Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin, 18 Juli 2011 – Allah bersemayam ditengah umatNya
Ayat hari ini: Mazmur 22:4

B2. Apakah yang terjadi ketika kita (umat Tuhan) menaikkan pujian kepada Tuhan?

Pemazmur mengatakan bahwa Allah bersemayam diatas puji-pujian umatNya. Kata “puji-pujian” disini menggunakan kata “tehillah” yang artinya adalah puji-pujian yang berpusat pada pribadi Allah (bukan karya-Nya) - pujian bagi Dia – bukan tentang Dia. Ketika umat Tuhan ber-tehillah (menaikkan tehillah), maka Allah bersemayam ditengah-tengah umatNya. Banyak orang berpikir bahwa hadirat Allah akan turun ketika ada musik yang bagus, WL yang keren, dan sound system yang menggelegar. Dalam ibadah korporat, maupun ibadah pribadi, ketika umat Tuhan menaikkan puji-pujian bagi Tuhan (tehillah), Allah bersemayam ditengah umatNya, bukan ditentukan oleh musik, WL, dan soundsystem yang baik, tetapi Allah bersemayam ketika ada umatNya yang ber-tehillah.


B3. Saat ini ambillah waktu sejenak untuk ber-tehillah, dan percayalah bahwa ketika anda ber-tehillah, Allah bersemayam ditengah umatNya. Dan ambillah komitmen untuk menjadikan tehillah sebagai gaya hidup kita setiap hari!

Selasa, 19 Juli 2011 – Nyanyian syukur dan puji-pujian
Ayat hari ini: Mazmur 100:4

B2. Apakah yang dilakukan oleh Pemazmur ketika ia hendak masuk ke hadirat Allah?

Pemazmur berkata, “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” (Mazmur 100:4). Sejak dari semula Tuhan menciptakan manusia untuk bersekutu denganNya, juga untuk memuji dan meninggikan kebesaranNya. Namun dalam prakteknya kita jarang sekali atau tidak selalu membalas kebaikan dan kasih Tuhan itu meski hanya melalui puji-pujian. Sebaliknya, kita membalas Tuhan dengan pemberontakan dan ketidaktaatan. Tapi saat sedang dalam masalah dan penderitaan, biasanya kita akan langsung menyalahkan Tuhan. Seperti halnya bangsa Israel, meskipun mereka mengalami banyak pertolongan dan mujizat dari Tuhan, bukan pujian atau ucapan syukur yang keluar dari mulut mereka, melainkan keluhan dan sungut-sungut. Pemazmur mengatakan bahwa nyanyian syukur dan puji-pujian merupakan pintu gerbang untuk masuk ke hadirat Tuhan. Jadikanlah nyanyian syukur dan puji-pujian sebagai gaya hidup kita dan pastikan anda mengalami hadiratNya setiap saat, walaupun anda dalam keadaan enak maupun dalam keadaan yang tidak mengenakkan. Alami hadiratNya disetiap saat dalam kehidupan anda.

B3. Mari kita minta mengintrospeksi diri masing-masing, apakah kita masih sering bersunggut-sunggut kepada Allah? Jika ya, bertobatlah! Dan ambillah komitmen hari ini untuk menjadikan “nyanyian syukur dan puji-pujian” sebagai gaya hidup anda dalam keadaan apapun yang anda alami.








Rabu, 20 Juli 2011 – Kemuliaan Tuhan
Ayat hari ini: 2 Tawarikh 5:13-14

B2. Apakah yang sedang dilakukan oleh umat Tuhan pada saat itu?
Apakah yang terjadi ditengah-tengah mereka?

Betapa sukacitanya bangsa Isarel saat itu karena Bait Allah telah selesai dibangun. Saat itu mereka menaikkan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan. Dan mereka menyaksikan bahwa Allah berkenan memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya (2 Taw 5:13-14). Bagi Salomo, Allah sendirilah yang telah membangun Bait-Nya. Maka Salomo memberikan kesaksian dan memuji Tuhan karena ia melihat bahwa selesainya pembangunan Bait Suci merupakan wujud pemenuhan janji Tuhan, secara khusus pada Daud, ayahnya (4, 10). Sekali lagi kita melihat bahwa Allah disenangkan oleh puji-pujian dan syukur yang kita naikkan kepadaNya. Dan ketika Allah dipuji dan ditinggikan, Allah memperlihatkan kemuliaanNya ditengah-tengah umatNya

B3. Berdoalah saat ini, agar ketika kita memuji dan menaikkan syukur kepada Allah, Allah memperlihatkan kita perspektif akan kemuliaanNya bagi kita. Karena ketika kita menaikkan tehillah, hadirat Allah turun, dan Allah akan menyatakan kemuliaanNya ditengah umatNya.

Kamis, 21 Juli 2011 – Memuji dalam keadaan apapun
Ayat hari ini: Efesus 5:18-20; Kis 16:23-25

B2. Apakah nasihat Rasul Paulus bagi jemaat? (ay. 18-20)
Bagaimanakah seharusnya sikap kita ketika kita bernyanyi dan bersorak bagi Allah? (ay. 19)
Bagaimanakah seharusnya kita mengucap syukur kepada Allah? (ay. 20)

Rasul Paulus mengajarkan agar kita selalu menaikkan pujian dan syukur senantiasa dalam kehidupan kita. Rasul Paulus adalah contoh yang luar biasa dalam hal ini. Rasul Paulus dan Silas memuji Tuhan dalam masa sulit yang mereka sedang alami. Tubuh mereka tentu tersiksa karena hukuman dera yang dijatuhkan, dan terkurung di penjara yang sangat tidak nyaman (Kis 16:23,24). Namun, mereka tidak mengeluh dan berputus asa. Sebaliknya mereka justru berdoa dan menyanyikan pujian kepada Allah. Tidak dengan ragu, malu, apalagi takut. Mereka memuji Tuhan dengan suara lantang hingga seluruh penghuni penjara turut mendengarkan (Kis 16:25). Paulus memerintahkan kita untuk terus menaikkan pujian untuk memenuhi hati kita. Dalam keadaan apapun, kita harus terus menaikan pujian dan syukur dengan segenap hati kita kepadaNya.

B3. Seperti Rasul Paulus dan Silas ketika berada dalam penjara, tetap menaikan pujian dan syukur kepada Allah. Saat ini ambillah komitmen dihadapan Tuhan untuk belajar dari Rasul Paulus bahwa dalam keadaan apapun mulut kita akan penuh dengan pujian dan sorak-sorai kepada Allah









Jumat, 22 Juli 2011 – Pemulihan Kemah Daud
Ayat hari ini: Kisah Para Rasul 15:16-18; Amos 9:11-12

B2. Apakah yang akan Allah lakukan bagi umatNya?

Firman Tuhan mengatakan bahwa Allah akan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Pondok Daud merupakan suatu ibadah yang diwarnai dengan Doa, Pujian dan Penyembahan serta membangun hubungan yang intim dengan Allah di sorga. Bukan hanya di ibadah raya (korporat) kita memuji Tuhan, namun Tuhan menghendaki agar kita menjadi pemuji dan penyembah setiap hari. Pemulihan yang Tuhan lakukan di akhir zaman adalah pemulihan Ponduk Daud (lihat Amos 9:11 dan Kisah para Rasul 15:6). Mengapa Pondok Daud, bukan Tabernakel Musa atau Bait Suci Salomo yang megah, lengkap dan mewah? Pondok Daud berbicara tentang hati yang menyembah, bukan ibadah penyembahan di gereja. Jikalau kita mempelajari kehidupan Daud, kita akan tahu bahwa pria saleh ini memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Allah. Melalui hubungannya yang indah dengan Allah, terciptalah Mazmur-mazmur-nya yang abadi hingga saat ini. Nah, keintiman dengan Allah merupakan sesuatu yang sangat penting, lebih dari sekedar ibadah rutin kita setiap Minggu atau hari lainnya dalam persekutuan di gereja (Mazmur 51:18-19). Baiklah kita belajar dari Daud. Salah satu cara untuk mempertahankan kehidupan yang harmonis dengan Allah adalah melalui pujian dan penyembahan. Bahkan, melalui pujian penyembahan persoalan-persoalan kehidupan kita bisa dilepaskan oleh Tuhan (perhatikan Mazmur 13). Saat hati kita tidak bergairah (mood) untuk memuji dan menyembah-Nya; janganlah bergantung pada keadaan atau melihat situasi, tetaplah memuji Dia (Mazmur 42:6).

B3. Naikkanlah Pujian dan Penyembahan kepada Allah setiap hari, karena ini merupakan salah satu tanda bahwa kita intim denganNya.

Sabtu, 23 Juli 2011 - Semuanya memuji Tuhan
Ayat hari ini: Mazmur 148:1-14

B2. Siapa yang harus menaikkan pujian kepada Tuhan? (ay. 1-14)
Mengapa kita harus memuji Tuhan? (ay. 5-6,13-14)

Pemazmur mengatakan bahwa semuanya harus memuji nama Tuhan, karena Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatunya dan mengatur segala sesuatunya. Pemazmur begitu mengasihi Tuhan sehingga puji-pujian tak henti keluar dari mulutnya kepada Tuhan. Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan, kita menaruh Tuhan pada posisi tertinggi dalam kehidupan kita. Tuhan merupakan pusat dari pujian dan penyembahan yang kita naikkan. Melihat gairah dan antusiasme pemazmur didalam memuji Tuhan, pasti pemazmur mengalami sesuatu yang indah ketika ia menaikan pujian dan penyembahan kepada Allah.

B3. Rindukah anda memiliki hati penyembah seperti pemazmur? Naikkan tehillah kepada Tuhan setiap saat, maka anda akan mengalami hadiratNya dan semakin anda mengalami hadiratNya, cinta dan kasih anda kepadaNya akan semakin bertumbuh setiap harinya.






Minggu, 24 Juli 2011 – Persembahan kepada Tuhan
Ayat hari ini: Mikha 6:6-8

B2. Apakah yang sering dipikirkan orang ketika datang menyembah Tuhan? (ayat 6)
Menurut ayat 7, apakah persembahan seperti itu yang menyenangkan hati Tuhan?
Apa arti persembahan yang sesungguhnya bagi Tuhan? (ayat 8)

Banyak orang berpikir penyembahan adalah sesuatu yang dilakukan di gereja, menyanyikan lagu-lagu rohani ataupun memberikan kolekte/persembahan. Tentu tidak salah dengan hal-hal tersebut jika dilakukan dengan sikap hati yang benar. Namun hari ini kita diajar bahwa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah bagaimana kita menjalani hidup kita sehari-hari, bagaimana kita meresponi hal-hal yang masuk ke dalam pikiran kita, maupun perkataan kita ketika menghadapi orang-orang yang menyebalkan, keputusan yang kita ambil ketika godaan dan pencobaan datang. Tuhan menginginkan agar kita berlaku adil, setia, dan rendah hati di hadapan Tuhan sebagai gaya hidup kita. Persembahan demikianlah yang membuat hati Tuhan disenangkan.

B3. Apapun yang anda lakukan hari ini, Lakukanlah sebagai persembahan kepada Tuhan dengan mempraktekkan keadilan, kesetiaan, dan kerendahan hati dalam setiap tutur kata dan laku.

GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top