalam Roh Dan Kebenaran”
Mazmur 24:1-10, 1Samuel 16:7 dan Matius 5:23-24

B2
            Pertanyaan Penggali:
1.       Syarat-syarat apakah yang harus kita miliki untuk membangun keintiman dengan Allah? (Mazmur 24:3-4 dan Matius 5:23-24)
2.       Disebut apakah orang yang hidup tulus di hadapan Tuhan? (Mazmur 24:5-6).

Pengajaran
Tuhan kita adalah Tuhan yang menyukai ketulusan dan kemurnian hati.Dia melihat hati kita dan menyelidiki batin melampaui penampilan luar kita (1 Samuel 16:7).Para penyembah sejati harus memahami karakter Ilahi ini.Penyembahan yang berkenan di hati Allah, adalah penyembahan yang berangkat dari hati yang bersih dan murni di hadapan Allah. Kita dapat menipu manusia, tetapi kita tidak dapat menipu Allah, karena Ia mampu melihat sampai ke relung hati kita yang terdalam.

Yesus menyuruh kita untuk meninggalkan persembahan di atas mezbah dan pergi berdamai dengan orang lain adalah karena Ia tidak mau persekutuan kita dengan Tuhan dilakukan, tetapi dengan hati yang menyimpan kesalahan orang lain. Hati kita harus tulus dan murni.Hanya dengan syarat inilah kita bisa naik ke Gunung Tuhan atau hadirat Allah. Ada orang yang masih dendam dan tidak mau mengampuni, tapi tetap menyembah Tuhan dan merasa “SANGAT ROHANI,” maka sebenarnya ia tidak benar-benar bertemu TUHAN. Karena hanya orang yang bersih hatinyalah yang akan bertemu Tuhan. Ia menjadi angkatan orang benar atau seorang penyembah sejati. Seorang penyembah adalah seorang yang suka mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain.


B3
Sudahkah Anda membangun hubungan dengan Tuhan karena ketulusan hati?Apakah Anda orang yang selalu mengejar ketulusan hati? Mintalah Tuhan memproses kehidupan Anda, agar Anda memiliki hati yang makin murni dan tulus di hadapan Allah!


GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top