Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Ketika saya mengikuti konferensi hamba Tuhan di SAAT 2 bulan yang lalu, ada isu menarik yang disampaikan disana:  Amerika tengah menuai generasi yang meninggalkan Tuhan.  Survei lapangan dan berbagai riset menunjukkan hal yang sama:  
Penduduk protestan di Amerika mencakup 52% penduduk, namun yang beribadah hanya 28%
Survey Gallop: sepanjang tahun 1994-2004 penduduk Amerika bertambah 18%, namun ironisnya jumlah jemaat berkuarang 3%
Southerh Baptist convention: jumlah baptisan 2008 sama dengan jumlah baptisan tahun 1950.  Padahal jumlah penduduk dari 150 juta menjadi lebih 300 juta
·         Pertobatan baru sudah berhenti
·         A generation of DROP-OUT: jemaat yang sudah ada justru keluar.
o   70% yang meninggalkan gereja adalah anak-anak muda berusia 18-22 tahun
o   Jutaan usia 18-29 meninggalkan keterlibatannya di dalam gereja

Gejala yang sama sudah diteliti, dan rupanya berkembang juga di seluruh Asia.  Di sebuah gereja besar di Jakarta, didapatkan sharing betapa sulitnya mengajak orang Kristen ke gereja.  Mereka tidak mengalami sesuatu yang berarti dengan kehadirannya di gereja.  Dari orang tua hingga anak muda, mereka mengalami kesuaman rohani tingkat tinggi, dehidrasi rohani yang akut.  Di sebuah kota kecil di Kalimantan, didapatkan data yang lebih ekstrim.  Dari 3500 anak sekolah minggu, yang masih hadir di ibadah remaja tinggal 200, dan di pemuda tinggal 30-50 orang.  Lebih mudah menjangkau jiwa daripada memelihara jiwa.  Di dunia kampus kristen, hal yang sama terjadi juga.  Para mahasiswa yang mayoritas berasal dari SMU Kristen dan keluarga Kristen, ketika diberi provokasi untuk meninggalkan imannya – ternyata mereka demikian mudah goyah iman dan menyangkal Tuhan.  Menyedihkan!

Apa yang dipaparkan dalam konferensi para hamba Tuhan ini tentu saja sangat menyentak kita.  Ada yang salah dengan gereja hari ini.  Gereja tidak lagi menghadirkan Kristus kepada jemaat-Nya.  Gereja menjadi corong sorgawi untuk menyampaikan tuntutan moral, tuntutan misi, dan berbagai kewajiban agamawi lainnya – namun tidak membawa Kristus sebagai Pribadi kepada jemaat.  Jemaat tidak terlatih untuk punya pengalaman rohani bersama Dia. 

Anda bisa melakukan tes sederhana:  mintalah jemaat dalam sel Anda untuk sharing pengalaman rohani apa yang dialami dalam minggu ini.  Bukan sekedar sharing pergumulan, namun sharing pengalaman.  Bukan pengalaman spektakuler yang terjadi belasan tahun yang lalu, namun pengalaman fresh (segar) yang terjadi baru-baru ini.  Mungkin mereka akan menunjukkan wajah kebingungan, mencoba mengelak, berpikir keras, dan akhirnya senyum kecil dan berkata, “orang lain saja yang sharing, ya…”

Jadi dalam pimpinan Tuhan – para pemimpin GKBJ Taman Kencana menyerukan kepada seluruh jemaat: mari alami Tuhan.  Tuhan bukan cuma teori dan konsep.  Ia nyata, Ia adalah Pribadi yang mau membangun pengalaman bersama Anda.   Ya…. Alamilah Tuhan Yesus!

Masukilah tahun 2013 ini bersama Tuhan. 
Selamat membangun pengalaman dengan Tuhan Yesus. 
Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Oleh. G.I. David N. Purnomo

GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top