Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4



“HANA”
Senin, 09 Mei 2011
1 Samuel 1:1-11, 20


B2
Apa yang membuat Hana merasa sedih? Mengapa keluhan Hana didengar Tuhan?

Tidak memiliki keturunan bagi orang Yahudi pada zaman itu adalah suatu aib. Tekanan paling berat akan diderita oleh sang istri karena biasanya masyarakat akan menyalahkan wanita sebagai pihak yang mandul. Hal inilah yang dialami oleh Hana. Ia begitu frustrasi karena tidak bisa memberikan keturunan kepada sang suami.

Di tengah kekalutannya ini, ia tidak lari ke berhala lain atau menjadi putus asa tetapi ia datang kepada Allah. Ia mengadukan dan mengeluhkan segenap masalahnya kepada Allah yang hidup. Ia tidak mengancam atau menuduh Allah sebagai biang kerok masalahnya. Sebaliknya, ia memohon belas kasih Allah.

Hana adalah teladan seorang ibu yang ketika menghadapi masalah berat tidak mencari pelarian ke siapapun melainkan hanya kepada Allah. Ia sabar menantikan dan menaati pimpinan Allah dalam hidupnya.

B3
Apakah kita cenderung putus asa dan mencari pelarian bila kita mengalami beban berat? Ambilah komitmen untuk menjadi seperti Hana, pandanglah Kristus dan larilah kepada Dia!



“IBU YANG BERSUKACITA”
Selasa, 10 Mei 2011
Mazmur 16:7-11


B2
Apa saja pencuri sukacita dari kehidupan kita? Apa yang dapat memelihara sukacita kita?

Saya pernah memperoleh sebuah gambar kartun yang menggambarkan seorang ibu yang hendak menggantung diri di dapur. Di samping kirinya, tampak bayinya sedang menangis kencang. Di samping kanannya, dua anaknya yang lain sedang bertengkar memperebutkan mainan. Sementara seluruh dapurnya begitu acak-acakan. Gambar kartun ini hendak memperlihatkan betapa sukarnya menjadi seorang ibu. Bahkan saking stressnya, si ibu sampai mau bunuh diri.

Tidak dapat dipungkiri, menjadi ibu adalah salah satu profesi paling berat di dunia! Para ibu dapat menjadi sangat sibuk dan tenggelam dalam aneka urusan rumah tangga sehari-hari. Mungkin kita tidak sampai menggantung diri seperti gambar kartun tersebut, tetapi kita tanpa sadar membiarkan kesibukan membunuh sukacita kita. Tidak ada lagi senyum di wajah kita. Tidak ada lagi sapaan halus dan lembut khas seorang ibu yang penuh kasih kepada anak-anaknya. Sebaliknya omelan dan keluhan mengisi rumah kita.

Padahal sukacita adalah salah satu karakter terindah dari seorang ibu di dalam Tuhan! Bagaimana kita dapat memelihara sukacita dalam kesibukan setiap hari? Resepnya adalah “senantiasa memandang kepada Tuhan” (ayat 8)! Sebelum memulai kesibukan kita, adakah kita berlutut dan berdoa kepada Tuhan? Memohon kekuatan dan ketabahan untuk menjalani peran kita sebagai seorang ibu?

B3
Marilah kita, para ibu, belajar merendahkan diri dan mencari wajah Tuhan dalam doa pribadi setiap pagi sebelum kita mulai mengerjakan urusan rumah tangga kita.



“SANG PENOLONG”
Rabu, 11 Mei 2011
Amsal 31:13-22

B2
Menurut teks Firman Tuhan ini, apa peran dan tanggung jawab seorang ibu?

Pepatah Yahudi mengatakan, “Tuhan tidak dapat hadir di mana-mana, itu sebabnya, Dia menciptakan ibu.” Pepatah ini mengajarkan bahwa ibu adalah wakil Allah di dalam keluarga untuk menolong dan mengasuh kita. Betapa mulianya peran dan tanggung jawab seorang ibu!

Suatu hari, saya tanpa sengaja memperhatikan kedua kaki mama mertua saya yang dipenuhi dengan varises (nadi yang membengkak). Sejujurnya, pemandangan itu sangat mengerikan hati saya. Saya belum pernah melihat kaki yang begitu rusak oleh varises. Namun, ketika istri saya menjelaskan bahwa mamanya memperoleh varises karena ia harus melahirkan enam orang anak dan bekerja selama berpuluh-puluh tahun untuk mengasuh keenam anaknya, saya pun terharu dan kagum dengan mama mertua saya. Kini, saya memandang guratan varises itu sebagai tanda bakti dan dedikasi seorang ibu kepada keenam anaknya. Mama mertua saya adalah seorang ibu yang luar biasa dan tidak pernah berhenti untuk menjadi penolong anak-anaknya bahkan sampai mereka sudah menikah dan memiliki keluarga masing-masing.

B3
Marilah bersyukur atas kehadiran seorang ibu yang telah menjadi penolong setia dalam kehidupan kita sejak kita dilahirkan! Ucapkan terima kasih yang terbaik kepadanya dan belajarlah mengasihi dia seumur hidup kita.



“PEWARIS IMAN YANG BENAR”
Kamis, 12 Mei 2011
2 Timotius 3:14-17


B2
Apa sumbangsih ibu Timotius? Mengapa sangat penting untuk mengajarkan anak kita akan kebenaran Firman Tuhan?

Rasul Paulus mengatakan bahwa Timotius telah belajar Firman Tuhan sejak kecil. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, namun kita dapat menyimpulkan bahwa Timotius kemungkinan besar belajar Firman Tuhan dari ibunya, Eunike, yang memang seorang pengikut Tuhan Yesus. Timotius dapat menjadi seorang pemimpin dan pahlawan iman karena ada seorang ibu yang setia menanamkan benih Firman Tuhan kepada dirinya sejak ia masih kecil.

Memang iman adalah buah pekerjaan Roh Kudus, namun ketika kita dengan rajin menyampaikan Firman Tuhan kepada keturunan kita maka kita menjadi alat Roh Kudus untuk menghadirkan iman itu dalam diri mereka!

B3
Para ibu, apakah Saudara rajin memberikan Firman Tuhan kepada anak-anakmu? Marilah kita mewariskan Firman Tuhan kepada anak-anak kita.



“PEWARIS IMAN YANG TULUS”
Jumat , 13 Mei 2011
Mazmur 26


B2
Apa artinya iman yang tulus?

Iman yang tulus adalah iman yang murni mempercayai, menaati, dan mengikuti Tuhan karena Dia memang layak untuk mendapatkan kesetiaan kita. Sebaliknya, iman yang tidak tulus adalah ketika kita mengikuti Tuhan untuk suatu tujuan atau kepentingan pribadi. Kita memperalat Tuhan untuk mencapai tujuan kita tersebut. Iman yang tidak tulus biasanya mudah hancur ketika badai kehidupan menerjang atau kenginan kita tidak kunjung terpenuhi.

Saya sangat mengagumi iman mama kandung saya karena imannya begitu tulus. Imannya sudah teruji oleh waktu. Walaupun ia pernah mengalami begitu banyak musibah di dalam hidupnya, ia tidak pernah meninggalkan Tuhan. Kehidupannya yang pahit di masa lalu tidak membatalkan kasih dan kesetiaannya kepada Tuhan. Ia tulus mengikuti Tuhan.

B3
Para ibu, ujilah imanmu sendiri! Apakah ada motiasi terselubung yang melandasi imanmu? Berdoalah untuk meminta kemurnian iman!



“PEWARIS IMAN YANG HIDUP”
Sabtu, 14 Mei 2011
Yakobus 2:14-22

B2
Mengapa iman yang sejati harus disertai dan dibuktikan oleh kehidupan nyata sehari-hari?

Iman bukanlah sekedar sebuah sistem kepercayaan dalam hati atau pikiran pada suatu doktrin. Iman tidak berhenti pada pengetahuan akan Tuhan! Iman yang sejati adalah akar dari sebuah pohon kehidupan yang memiliki buah. Iman yang sejati pasti membawa kita pada transformasi kehidupan yang nyata.

Iman tanpa perbuatan ibarat sebuah notasi musik. Seindah apapun musik tersebut, notasi musik tersebut hanyalah secarik kertas dengan coret-coretan. Tidak menyentuh telinga, apalagi hati kita. Namun, ketika notasi musik itu dimainkan dengan alat musik maka kita pun dapat menikmati keindahan musik tersebut!

B3
Para ibu, adakah anak-anakmu melihat teladan iman yang nyata dalam kehidupanmu sehari-hari? Ingatlah bahwa teladan nyata jauh lebih berharga dan efektif ketimbang ribuan kata-kata.


“PEWARIS IMAN YANG BERANI”
Minggu, 15 Mei 2011
Kisah Para Rasul 14:1-7


B2
Mengapa penulis Kisah Para Rasul menyebut Paulus dan Barnabas sebagai orang yang berani (ayat 3)? Apa artinya iman yang berani?

Orang percaya pasti akan mengalami tantangan. Banyak musuh iman yang berusaha menghancurkan iman kita. Itu sebabnya, kita harus memiliki keberanian untuk berdiri tegak sebagai orang beriman di tengah dunia yang memusuhi kita. Paulus dan Barnabas tidak takut dalam menjalankan misi mereka. Padahal mereka sangat menyadari akan aneka ancaman, bahkan ancaman maut, yang mengintai kemanapun mereka pergi memberitakan Injil.

Iman yang berani adalah iman yang mengagumkan. Bila kita hanya berani mengakui Tuhan di saat senang dan aman maka ini adalah iman yang gampangan. Namun, bila kita berani mengakui Tuhan di saat sulit dan terancam maka inilah iman yang sejati dan berani! Allah selalu memakai mereka yang berani melangkah demi nama-Nya. Allah tidak memakai orang yang pengecut.

B3
Berdoalah supaya Tuhan memberikan keberanian yang cukup bila kelak kita harus menghadapi bahaya dan risiko berat karena iman kita!

GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top