Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin, 30 September 2013
Emosi yang Dikuduskan                         
1Tesalonika 5:23

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang menjadi doa Paulus bagi roh, jiwa dan tubuh kita? Apa yang akan dilakukan Allah sehubungan dengan itu?   Sampai kapankah proses itu harus dialami?    

Pengajaran:
Sebagian besar orang Kristen masih mengalami beberapa salah pengertian dalam penanganan emosi. Biasanya orang berpikir bahwa setelah menjadi Kristen, maka seharusnya segala emosi yang “jelek” akan berbalik 180 derajat, misalnya yang tadinya suka marah-marah dan setelah menjadi Kristen tidak pernah marah lagi, tadinya sangat tegas dan kaku dan setelah menjadi Kristen akan menjadi lemah lembut. Setelah percaya kepada Yesus, Allah memang berkehendak menguduskan kita seluruhnya, yaitu roh, jiwa dan tubuh kita, termasuk di dalamnya emosi kita. Perubahan emosi sangatlah penting dan bisa menjadi suatu tanda perubahan seorang Kristen. Namun berbeda dengan roh kita yang seketika diubah dan diperbaharui seketika ketika kita percaya, jiwa atau emosi kita membutuhkan proses dan waktu untuk berubah.
Menjadi Kristen bukan berarti kita kehilangan gejolak emosi sama sekali.   Kita harus mengelola dan menyerahkan gejolak emosi kita dipimpin oleh Roh Kudus untuk terus dikuduskan-Nya. Tuhan kita di dalam Alkitab juga menyatakan diri dalam bentuk-bentuk emosi-Nya yang kudus. Dengan demikian kita belajar  meneladani Allah dan berubah dari sehari ke sehari , dari seorang yang memiliki emosi yang negatif menjadi seorang yang memiliki emosi yang kudus dan berkenan kepada Allah.
B3 (Berbuat)
Periksalah, emosi negatif apa yang masih sering muncul dalam kehidupan Anda selama ini? Bagaimana Anda menanganinya? Berdoalah dan ambillah keputusan untuk menyerahkan emosi Anda setiap hari dipimpin Roh Kudus untuk dikuduskan-Nya!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Selasa, 1 Oktober 2013
Mengelola Emosi dengan Baik
Mazmur 42:6

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang  terjadi dalam hati dan jiwa pemazmur? Bagaimana pemazmur mengatasi gejolak dalam dirinya itu?

Pengajaran:
Emosi diciptakan Allah untuk kebaikan manusia, namun karena manusia telah jatuh dalam dosa, emosi muncul untuk alasan yang salah dan disalurkan dengan cara yang salah juga. Lalu bagaimana kita bisa mengelola emosi itu dengan baik? Dr. Ken Campbell dalam buku 7 Emosi Perusak Jiwa memberikan cara bagaimana mengelola emosi dengan bijak.
Pertama, takut. Takut adalah emosi rasional terhadap bahaya yang ada di depan mata. Seperti sakit penyakit, kehilangan sesuatu atau kondisi keuangan yang buruk. Untuk mengelola rasa takut diperlukan pikiran yang tenang dan hati-hati. Kemudian mengenali penyebabnya dan menyerahkan pada Yesus. Semakin besar keyakinan kita akan pertolongan Tuhan, rasa takut pun akan semakin berkurang, bahkan akan hilang. Ke dua, depresi. Depresi biasanya terjadi karena merasakan penderitaan batin yang sangat dalam. Untuk mengelola depresi kita harus tahu penyebabnya lebih dulu. Setelah mengetahui apa yang menyebabkan kita depresi, belajarlah untuk menyerahkan beban jiwa kita kepada Tuhan. Ke tiga, amarah. Biasanya akan muncul jika terjadi sebuah peristiwa yang memunculkan ketegangan di dalam pikiran dan emosi kita. Mengelola kemarahan dalam cara yang sederhana bisa dilakukan dengan prinsip 5 W. What, marah pun perlu judul, jadi merembet ke masalah-masalah yang sama sekali tidak berkaitan. Who, siapa yang menyebabkan kemarahan kita? Jangan sampai masalah kantor membuat kita marah-marah dengan keluarga di rumah. Why, kita harus tahu alasan yang jelas mengapa kita marah, jangan marah tanpa alasan yang mengada-ada. When, pada saat marah,  kita harus tahu kapan waktu yang tepat. Where, marah pun harus tahu di mana tempatnya.

B3 (Berbuat)
Periksalah, dalam hal apa Anda mengalami ketakutan, depresi dan kemarahan akhir-akhir ini? Praktekkan langkah-langkah mengelola emosi di atas segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Rabu, 2 Oktober 2013     
Emosi yang Tidak Terkendali
Kejadian 34:1-7, 20-27

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa yang terjadi dengan Dina? (ay 1-2) Bagaimana respon Yakub dan anak-anaknya? (ay 5-7) Tindakan apakah yang dilakukan anak-anak Yakub? (ay 25-27)
Pengajaran:
Pernahkah Anda merasa sedemikian kesal sehingga Anda melakukan hal-hal yang tidak akan Anda lakukan dalam keadaan biasa? Bayangkan perasaan anak-anak Yakub ketika mereka mendengar bahwa saudara perempuan mereka, Dina, telah diperkosa oleh Sikhem. Rasa sakit hati dan marah membuat mereka menyusun strategi pembalasan. Dalam kondisi emosi yang sudah tidak terkendali, Simeon dan Lewi membunuh semua laki-laki di kota Sikhem.
Kita harus bisa mengendalikan emosi. Emosi yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang merusak, sehingga merugikan diri sendiri dan lingkungan. Kesedihan, kekecewaan, atau keputusasaan yang tak terkendali bisa membuat orang mengurung diri, tak mau melakukan apa-apa, sehingga semua tugas dan tanggung jawabnya terbengkalai. Perasaan iri yang tak terkendali bisa membuat kita melakukan hal-hal yang tak terpuji. Kemarahan yang tak terkendali bisa membuat orang merusak, bahkan membunuh. Belakangan ini, semakin sering terdengar adanya aksi masa pendemo yang bersifat merusak karena emosi tidak terkendali. Alkitab secara khusus menyoroti tentang kemarahan. Kita tidak selalu bisa mencegah timbulnya kemarahan. Bahkan, sudah sewajarnya kita marah saat mendengar tentang terjadinya ketidakadilan atau kebejatan moral. Akan tetapi, kemarahan harus cepat dikendalikan. Bila tidak dikendalikan, kemarahan bisa dimanfaatkan oleh Iblis untuk membuat kita jatuh dalam dosa. Salah satu hal yang bisa menolong untuk mengendalikan kemarahan adalah membangun kesadaran bahwa menjatuhkan hukuman adalah hak Tuhan, bukan hak kita.
B3 (Berbuat)
Periksalah, dalam keadaan apakah Anda cenderung tidak dapat mengendalikan emosi? Apa akibatnya bagi Anda dan orang di sekitar? Dalam hal apa Anda harus bertobat? Hal apa yang harus Anda lakukan untuk mengendalikan emosi Anda? Mintalah nasihat seorang yang dapat Anda percaya!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Kamis, 3 Oktober 2013
Menaruh Pengharapan kepada Allah
Mazmur 56:1-13

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa saja yang dialami oleh pemazmur? (ay 1-2, 5-6) Emosi apa yang ditunjukkan pemazmur saat itu? (ay 3, 8) Temukan bagaimana pemazmur menenangkan emosinya?

Pengajaran:
Kita mudah kehilangan kendali emosi saat seseorang yang ingin  menyakiti kita tampak telah memenangkan situasi.   Fred telah difitnah mencuri dan terancam kehilangan pekerjaannya.
Orang yang memfitnahnya adalah lawan yang cerdik. Fred merasa marah   dan frustrasi -- ia marah atas fitnahan tersebut dan frustrasi   karena gagal meyakinkan atasannya. Kadang kala Fred tidak mampu menguasai diri.   Pada suatu kesempatan,   dengan penuh nafsu ia menyatakan akan membunuh musuhnya itu. Namun   pada saat yang lain, ia mengatakan hendak bunuh diri. Suasana batinnya terombang-ambing dari perlawanannya yang semula keras hingga pada sikap menyerah yang menyedihkan.

Penulis Mazmur 56 juga menjadi sasaran kebencian yang tidak pada tempatnya. Musuh-musuh yang cerdik mengancam jiwanya. Namun, ia   tidak kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Sebaliknya, ia
berbicara kepada Allah secara jujur dan terbuka. Ia membicarakan   kenyataan yang ada dan kemudian memohon pertolongan Allah yang   kemudian memang menolongnya!

Tidak mudah bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita adalah   orang yang dibenci secara tidak layak dan diserang secara   menyakitkan. Namun, kita tidak perlu menyerah terhadap keadaan emosi
kita. Kita dapat berdoa kepada Allah dan menaruh keyakinan   kepada-Nya. Apabila kita melakukannya, Dia akan menanggapinya. Dia   akan membebaskan kita atau memberi kita kekuatan untuk menanggung
keadaan itu dan untuk mengasihi musuh-musuh kita selalu!

B3 (Berbuat)
Periksalah, bagaimana respon Anda selama ini ketika menghadapi situasi seperti pemazmur? Dalam hal apa Anda ingin belajar dari pemazmur? Bagaimana Anda mempraktekkan kebenaran ini dalam situasi pergumulan Anda akhir-akhir ini?

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Jumat, 4 Oktober 2013
Kuasai Diri dan Jadilah Tenang
1 Petrus 4:7

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Sebutkan 2 hal yang harus dilakukan menghadapi kegalauan menjelang hari-hari kiamat! Mengapa?

Pengajaran:
Di tengah-tengah zaman yang sangat modern dan penuh persaingan, sedikit sekali kesempatan kita beristirahat secara emosi. Kita sering khawatir akan pekerjaan-pekerjaan kita, pernikahan kita, anak-anak kita, penampilan kita, usia kita, kesehatan kita, dan hari depan kita. Semuanya itu sangat menguras emosi kita. Penggunaan obat penenang pada tingkat yang tinggi merupakan suatu indikator yang menunjukkan kurangnya emosi kita beristirahat.

Rasul Petrus menasihati jemaat yang pada saat itu sedang kalut gara-gara mendengar rumor tentang hari kiamat. Ia meminta agar mereka tidak gelisah, takut dan kuatir, tapi sebaliknya menguasai diri dan menjadi tenang supaya mereka bisa berdoa. Ketika kita membiarkan emosi menguasai kita, seringkali kita tidak dapat tenang dan sulit berdoa. Akibatnya kita tidak dapat berpikir secara sehat sehingga tidak jarang kita salah dalam mengambil keputusan dan tindakan.
Membiasakan diri untuk berdiam diri, tenang dan berdoa di waktu-waktu selagi tidak ada masalah akan sangat membantu kita berespon benar di saat-saat kalut. Ingat, kita tidak mungkin belajar berenang di saat banjir, bukan?
B3 (Berbuat)
Hal-hal apa yang membuat emosi Anda terkuras akhir-akhir ini? Bagaimana respon Anda selama ini? Bagaimana kebenaran hari ini mengubah Anda? Praktekkan segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

Sabtu, 5 Oktober 2013
Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur
Amsal 17:22

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apakah resep obat yang manjur? Temukan,apa hubungan antara masalah hati dan kesehatan fisik kita?

Pengajaran:
Banyak orang menderita penyakit yang tidak dapat diobati seperti kanker stadium akhir dan orang-mengalami serangan jantung parah. Dokter mereka berkata bahwa sejumlah pasien itu hanya mampu bertahan hidup selama tiga sampai enam bulan. Bagi kebanyakan pasien itu, diagnosis dan serangan jantung itu merupakan suatu peringatan untuk tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik, namun juga kesehatan emosional dan hubungan-hubungan emosional mereka.
                          
Dapat dipastikan, hal pertama yang harus dilakukan oleh pasien-pasien itu adalah berhenti menggunakan banyak waktu dan energi mereka untuk menggumuli masalah-masalah yang menyakitkan hati mereka. Sebaliknya, mereka harus berfokus pada hal-hal yang sangat penting dalam hidup mereka, yaitu Allah, kasih terhadap keluarga, pengampunan dan aspek-aspek lainnya yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita.

Kabar baiknya adalah bahwa kita dapat melepaskan diri dari emosi-emosi yang meracuni dan memicu penyakit-penyakit gawat dan mematikan.  Kita dapat memperbaiki kesehatan fisik kita dengan mengutamakan penangan kesehatan emosional kita.

B3 (Berbuat)
Periksalah, seberapa jauh keadaan emosi Anda akhir-akhir ini telah mempengaruhi  kesehatan Anda? Adakah orang-orang yang perlu Anda ampuni? Adakah memori-memori yang menyakitkan yang perlu Anda bereskan?

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.


Minggu, 6 Oktober 2013
Mengembangkan Emosi yang Positif
Filipi 4:4-8

B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Sebutkan emosi positif apa saja yang perlu kita kembangkan dari ayat 4-8? Bagaimana caranya?

Pengajaran:
Rasul Paulus menulis surat Filipi dari dalam penjara yang gelap, lembab, dingin dan kotor. Secara emosi, pasti Paulus mengalami kesepian, sedih, kuatir, takut dan putus asa. Meskipun demikian, Paulus berhasil mengatasi emosi-emosi negative tersebut dan bahkan ia mengembangkan emosi-emosi yang positf. Hal inilah yang membuat ia bertahan dalam masa-masa yang begitu gelap dan sulit.

Pertama, kita harus bersukacita. Bagaimana mungkin bersukacita di tengah keadaan buruk yang menimpa kita? Hal ini hanya bisa kita lakukan jika kita ada di dalam Tuhan, artinya Tuhan yang akan memampukan kita. Ke dua, kita tidak perlu kuatir. Kekuatiran dapat kita atasi jika kita menyerahkan segala sesuatu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Ke tiga, berdoa agar damai sejahtera Allah memenuhi hati dan pikiran kita. Ke empat, memikirkan secara terus menerus  semua yang benar, mulia, adil, suci, manis dan sedap didengar, kebajikan dan hal-hal yang patut dipuji. Jika pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal yang positif maka emosi kita akan mengikuti.

B3 (Berbuat)
Periksalah, dari mana emosi negatif Anda berasal? Emosi positif manakah yang perlu Anda kembangkan dan bagaimana caranya? Praktekkan segera!

B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.

B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan.

GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top