Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin, 14 Januari 2013
Seperti Rusa Yang Haus (1)
Mazmur 42:1-2

B2
Digambarkan seperti apakah seorang yang merindukan Allah?Mengapa?

Pengajaran
Dalam geografi Perjanjian Lama memang ada sungai yang tidak berair. Rusa-rusa Palestina kadang kala menemukan batang sungai yang kering pada musim kemarau.Jika hal ini terjadi, rusa-rusa biasanya menyusuri dan mendaki aliran sungai sampai menemukan mata air yang masih memiliki aliran air yang tipis untuk memuaskan dahaga mereka.Namun, tidak jarang ditemukan rusa yang tergeletak mati di tengah batang sungai karena benar-benar tidak menemukan air.
Demikianlah pemazmur bani Korah menggambarkan kerinduannya akan Tuhan. Kerinduan yang dimilikinya adalah kerinduan jiwa yang haus kepada Allah yang hidup. Kehausan yang tidak dapat digantikan dengan apa pun kecuali bertemu dengan Allah secara langsung. Tuhan senang mendapati hati yang merindukan-Nya dengan hasrat.
Blaise Pascal mengatakan bahwa dalam hati manusia ada ruang kosong yang akan selalu terasa kosong sampai ruang itu terisi dengan kehadiran Tuhan. Selama ruang itu masih kosong, manusia akan selalu berusaha mengisinya dengan berbagai hal; seperti kekayaan, kenikmatan, dan ketenaran. Namun, hal-hal semacam ini tidak akan pernah dapat mengisi kekosongan tersebut. Jiwa manusia tanpa Tuhan adalah seperti rusa yang mati di tengah batang sungai yang tidak berair. Jiwa yang kosong akan terus mencari dan mencari, sampai akhirnya kekosongan itu dipuaskan oleh Tuhan. Sebab, Dialah asal dan tujuan dari jiwa manusia
B3
Periksalah, apakah saat ini Anda memiliki kerinduan akan Allah sedemikian? Hal apa yang lebih sering Anda rindukan dibandingkan Allah? Dari renungan hari ini, temukan, apa akibatnya jika Anda membiarkan keadaan ini berlangsung terus? Perubahan apa yang harus Anda lakukan?


Selasa, 15 Januari 2013
Seperti Rusa Yang Haus (2)
Mazmur 42:1-2

B2
Keadaan sepertiapa saja yang dapat Anda bayangkan tentang seekor rusa ketika merindukan sungai yang berair?

Pengajaran
Besar kemungkinan, saat itu pemazmur dan orang-orang  Israel lainnya menjadi tawanan kerajaan Babel dan hidup dalam pembuangan di sana.  Bila demikian, kita bisa membayangkan bahwa perlakuan yang tidak manusiawi, seperti kerja paksa, makian, dan cemoohan menjadi bagian hidup sehari-hari mereka.Jiwa mereka tertekan. Kebanggaan bahwa mereka pernah menjadi bangsa yang besar, umat kesayangan Allah, hanya  menjadi kenangan. Bertahun-tahun mereka hidup menderita.Berulang-ulang mereka berseru kepada Allah, memohon kemurahan-Nya, tetapi Allah tak menjawab seolah Dia tak lagi hadir dalam kehidupan umat-Nya.

Kerinduan untuk bertemu dengan Allah melanda hati umat Allah dan kerinduan ini diwakili oleh sang pemazmur dalam ungkapannya, “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah”(ayat 2). Tentu saja, rusa yang digambarkan pemazmur ini jauh berbeda dengan bayangan kita.Seekor rusa dalam benak pemazmur adalah seekor rusa yang berada di sebuah hutan yang kering kerontang terbakar kemarau panjang.Tak ada lagi daun yang hijau, tak ada lagi kupu-kupu yang terbang, tak ada lagi burung-burung yang berkicauan, dan tak ada lagi rumput yang hijau, selain petak-petak tanah kering dan retak-retak.Rusa itu berjalan dengan gontai sambil menyeret tubuhnya.  Pandangan matanya sayu penuh kekecewaan; perasaannya tertekan dan gelisah. Telah berhari-berhari ia berjuang menahan haus. Kekeringan menyengat tenggorokan dan seluruh jaringan tubuhnya. Tidak ada kebutuhan lain yang ada di dalam dirinya, kecuali menemukan sungai yang berair. Ia sadar, tanpa air, hidupnya akan berakhir.  Itulah pelukisan jiwa yang dilanda kerinduan untuk bertemu dengan Allah.

B3
Situasi hidup seperti apakah yang Anda hadapi saat ini? Periksalah, di tengah-tengah masa sukar ini, seberapa  besar usaha Andauntuk mencari hadirat Allah dibandingkan melakukan hal yang lain? Ambillah waktu  berhenti sejenak dari kesibukan, tenangkan hati, nyanyikan satu pujian penyembahan, fokuskan hati dan pikiran hanya untuk menyembah Dia! Lakukan minimal 5 menit, dan kemudian lanjutkan dengan pembacaan Firman Tuhan. Latihlah setiap hari dengan menambah waktu lebih banyak!


Rabu, 16 Januari  2013
Seberapa Butuh Tuhan?
Mazmur 42:2 

B2
Seberapa besar pemazmur merindukan Tuhan?

Pengajaran
Seberapa kita membutuhkan Dia?Mengapa?Ini pertanyan prinsip yang sangat menentukan mutu atau kualitas relasi kita dengan Tuhan.Betapa kuatnya “rasa butuh” pemazmur terhadap Tuhan digambarkan seperti rusa merindukan sungai yang berair.  Dalam teks Ibrani, kata “sungai” dalam ayat ini  berarti “aliran air”. Bukan sungai mati, tetapi sungai yang mengalir.Ini menunjukkan rusa membutuhkan air secara berlimpah dan berkesinambungan.Baginya sungai itu adalah kehidupannya.Aliran air tersebut bukan sekedar hobi, alat penunjang dan pelengkap hidup tetapi kehidupan itu sendiri.Ia tidak dapat hidup tanpa aliran sungai tersebut.

Bahwa tidak ada yang kita perlukan dalam hidup ini seperti kita memerlukan Tuhan.Seringkali kita berpikir, kalau sudah datang ke gereja berarti sudah memenuhi panggilan bersekutu dengan Tuhan. Kita harus memeriksa diri dengan jujur : “Kita butuh Tuhan karena Tuhan sendiri, atau karena suatu kebutuhan”?  Kalau kita butuh Tuhan karena didesak persoalan hidup duniawi atau suatu kebutuhan maka kita telah menjadikan Tuhan alat atau sarana semata-mata,bukan tujuan.

Dia adalah kehidupan itu sendiri.Kita tidak memiliki kehidupan tanpa Tuhan atau hidup ini bukanlah sebuah kehidupan bila tanpaTuhan.Tuhan lebih penting dari nafas kita.Dia lebih berharga dari jantung kita.Kita membutuhkan Dia lebih dari kita membutuhkan darah. Apalagi harta dalam bentuk uang dan fasilitas yang lain. Bagi yang belum menikah, jodoh bukan jawaban yang utama.Bagi yang belum punya anak, keturunan bukanlah jawaban kebutuhan kita.Bagi yang dalam problem ekonomi, uang bukanlah jawaban.Bagi yang dalam persoalan rumah tangga, Tuhanlah jawabannya.Bagi yang sakit Tuhanlah jawabannya.Memiliki Tuhan berarti memiliki kehidupan.Cukuplah hidup ini kalau kita memiliki Tuhan dan bersekutu dengan-Nya.Inilah yang menciptakan keintiman hubungan yang luar biasa dengan Tuhan.

B3
Periksalah, seberapa Anda intim dengan Tuhan?Seberapa teratur Anda menyediakan waktu untuk bersekutu denganNya setiap hari?Hal-hal apakah yang sering mnejadi penghalang? Ambillah komitmen untuk mengutamakan waktu bersekutu dengan Tuhan, kalau perlu bangun lebih awal dari biasanya! Ingatlah, bahwa Tuhan juga merindukan Anda dan setiap pagi Ia menantikan Anda!


Kamis, 17 Januari 2013
Kebutuhan Yang Mendesak
Mazmur 42:3

B2
Siapakah Allah yang dirindukan oleh pemazmur?Apa makna pertanyaan pemazmur?

Pengajaran
Perkataan “Allah yang hidup” melukiskan bahwa Allah adalah Pribadi yang hidup, yang berbeda dengan dewa-dewa Babel yang mati, dan juga menyatakan bahwa Allah adalah sumber kehidupan dari segala sesuatu di mana jiwa pemazmur sendiri bergantung kepada-Nya. Tanpa Allah, ia akan binasa.

Di tengah-tengah keadaan seperti itu ia bertanya, “Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”  Ini merupakan suatu pertanyaan yang lahir karena kebutuhan yang sangat besar dan mendesak.“Bilakah” atau “Kapankah” menunjukkan bahwa kehausan pemazmur sudah berlangsung demikian lama dan permohonannya telah diajukan berulang-ulang.Namun, respon dari Allah tak pernah ada.Jika kita setuju bahwa konteks sejarah Mazmur ini adalah masa pembuangan di Babel, pemazmur pasti menyadari siapakah dirinya dan siapakah Allahnya.  Dirinya adalah orang berdosa dan hukuman; sedangkan, Allah adalah Pribadi yang kudus dan berdaulat. Bila Allah tidak berkenan ditemui, tidak seorang pun yang dapat berjumpa dengan-Nya. Oleh sebab itu, pemazmur mengharapkan belas kasihan seperti seorang pengemis yang mengharapkan sedekah dari seorang tuan yang kaya raya: “Bilakah aku boleh melihat Allah?”

Sekarang Israel, yang diwakili oleh diri pemazmur, baru bisa menghargai apa artinya bersekutu dengan Tuhan itu. Dulu mereka mengabaikan Allah, tidak menaruh perhatian pada kehadiran-Nya, firman-Nya, teguran-Nya, dan kasih-Nya.Sekarang Israel tiba pada pemahaman bahwa bersekutu dengan Tuhan itu merupakan suatu anugerah. Mereka tidak mempunyai hak apapun  untuk memaksa Allah meresponi mereka.

B3
Periksalah, seberapa Anda menaruh perhatian kepada kehadiran Allah, firman-Nya, teguran dan kasih-Nya?Hal apakah yang selama ini membuat Anda mengabaikan persekutuan Anda dengan Allah?Bagaimana kebenaran hari ini mengubah Anda?


Jumat, 18 Januari 2013
Ditinggalkan Tetapi Tidak Pernah Sendirian
Mazmur 42:4
                           
B2
Mengapa pemazmur menangis siang dan malam?

Pengajaran
Di dalam pembuangan, menerima perlakuan yang tidak enak sudah menjadi hal yang umum, mungkin juga, termasuk tekanan untuk menyembah dewa-dewa orang-orang Babel.Ketika pemazmur berusaha mempertahankan imannya, mereka mencemoohnya, “Di mana Allahmu?”Cemoohan itu menghancurkan hatinya. Bagai anak ayam kehilangan induknya, ia tidak punya tempat untuk berlindung. Karenanya, ia berkata, “Air mataku menjadi makananku siang dan malam.” Sepanjang hari ia berduka, dirundung kesedihan.

Daud juga pernah merasakan kehilangan Allah dalam hidupnya, sampai-sampai ia meratap kepada Allah, “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair” (Mzm. 63:2). Di tengah-tengah kesusahannya, Ayub pun pernah tidak dapat melihat kehadiran Allah. Dalam dukacitanya ia mengeluh, “Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia” (Ayb. 23:8-9). Bahkan, Yesus Kritus mengalami absennya Allah justru saat Ia sekarat di salib, saat Ia paling membutuhkan penyertaan dan penghiburan-Nya. Di sanalah Ia menjerit, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 15:34).
           
Wajar bila kita pernah merasa kecewa kepada Allah; kita merasa ditinggalkan dan diabaikan oleh Tuhan.Juga wajar bila kita mengeluh dan meratap, mengekspresikan secara verbal perasaan kecewa kita kepada-Nya seperti yang dilakukan oleh pemazmur ini.Kita percaya Allah dapat memahami sepenuhnya kekecewaan, kesakitan, kesedihan, ataupun ketakutan yang kita rasakan.Dia bukan Allah yang mudah tersinggung dan pemarah. Namun, jangan cuma berhenti sebatas meratap, iman kita akan terpuruk,  tetapi majulah sambil berharap. Inilah yang dilakukan oleh pemazmur.

B3
Periksalah, pada saat-saat kapan Anda merasa ditinggalkan sendirian? Anda boleh mencurahkan isi hati Anda kepada Allah, Ia pasti menyediakan telinga-Nya mendengarkan Anda. Rasakan kasih-Nya yang membalut hati kita! Hanya jangan kehilangan iman dan pengharapan Anda terhadap Dia!


Sabtu, 19 Januari  2013
Mengingat Kenangan Bersama Allah
Mazmur 42:5

B2
Bagaimana keadaan jiwa pemazmur pada saat itu?Apa yang ingin dia ingat? Mengapa?

Pengajaran
Setelah sekian lama pemazmur membiarkan jiwanya terpuruk, ia memutuskan untuk tidak membiarkan  keadaannya berlarut-larut. Ia mengarahkan mata imannya kembali kepada Allah dan menembus kegelapan di hadapannya.  Pemazmur mengingat masa-masa indah bersama dengan Allah dulu, sebelum bangsa Israel dijajah dan dibuang ke Babel.Pada waktu itu, mereka seringkali mengadakan perayaan atau kebaktian di Bait Allah, di Yerusalem.  Sebagai salah satu penyanyi dari bani Korah, ia memimpin umat Israel berjalan ke rumah Tuhan. Dalam kepadatan umat yang berduyun-duyun datang untuk menyembah, ia berjalan mendahului mereka dengan soraksorai dan nyanyian syukur, melangkah untuk bertemu dan menyembah Allah. Di sana Allah telah menanti mereka, seperti seorang ayah menanti kedatangan anak-anaknya. Kehadiran dan penerimaan Allah mendatangkan sukacita besar bagi umat-Nya.

Mengenang saat-saat manis bersama dengan Allah penting bagi pemazmur dan juga bagi kita, khususnya saat jiwa kita gundah gulana dan meragukan kasih Allah. Kenangan ini memaksa kita melihat lagi “album foto” kenangan kita dengan Allah.Ada banyak momen-momen indah yang telah kita lewatkan bersama-sama dengan-Nya.Saat-saat di mana kita merasa kagum kepada pribadi-Nya, kasih-Nya, kebaikan-Nya. Tak ada keraguan sedikit pun bahwa Ia adalah Allah yang selalu menepati janji-Nya. Kenangan-kenangan manis inilah yang akan menjadi titik awal untuk  mengembalikan iman kita kepada-Nya.

B3
Kumpulkan kembali kenangan saat-saat manis Anda bersama dengan Allah di masa lalu, hitunglah kasih, kebaikan dan pertolongan-Nya yang pernah Anda alami! Naikkan doa ucapan syukur, sekaligus komitmen bahwa apapun yang Anda hadapi, tidak akan menggoyahkan pengharapan Anda kepada Allah!


Minggu, 20 Januari 2013
Undangan Yesus Untuk Menerima Air Hidup
Yohanes 4:13-15

B2
Apakah keistimewaan air yang diberikan oleh Tuhan Yesus? (ayat 13-14)  Bagaimana perempuan Samaria itu bisa menerima air hidup itu? (ayat 15)

Pengajaran
Menurut perkiraan, delapan puluh persen dari tubuh kita terdiri atas air.Cobalah berhenti minum dan perhatikanlah reaksi yang muncul. Pikiran yang jernih akan lenyap, mulut akan kering, lidah terasa tebal, kepala sakit, lutut lemah, kulit akan menjadi lembab, organ-organ tubuh yang vital akan mati. Sesungguhnya,  Pencipta kita telah memberi isyarat kepada kita dengan rasa haus- sebuah indikator kadar air yang rendah di dalam tubuh. Demikian juga, jika kita mengabaikan kebutuhan jiwa kita akan air rohani, maka jiwa kita pun akan mengirimkan pesan yang bernada putus asa. Cepat marah, gelombang kecemasan, tanpa harapan, susah tidur, kesepian, rasa bersalah, ketakutan, mudah tersinggung, rasa tidak aman, dst.  Semua itu adalah peringatan akan adanya gejala-gejala kekeringan dalam jiwa yang terdalam.

Sebagaimana kita dapat menghilangkan rasa haus kita dengan minum air, maka kita juga dapat menghilangkan kekeringan dalam jiwa kita dengan air rohani.Yesus  mengundang setiap kita untuk datang kepada-Nya. Ia bukan saja akan memuaskan rasa dahaga kita tetapi Ia juga akan membuat hati kita mengalirkan aliran-aliran air hidup itu. Undangan ini berlaku untuk siapa saja, kita tidak harus menjadi orang kaya, religious dan sukses lebih dahulu untuk memperoleh air hidup itu. Sebagaimana perempuan Samaria yang hidupnya tercela, penuh rasa takut, malu dan tertolak, namun kepadanyalah Yesus menawarkan  air hidup. Izinkan Dia mengisi hati kita, sampai ke relung hati kita yang terdalam. Hampiri Dia secara teratur dan terus menerus, maka kita akan menemukan kekuatan, kuasa dan kasih-Nya yang tidak pernah berkesudahan.

B3
Tanda-tanda apakah yang memberitahukan bahwa Anda sedang mengalami kekeringan rohani akhir-akhir ini? Dari renungan sepanjang minggu ini, langkah apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya?












GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top