“DIKASIHI ALLAH WALAU KERAS KEPALA”
Yehezkiel 2
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Apa yang
harus dilakukan oleh Yehezkiel (ay. 3-7)?
2.
Bagaimana
Allah menggambarkan kondisi rohani bangsa Israel?
Pengajaran:
Sewaktu membaca nats ini, kita
meringis karena begitu negatifnya bangsa Israel di mata Allah. Dia menyebut
mereka dengan aneka istilah yang sangat buruk: “pemberontak”, “durhaka”, “keras
kepala”, “tegar hati”, “onak dan duri”, serta “kalajengking”. Ini menunjukkan
betapa kondisi rohani bangsa Israel yang hancur dan bejat di hadapan
Allah.Bangsa Israel sepatutnya menerima hukuman yang berat dari Allah karena
mereka telah menyimpang jauh dari kehendak-Nya.
Namun, di sinilah letak anugerah
Allah, Dia tidak serta merta langsung menghukum bangsa yang berdosa
ini.Melainkan, Dia mengutus Yehezkiel untuk menyerukan peringatan-Nya kepada
mereka.Peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti mereka tetapi untuk
menyadarkan dan mengembalikan mereka kepada Allah.Peringatan ditujukan untuk
melahirkan pertobatan bangsa Israel.Tampaknya, Allah masih memberikan
kesempatan kepada bangsa yang keras kepala ini.Inilah bukti kasih Allah kepada
mereka walaupun mereka tiada henti menyakiti hati-Nya.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda saat ini sedang dalam
kondisi seperti bangsa Israel?Terus menerus berbuat dosa tanpa
menyesalinya.Anda, tanpa sadar, telah menjadi seorang yang keras kepala
terhadap peringatan Tuhan.Biarlah Firman Tuhan selama seminggu ini mengingatkan
Anda bahwa Tuhan masih mengasihi Anda. Dia ingin Anda bertobat!
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Selasa, 19Maret 2013
“MEREMEHKAN DIDIKAN ALLAH”
Yeremia 5:1-12
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Apa yang
dilakukan Allah terhadap kaum Israel dan Yehuda serta apa respon mereka (ay. 3, 12)?
2.
Apakah ada
perbedaan antara “orang kecil” dan “orang besar” dalam meresponi didikan Tuhan
(ay. 4-5)?
Pengajaran:
Suatu hari, seorang keponakan
saya yang masih kecil mengganggu saya ketika saya sedang serius mengerjakan
sesuatu. Beberapa kali saya memberikan peringatan secara halus supaya ia
berhenti mengganggu. Namun, ia terus melakukannya. Akhirnya, saya menyampaikan
peringatan terakhir bahwa bila ia masih mengganggu maka saya akan menjewer
kupingnya. Ia pun mengatakan, “Jewer saja!” Lalu, saya benar-benar menjewernya
dengan keras sampai ia menangis. Ia tidak menyangka kalau saya akhirnya
benar-benar menghukumnya.
Orang yang keras kepala bukan
hanya terus melakukan perbuatan dosa melainkan tidak mengindahkan peringatan
atau hukuman.Bahkan ketika Tuhan menghukum pun, mereka tidak mau bertobat (ay. 3).Mereka
meremehkan didikan Allah.Mereka beranggapan bahwa dosa mereka tidak memiliki
konsekuensi apapun (ay. 12). Ketika seseorang menjadi
keras kepala seperti ini, ia akan melakukan dosa tanpa lagi merasa takut. Ia
menumpuk hukuman Allah yang lebih besar atas dirinya sendiri. Sungguh
mengerikan!
B3 (Berbuat)
Apakah Anda termasuk orang yang
keras kepala?Sudah diberikan peringatan oleh Allah tetapi Anda tetap melakukan
dosa itu?Berhentilah sebelum pendisiplinan Allah yang berat itu menimpa Anda.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Rabu, 20 Maret 2013
“DIDIKLAH SEBELUM TERLAMBAT”
Amsal 29:15-23
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Apa
pandangan Firman Tuhan akan pendisiplinan dan teguran terhadap anak (ay. 15)?
2.
Apa yang
terjadi pada seseorang bila ia terlalu dimanjakan (ay. 21)?
Pengajaran:
Ada orangtua yang tidak berani
atau tidak tega dalam mendisiplin anaknya sendiri.Ketika anaknya melakukan
kesalahan, mereka memilih diam. Seandainya mereka berusaha menasihati si anak,
hal ini dilakukannya tanpa wibawa.Mereka tidak mau melukai hati si anak dengan
teguran atau pendisiplinan. Padahal sikap mereka yang memanjakan anaknya ini
akan membentuk karakter yang keras kepala dalam diri si anak. Ia akan merasa
tidak masalah dalam melakukan kesalahan. Sistem kepekaan hati nuraninya
terhadap kesalahan menjadi tumpul.Ia juga tidak menghayati akan risiko atau
konsekuensi dari kesalahannya.
Sebelum anak kita kelak menjadi
orang yang keras kepala, kita sebagai orangtua patut mencegahnya.Bagaimana
caranya?Firman Tuhan memberikan petunjuk praktis. Jangan pernah sekalipun
membiarkan anakmu bila ia kedapatan berbuat dosa. Lakukan pendisiplinan yang
proporsional atas kesalahan atau dosanya. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran
dalam dirinya bahwa pelanggarannya itu serius. Tentu saja pendisiplinan ini
juga harus disertai dengan penjelasan mengapa kita menghukumnya. Pendidikan
seperti ini merupakan investasi kita kepada anak kita supaya ia menjadi orang
yang lembut. Bukan keras kepala!
B3 (Berbuat)
Jadilah orangtua yang bertanggung
jawab dan mengasihi anakmu dengan cara mendisiplin anakmu yang berbuat dosa
sejak muda. Kelak, Anda akan menuai dan menikmati karakter ilahi dalam diri
anakmu.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Kamis, 21 Maret 2013
“MENCINTAI TEGURAN”
Amsal 15:1-12
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
Apa saja akibatnya bila kita
mendengarkan atau menolak teguran yang baik bagi diri kita (ay. 5, 10, 12)?
Pengajaran:
Dalam hidup ini, saya bersyukur
atas aneka teguran di masa lalu yang disampaikan oleh orang-orang yang
mengasihi saya.Saya membayangkan seandainya tidak ada teguran-teguran tersebut
maka mungkin hidup saya jauh lebih berantakan atau buruk daripada
sekarang.Teguran kasih yang pernah diarahkan kepada saya menjadi instrumen di
tangan Tuhan dalam membentuk dan membangun karakter saya.
Pada hari sebelumnya, kita sudah
belajar bahwa orang yang keras kepala adalah orang yang tidak suka dengan
teguran. Hari ini, kita akan melihat bahwa untuk mencegah diri kita berubah
menjadi pribadi yang keras kepala, kita harus berusaha mencintai teguran yang
baik.Ditegur memang tidak pernah enak.Artinya, kita bersalah.Namun, yang
terpenting adalah respon kita.Ketika kita menolak teguran maka kita sedang
mengukuhkan kekerasan hati kita.Sebaliknya, ketika kita menerima teguran, kita
belajar merendahkan hati.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda dikenal sesama
sebagai orang yang sulit menerima masukan atau teguran? Jika demikian, ingatlah
bahwa karakter Anda ini kelak akan menghancurkan Anda. Belajarlah menerima
teguran yang membangun.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Jumat, 22 Maret 2013
“HANYA TUHAN YANG MAMPU”
Yehezkiel 36:22-29
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Apa yang
akan dikerjakan Tuhan dalam diri setiap orang Israel (ay. 26-27)?
2.
Mengapa Dia
mau melakukannya (ay. 22-23)?
Pengajaran:
Pernahkah Anda menemui orang yang
sangat keras kepala? Tidak bisa dinasihati dengan cara apapun. Pandai berkelit
dan berdebat.Merasa dirinya paling benar. Kalau pun ia tahu bahwa ia salah, ia
tidak mudah mengakuinya apalagi meminta maaf. Sewaktu menemui orang seperti
ini, kita seringkali bingung dan putus asa.Kita tidak berdaya menolong orang
seperti ini.Semakin kita mencoba, semakin kita frustrasi.
Kita memang tidak bisa mengubah
kekerasan hati seseorang karena hanya Tuhan yang berkuasa mengubahnya! Tuhanlah
yang menciptakan kita.Dia pula yang menyelidiki hati terdalam dari setiap
orang.Dia yang sanggup menghancurkan kekerasan hati seseorang.Itulah yang
dijanjikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel.Kekerasan hati bangsa ini sudah
begitu terkenal. Namun, Tuhan akan mengganti hati mereka dengan hati yang baru
yaitu hati yang rela dan taat kepada Firman-Nya. Begitu pula kita, saat Roh Kudus
sudah tinggal dalam diri kita maka selalu ada harapan untuk kita belajar
menaklukkan kekerasan hati dalam roh kita.
B3 (Berbuat)
Jangan pernah berhenti berdoa
bagi orang lain yang Anda kasihi tetapi keras hati. Mintalah Tuhan untuk
menjamah yang bersangkutan.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Sabtu, 23 Maret 2013
“KESOMBONGAN DAN KERAS KEPALA”
Daniel 5:17-21
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Apakah
hubungan antara kesombongan dan keras kepala (ay. 20)?
2.
Bagaimana
Allah merendahkan Nebukadnezar (ay. 21)?
Pengajaran:
Siapakah raja Nebukadnezar yang
sedang diceritakan oleh Daniel?Ia adalah salah seorang raja terbesar dari
kerajaan Babel. Semasa pemerintahannya, Babel mencapai puncak kejayaan.Konon,
Taman Gantung Babilonia yang merupakan salah satu keajaiban dunia di zaman kuno
dibuat oleh raja Nebukadnezar untuk istrinya. Sayangnya, di saat ia memperoleh
semua kemahsyuran dan kekuasaan, ia menjadi congkak. Kesombongannya membuatnya merasa
paling hebat.
Menarik sekali bahwa Firman Tuhan
memakai kata “keras kepala” untuk menjelaskan kesombongannya.Tampaknya, ada
relasi yang kuat antara orang yang sombong dengan keras kepala.Hal ini masuk
akal.Orang yang sombong biasanya tidak suka diberitahu apalagi ditegur dan
dinasihati.Orang yang sombong merasa tidak membutuhkan orang lain sebagai
penolong atau pengingat. Kalau sudah begitu maka ia juga sekaligus orang yang
keras kepala.
B3 (Berbuat)
Ketika kita sulit menerima
masukan dari orang lain, kita sesungguhnya telah menjadi orang yang sombong.
Apakah Anda seperti ini? Introspeksilah diri Anda!
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
Minggu, 24 Maret 2013
“SANGAT DIBENCI TUHAN”
Ulangan 21:18-21
B1 (Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada
Tuhan agar kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Seperti
apakah seseorang yang degil dan membangkang (ay. 18)?
2.
Mengapa
Allah menjatuhkan hukuman mati kepada orang semacam ini?
Pengajaran:
Salah satu dosa yang paling
dibenci Allah dalam Perjanjian Lama adalah kekerasan hati dan pemberontakan.
Bahkan, kedua dosa ini setara dengan dosa okultisme dan penyembahan berhala
yang menurut hukum Taurat patut dihukum mati. Itu sebabnya, bila seorang anak
menunjukkan kedua sikap seperti ini padahal ia sudah dinasihati dan bahkan
dihajar oleh kedua orangtuanya maka ia harus dirajam dengan batu sampai mati. Sekali
lagi, ini mengekspresikan besarnya kebencian Allah atas dosa ini.
Tentu saja hukum Taurat ini sudah
tidak berlaku lagi di zaman Perjanjian Baru di mana anugerah Allah
berlimpah-limpah bagi kita. Akan tetapi, kebencian Allah sama sekali tidaklah
berubah terhadap dosa keras kepala yang sudah bercampur dengan pemberontakan
terhadap otoritas. Bila kita ingin menyenangkan hati Tuhan maka kita harus
serius terhadap baik dosa keras kepala dan pemberontakan.
B3 (Berbuat)
Apakah saat ini Anda sedang
memberontak terhadap otoritas di atas Anda (orangtua, suami, pemimpin gereja)?Pemberontakan
Anda ditimbulkan dari kesombongan dan kekerasan hati karena tidak mau diarahkan
atau dikoreksi mereka?Bila ya, ketahuilah bahwa Allah membenci dosa Anda ini.
B4 (Bersaksi)
Bagikan berkat
pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda
temui.
B5 (Berkat)
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman Tuhan.
No comments: