JANGAN
MEMANDANG MUKA KARENA STATUS EKONOMI (1)
Yakobus
2:1-4
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
1.
Mengapa kita
tidak boleh memandang muka? (ay. 1)
2.
Seperti apakah dosa
memandang muka yang dipraktekkan oleh jemaat pada waktu itu? (ay. 2-3)
3.
Teguran apakah
yang diberikan Yakobus kepada jemaat yang berlaku demikian? (ay. 4)
Pengajaran:
Nasihat dalam bagian ini berhubungan
dengan kesenjangan ekonomi yang amat menyolok di antara yang kaya dan miskin.
Masyarakat yang terdiri atas strata-strata
membuat sikap memandang muka menjadi sesuatu yang lazim pada zaman
itu. Orang yang berkuasa dan kaya
dihormati dan diperlakukan secara istimewa, sedangkan kaum miskin dihina dan ditindas.Keadaan
seperti ini sudah tentu menimbulkan ketegangan di dalam masyarakat secara umum,
juga di dalam komunitas orang Kristen secara khusus.
Sikap memandang muka merupakan suatu
perbuatan yang hina, yang tidak cocok dengan identitas dan iman kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan
Yesus. Walaupun perbuatan memandang muka sering ditemukan dalam masyarakat
zaman itu, namun iman Kristen mengajarkan sikap yang baru. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan bahwa
Ia tidak pernah menunjukkan sikap
memandang muka.
Tindakan memandang muka itu
memperlihatkan isi hati orang yang bersangkutan.Pertama, ia lebih
menghargai kekayaan daripada menghormati moralitas atau kesalehan. Kedua, ia memperhatikan hal-hal yang
bersifat superfisial, misalnya, pakaian indah atau pakaian buruk (atau
diterjemahkan: kotor ,ayat 2). Ketiga,
dia sudah bertindak sama seperti hakim, padahal dia bukan. Dia bersikap subyektif
dan berprasangka buruk terhadap orang miskin hanya karena pakaiannya kotor.
B3
(Berbuat)
Periksalah, apakah di gereja Anda
terdapat praktek memandang muka seperti di atas? Dalam hal apa Anda sering
terlibat di dalamnya, dan bagaimana kebenaran hari ini menyadarkan Anda tentang
dosa? Perubahan apa yang akan Anda lakukan ?
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
Selasa, 26 Pebruari 2013
JANGAN
MEMANDANG MUKA KARENA STATUS EKONOMI (2)
Yakobus
2:5-9
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
1.
Mengapa kita
tidak boleh merendahkan orang miskin? (ay. 5-7)
2.
Seberapa serius
Tuhan memandang pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang memandang muka? (ay. 8-9)
Pengajaran:
Yakobus
mengingatkan jemaat bahwa Allahsering memilih
orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia untuk menjadi kaya dalam iman dan
menjadi ahli waris kerajaan Allah. Ini menjadi bukti bahwa Allah tidak pernah
membeda-bedakan orang, seorang bisa menerima semua kebaikan Tuhan itu bukan karena kekayaan atau
kemiskinan mereka, tetapi semata-mata karena
mereka mengasihi Allah.
Yakobus
juga mengingatkan bahwa orang-orang miskin itu tidak sepantasnya mendapat
perlakuan diskriminasi karena mereka tidak melakukan apapun yang merugikan, orang-orang
miskin itu bukanlah ancaman bagi orang-orang Kristen. Sebaliknya orang-orang kaya yang
tidak mengenal Tuhan itulah yang menjadi ancaman karena sering
memperlakukan mereka secara tidak adil di pengadilan dan sering menghina nama
Tuhan. Ini membuktikan bahwa mereka
hanya berani menindas orang yang lebih lemah, sebaliknya, mereka tidak dapat berbuat
apa-apa terhadap orang-orang kaya tersebut.
Yakobus
juga menegaskan bahwa sikap memandang muka
itu adalah pelanggaran terhadap hukum yang terutama yaitu hukum kasih. Dengan
demikian orang yang memandang muka bukan
saja bersalah kepada sesamanya tetapi juga berbuat dosa kepada Allah.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
apakah Anda cenderung lebih segan
menegur kesalahan orang yang lebih kaya
daripada Anda, sebaliknya lebih percaya diri menghadapi orang yang lebih
miskin? Seberapa Anda menyadari bahwa memandang muka adalah dosa dan
pelanggaran yang berat? Dalam hal apa Anda harus bertobat?
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan Firman
Tuhan.
Rabu,
27 Pebruari 2013
JANGAN MEMANDANG MUKA KARENA PENAMPILAN
1Samuel 16:6-13
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Sebutkan
perbedaan cara penilaian nabi Samuel
dengan penilaian Tuhan tentang figur seorang raja! (ay.
6-7)
2.
Bagaimana hal itu
mengubah cara pandang Samuel selanjutnya? (ay.
8-10)
3.
Siapakah orang yang
dipilih Tuhan menjadi raja Israel? Mengapa Tuhan memilihnya? (ay. 11-13)
Pengajaran:
Pada saat
hendak memilih pemimpin baru bagi bangsa Israel, nabi Samuel hampir terkecoh
.Mengapa?Karena ia hanya mengandalkan mata dan rasionya saja. Ketika melihat
Eliab, Samuel merasa tertarik, sebab Eliab memiliki paras dan perawakan
yang tinggi, memiliki keahlian dalam bertempur, dan sebagai anak sulung, ia
sudah biasa memimpin. Tuhan
berfirman kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang
tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat
Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1
Sam. 16:7). Tuhan justru memilih Daud, anak Isai yang paling bungsu, usianya
masih sangat muda dan sama sekali tidak mempunyai pengalaman berperang.
Demikian
pula, seringkali kita memakai penampilan sebagai ukuran kita menentukan siapa
yang patut menjadi teman kita, rekan kerja atau seorang yang kita hargai. Kita
tertarik kepada kecantikan atau kegantengannya, cara berbicaranya yang
meyakinkan, caranya berpakaian yang perlente, gerak-geriknya yang menarik, dan
sebagainya. Penampilan memang penting, tetapi
itu bukan yang terpenting. Seseorang harus kita hargai karena hatinya:
Apakah ia takut akan Tuhan? Apakah ia memiliki karakter yang terpuji? Jangan
terburu-buru memberikan penilaian negatif kepada seseorang hanya karena
penampilannya yang kurang menarik .
B3 (Berbuat)
Periksalah, apakah Anda
sering menilai seseorang karena penampilannya? Pernahkah Anda menilai
seseorang secara negatif karena penampilannya? Mintalah pengampunan Tuhan!
Temukan nilai dan karakter positif teman-teman dekat Anda, belajarlah
memberikan pujian dan peneguhan kepada mereka!
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
Kamis, 28
Pebruari 2013
JANGAN MEMANDANG MUKA KARENA
POSISI
Lukas 18:9-14
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Ditujukan
kepada siapakah perumpamaan ini? (ay. 9)
2.
Menurut Anda
apa perbedaan menyolok antara seorang Farisi dan pemungut cukai? Bagaimana
orang Farisi membandingkan dirinya dengan pemungut cukai? (ay. 10-12)
3.
Bagaimana
Tuhan menilai kedua orang tersebut? Mengapa? (ay. 14)
Pengajaran:
Orang Farisi
dan pemungut cukai adalah 2 orang dari kelompok yang sangat berbeda, seperti
bumi dan langit. Orang Farisi adalah orang yang sangat dihormati masyarakat
Yahudi pada waktu itu, mereka dianggap sebagai orang yang sangat saleh dan taat
menjalankan kewajiban agama dengan sangat
ketat. Sebaliknya, pemungut cukai adalah orang yang sangat dibenci oleh
masyarakat Yahudi karena dianggap sebagai kaki tangan pemerintah Romawi yang
berkhianat memeras bangsanya sendiri. Pemungut cukai dikategorikan sebagai
orang yang sangat berdosa dan tidak layak untuk beribadah di bait Allah. Bukan
hal yang mengejutkan, ketika Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan ini,
digambarkan pemungut cukai menilai dirinya begitu rohani dibandingkan dengan
pemungut cukai yang begitu berdosa.
Manusia bisa
saja menilai dirinya begitu tinggi karena status dan posisi di masyarakat,
namun Allah memiliki penilaian berbeda.Tidak ada seorang pun yang benar di
hadapan Allah, siapapun dia, apapan posisinya dan berapa pun tinggi jabatannya.
Di hadapan Allah semua orang sama, yaitu orang yang berdosa, dan perlu
bertobat. Orang yang menilai dirinya benar dan memandang rendah semua orang
lain akan direndahkan oleh Allah, tetapi orang yang merendahkan diri di hadapan
Allah, mengakui dosanya, dialah yang akhirnya ditinggikan oleh-Nya.
B3 (Berbuat)
Apakah Anda
pernah dinilai oleh seseorang (pasangan, anak, teman, pemimpin, dst ) sebagai
orang yang merasa diri lebih baik dan lebih benar dibandingkan orang lain?
Kebenaran apakah yang Anda pelajari melai perumpamaan hari ini, dan dalam hal
apa Anda perlu mengaku dosa kepada Tuhan?
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel, berkat
apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
Jumat, 1
Maret 2013
JANGAN MEMANDANG MUKA KARENA USIA
DAN KEMAMPUAN
1 Samuel 17:41-50
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2 (Belajar)
1.
Dalam hal
apa Goliat memandang rendah Daud? (ay.
42-44)
2.
Bagaimana
Daud meresponi kata-kata hinaan Goliat? Mengapa? (ay. 45-47)
3.
Bagaimana
Daud mengalahkan Goliat dan orang-orang Filistin? (ay. 48-50)
Pengajaran:
Goliat
memandang rendah dan menghina Daud karena ia masih muda, kemerah-merahan dan
elok parasnya, sama sekali jauh dari gambaran seorang pahlawan. Berbeda dengan
Goliat yang perawakannya tinggi besar
dan gagah perkasa. Apalagi Daud tidak membawa senjata apapun selain tongkat
yang dia pakai untuk menggembalakan kambing domba dan umban, sedangkan Goliat
lengkap dengan pakaian dan senjata perang.
Secara kasat mata, jelas usia dan kemampuan Daud jauh di bawah usia dan
kemampuan Goliat. Namun Daud maju berperang bukan mengandalkan senjata, ia
mengandalkan nama TUHAN semesta alam, ia percaya bahwa Tuhan yang akan
berperang baginya dan ia akan menang. Akhirnya, terbukti bahwa Daud merobohkan
Goliat bukan dengan pedang, melainkan dengan umban.Goliat jatuh dan mati karena
meremehkan lawannya.
Usia dan
kemampuan seseorang tidak menjadi jaminan untuk dia bisa berhasil dan menang. Kita
harus belajar pentingnya hidup disertai oleh Tuhan, kita dapat menang menghadapi apapun. Sebaliknya,
jangan terlalu cepat menilai orang lain dari usia dan kemampuannya, apalagi jika orang tersebut terbukti hidupnya disertai
Tuhan, maka kita tidak boleh mengabaikan dia. Kadang kita menganggap orang lain
terlalu muda atau terlalu tua, atau tidak cukup berpendidikan untuk menasihati atau memberikan masukan,
akhirnya kita mengalami kejatuhan.
B3 (Berbuat)
Periksalah,
apakah Anda termasuk orang yang menganggap remeh orang yang memiliki usia dan
kemampuan di bawah Anda? Apakah Anda sulit menerima ide, nasihat dan masukan
mereka? Pikirkan perubahan kongkret
apakah yang harus Anda lakukan supaya Anda tidak keburu jatuh?
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
Sabtu, 2
Maret 2013
JANGAN MEMANDANG MUKA KARENA SUKU
BANGSA
Roma 3:9-10
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
1.
Apa
dasarnya orang Yahudi menganggap diri
mereka mempunyai kelebihan daripada orang lain? (ay. 9 bd. Rm 2:17-20)
2.
Benarkah
anggapan mereka itu? Mengapa? (ay. 10)
Pengajaran:
Orang Yahudi
memiliki kebanggaan karena mereka adalah bangsa pilihan Allah, umat kesayangan
Allah. Sejak dahulu mereka bangga karena mereka adalah keturunan Abraham yang
menerima janji bahwa mereka akan menjadi bangsa yang besar. Mereka mengalami
berbagai keajaiban dan mukjizat Tuhan, mereka adalah bangsa yang menerima Hukum
Taurat.Tentu saja tidak salah memiliki kebanggaan demikian, namun kebanggaan
itu akhirnya berubah menjadi kesombongan. Bangsa Yahudi merasa diri mereka jauh
lebih baik daripada bangsa lain bahkan lebih kudus daripada bangsa lain,
padahal dalam prakteknya mereka sendiri tidak mengindahkan hukum Taurat yang
mereka agung-agungkan.
Rasul Paulus
memperingatkan mereka, bahwa di hadapan Tuhan, orang Yahudi maupun non Yahudi sama-sama
orang berdosa.Orang Yahudi adalah alat yang dipakai Allah utk menghadirkan
keselamatan melalui Yesus Kristus yang lahir dari keturunan Yahudi.Kelebihan
ini tidak menghilangkan status mereka sebagai orang yang berdosa.
Tanpa kita
sadari, kita lebih nyaman bergaul dan bekerja sama dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan kita, bahkan tidak jarang kita menghindari orang-orang yang
berbeda dengan kita. Jangan merasa diri lebih baik daripada orang lain hanya
karena perbedaan warna kulit, suku atau bangsa.
Di hadapan Tuhan, kita tidak lebih daripada manusia berdosa yang butuh
bertobat dan butuh Tuhan yang menyelamatkan. Jika kita dianugerahi sedikit
kelebihan daripada orang lain, sesungguhnya Tuhan mau kita saling menolong dan
berbagi, agar terjadi yang kuat membantu
yang lemah (Rm. 15:1).
B3 (Berbuat)
Apakah
Anda mempunyai perasaan tidak nyaman bersama-sama atau bekerja sama
dengan orang yang berbeda warna kulit, suku atau bangsa? Ingat-ingatlah sikap,
perkataan dan tindakan apa yang membuat mereka terluka? Mintalah pengampunan
Tuhan dan mintalah kasih karunia Tuhan agar Anda dapat menerima bahkan
mengasihi mereka!
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
Minggu, 3
Maret 2013
JANGAN MEMANDANG MUKA KARENA
MASALAH GENDER
1 Kor 11:4-12
B1
(Berdoa)
Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar
kita dapat mengerti kebenaran-Nya.
B2
(Belajar)
1.
Mengapa
perempuan yang berdoa atau bernubuat harus menudungi kepalanya? (ay. 4-10)
2.
Meskipun
demikian, hal apa yang ditegaskan oleh rasul Paulus sehubungan dengan pria dan
wanita? Mengapa hal itu perlu
ditegaskan? (ay. 11-12)
Pengajaran:
Dalam tradisi orang
Yahudi, perempuan tidak memiliki hak dan kebebasan yang sama dengan laki- laki.
Namun, dalam perikop ini, Paulus memberikan kebebasan kepada perempuan di dalam
gereja.Hal ini tampak dari diperbolehkannya mereka melayani -- berdoa dan
bernubuat -- dalam gereja.Namun, di samping kebebasan itu, Paulus memberikan
persyaratan yaitu bahwa dalam kebebasan untuk melayani, perempuan harus
mengenakan tudung (ay.
7).Mengapa? Pertama, bagi mereka yang sudah menikah, jika tidak menudungi
kepalanya itu menandakan ketidaksetiaannya kepada suaminya, dan sedang mencari
laki-laki lain. Mereka akan menjadi sama para perempuan tunasusila yang memang
sedang mencari laki-laki. Kedua, dalam dunia Yunani dan Yahudi, suami adalah
kepala dari isteri (ay.3,8).
Ketika istri tidak menudungi kepalanya, ia menghina suaminya. Itulah sebabnya
Paulus menginginkan suatu perbedaan yang sangat hakiki bagi perempuan yang
melayani, yaitu bahwa dia adalah perempuan yang setia terhadap suami, dan
menghormati suaminya.
Meskipun demikian,
Paulus perlu menegaskan bahwa keharusan wanita memakai tudung ini tidak berarti
menunjukkan wanita lebih rendah daripada pria, karena baik pria maupun wanita
sama berharga di mata Tuhan dan saling memerlukan satu dengan yang lain.
Demikian juga, di masa kini, wanita tidak boleh direndahkan atau diperlakukan
sewenang-wenang hanya karena ia adalah kaum yang lebih lemah. Justru Alkitab
mencatat demikian supaya para pria melindungi, mengayomi dan mengasihi wanita.
Wanita juga harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan pria dalam bidang
apapun, termasuk dalam pelayanan di rumah Tuhan, tanpa melupakan peran dan fungsinya yang unik sebagai wanita.
B3 (Berbuat)
Periksalah apakah selama ini Anda telah memperlakukan wanita (istri, ibu,
saudara perempuan, atau rekan perempuan)
secara berharga, melindungi dan mengayomi dia sebagaimana seharusnya menurut
Firman Tuhan? Lakukan sebuah tindakan kongkrit untuk menunjukkan perubahan
Anda!
B4
(Bersaksi)
Bagikan kepada teman-teman komsel,
berkat apa yang Anda terima melalui renungan hari ini!
B5
(Berkat)
Tuliskan Berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan
Firman Tuhan.
No comments: