Slider[Style1]

Style2

Style5

Style4

Senin 27 Juni 2011
Kisah Para Rasul 8:1-4: PENGINJILAN SEBAGAI GAYA HIDUP

Apa yang terjadi dengan jemaat Yerusalem setelah peristiwa Stefanus dibunuh? Apa akibatnya bagi jemaat? Siapakah yang tersebar? Kemana mereka pergi? (ay 1) Seperti apa hebatnya penganiayaan yang menimpa orang-orang percaya pada waktu itu? (ay 2-3) Apa yang mereka lakukan sembari tersebar? (ay 4)

Setelah peristiwa Pantekosta yang menggemparkan di kamar loteng, selama 3,5 tahun api Pantekosta menyala dan terus menyala sehingga setiap hari terjadi Kebangunan Rohani di Yerusalem dan bilangan orang yang percaya semakin bertambah banyak dan terus bertambah tanpa bisa dibendung sekalipun para rasul berulang – ulang ditangkap dan diadili serta dipukuli dengan tujuan menghentikan pemberitaan Injil.

Selama ini hanya rasul – rasul yang mengalami tekanan dan ancaman, tetapi setelah kematian Stefanus, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap orang – orang percaya di Yerusalem sehingga mereka tersebar ke seluruh Yudea, dan Samaria. Selama ini jemaat belum tersentuh sama sekali, tiap – tiap hari mereka selalu ada di Bait Allah, menerima pengajaran rasul – rasul. Hidup dalam persekutuan yang manis sehingga kehidupan mereka berdampak kepada orang – orang lain, mereka mengalami pertumbuhan rohani yang sangat baik. Sekarang ketenangan mereka terusik, dengan adanya penganiayaan, mereka semua tersebar sampai ke Yudea dan Samaria. Mereka terpaksa harus meninggalkan rumah dan pekerjaan di Yerusalem.

Mereka merantau ke berbagai penjuru, mencari pekerjaan, mencari rumah dan lingkungan baru, mencari sekolah (pendidikan), mencari teman baru di tempat baru. SAMBIL bekerja, SAMBIL bergaul, SAMBIL bersekolah, SAMBIL berteman dst, mereka MEMBERITAKAN INJIL. Mereka menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup mereka (life style evangelism).

B3. Periksalah, seberapa banyak waktu dan kesempatan Anda gunakan untuk praktek memberitakan Injil setelah sekian lama Anda menikmati semua pembekalan Firman Tuhan dan persekutuan di gereja Anda? Pikirkan, bagaimana Anda menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup ketika Anda bekerja, bersekolah, bergaul, berorganisasi, dst!





Selasa, 28 Juni 2011
2Raja-raja 7:3-9: HARI INI IALAH HARI KABAR BAIK

Apa yang diputuskan keempat orang kusta itu? Apa alasan mereka? (ay 3-4) Apa yang mereka temukan di tempat perkemahan orang Aram? Mengapa hal itu bisa terjadi? (ay 5-7) Apa yang mereka lakukan? (ay 8) Hal apa yang menurut mereka tidak patut? Apa tindakan mereka selanjutnya? (ay 9)

Pengepungan pasukan Aram di bawah kepemimpinan raja Benhadad membuat penduduk Samaria kelaparan. Syukurlah bahwa Tuhan sendiri menaruh rasa takut dalam diri tentara Aram sehingga mereka lari meninggalkan perkemahan mereka sehingga bangsa Israel memperoleh makanan. Kelaparan yang menimpa penduduk Samaria amat menyedihkan. Kotoran merpati dan keledai yang haram pun harganya mahal (6:25). Kisah kesepakatan dua orang ibu untuk memakan anak mereka sendiri amat memilukan (6:26-30).

Keputusasaan akibat kelaparan membuat empat orang kusta nekat menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Mereka berpikir bahwa bersikap diam saja di kota pun juga akan membuat mereka mati kelaparan. Oleh karena itu, mereka nekat menyeberang ke perkemahan tentara Aram dengan harapan bahwa mereka akan dibiarkan hidup. Di luar dugaan, ternyata tempat itu sudah ditinggalkan tentara Aram yang menyangka bahwa Raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim untuk menyerang mereka. Setelah keempat orang kusta itu puas menikmati makanan dan minuman yang ditinggalkan oleh pasukan tentara Aram, mereka berkata seorang kepada yang lain, "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja" (7:9). Akhirnya, mereka menyampaikan kabar baik itu sehingga bencana kelaparan berakhir.

Tuhan Yesus telah memberi mandat kepada kita untuk memberitakan Injil. Injil adalah kabar baik tentang kasih Allah yang mau memberikan Anak Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia berdosa. Setiap orang percaya kiranya mempunyai kegelisahan seperti kisah keempat orang kusta di atas.

B3. Ambillah waktu sejenak untuk mengingat segala perbuatan dan kebaikan Tuhan yang telah Anda alami selama ini? Ingatlah salah seorang di dekat Anda yang belum seberuntung Anda, mulailah mendoakan dan merencanakan untuk memberitakan kabar baik tentang kasih Tuhan kepadanya!





Rabu, 29 Juni 2011
Efesus 6:19-22: DUKUNGAN KOMUNITAS

Dalam hal apa rasul Paulus butuh didoakan oleh komunitas orang percaya di Efesus? (ay 19-20) Untuk maksud apakah rasul Paulus mengutus Tikhikus kepada jemaat Efesus? Apa yang rasul Paulus harapkan dari mereka? (ay 21-22)

Rasul Paulus adalah seorang rasul yang sangat pandai dan fasih dalam berbicara menyampaikan Injil, namun, meskipun demikian, ia dengan jujur berkata bahwa ia juga sering mengalami ketakutan dalam menjalankan tugasnya itu. Hal ini wajar, karena dalam pelayanan pemberitaan Injil di berbagai tempat, ia mengalami banyak tantangan, aniaya, penjara bahkan ancaman kematian. Paulus meminta komunitas orang-orang percaya di Efesus untuk mendoakan dia agar ia diberikan keberanian untuk memberitakan Injil.

Di samping itu, ia merasa perlu mengutus Tikhikus bersamaan dengan surat yang dikirimnya, agar Tikhikus dapat memberikan laporan tentang apa yang telah Paulus dan kawan-kawan lakukan sehubungan dengan tugas pemberitaan Injil supaya mereka terhibur dan terus memberikan dukungan yang diperlukan.
Ketika kita memberitakan Injil kepada seseorang, janganlah kita bekerja sendirian. Libatkanlah teman-teman komunitas sel mulai dari membagikan beban, mendoakan, menemani, ikut membangun hubungan, memberi kesaksian, saling memberi semangat, dst. Jika demikian, pekerjaan pemberitaan Injil terasa lebih ringan, lebih efektif dan konsisten.

B3. Sharingkan kepada teman-teman komunitas, minimal 1 nama orang yang belum percaya yang rindu Anda jangkau! Ceritakan, dukungan apa yang Anda butuhkan dari teman-teman komsel agar orang tersebut dapat mengenal Tuhan!





Kamis, 30 Juni 2011
1Tesalonika 1:6-8: KOMUNITAS YANG PUNYA PENGARUH

Dalam hal apa dan bagaimana jemaat Tesalonika menjadi teladan bagi orang percaya di Makedonia dan Akhaya? (ay 6-7) Sampai di mana pengaruh keteladanan mereka? Bagaimana hal itu berdampak bagi pekerjaan pemberitaan Injil rasul Paulus? (ay 8)

Paulus sangat bersukacita dan mengucap syukur karena jemaat Tesalonika telah menjadi teladan bagi orang-orang percaya di Makedonia dan Akhaya. Mereka mengikuti jejak rasul Paulus dan kawan-kawannya dalam mempertahankan iman di tengah-tengah penindasan berat yang mereka alami. Bahkan pengaruh keteladanan mereka telah tersiar sedemikian rupa, mencapai tempat-tempat di mana rasul Paulus memberitakan Injil, sehingga rasul Paulus tidak terlalu bersusah payah untuk memenangkan orang yang belum percaya.

Komunitas orang percaya harus membawa dampak di manapun mereka berada dengan memberikan inspirasi dan menjadi teladan bagi orang-orang yang belum percaya. Hal ini akan banyak menghilangkan kendala penginjilan yang seringkali kita hadapi. Banyak orang yang belum percaya Tuhan, terhalang untuk percaya justru karena kelakuan orang-orang Kristen yang mengecewakan.

B3. Periksalah, bagaimana komunitas Anda dikenal atau dinilai oleh orang-orang di sekitar Anda? Positif atau negative? Apakah komunitas Anda diterima dan diharapkan oleh lingkungan sekitar Anda? Pikirkan bersama anggota komsel Anda, dampak positif apa yang Anda ingin berikan bagi orang-orang yang belum percaya di sekitar Anda? Pikirkan langkah-langkah bagaimana Anda dapat mewujudkannya secara kongkrit bersama anggota komsel Anda!





Jumat, 1 Juli 2011
Yohanes 13:34-35: BAGAIMANA SUPAYA SEMUA ORANG TAHU?

Perintah baru apakah yang Tuhan Yesus berikan kepada murid-muridNya? Mengapa disebut perintah baru? (ay 34) Bagaimana orang-orang akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus? (ay 35)

Tuhan Yesus memberikan perintah baru yaitu agar para murid saling mengasihi. Bagi murid-murid pada waktu itu, sebenarnya perintah ini tidak asing, karena mereka sudah mendengar dan mempelajarinya dari hukum Taurat. Namun mengapa Tuhan Yesus menyebutnya sebagai perintah baru? Pertama, Tuhan Yesus memberikan standar baru dalam mengasihi, bukan dengan ‘mata ganti mata’ seperti yang mereka praktekkan selama ini (Mat 5:38) melainkan mengasihi seperti Tuhan Yesus mengasihi para murid dengan kasih yang tidak terbatas dan tanpa syarat. Kedua, Tuhan Yesus ingin murid-murid-Nya dikenal orang bukan karena kepandaian, kehebatan, kekayaan atau kesalehan mereka, tetapi hidup yang saling mengasihi satu dengan yang lain.

Hidup berkomunitas memang tidak mudah. Jika kita hanya sebagai anggota jemaat yang setiap hari Minggu beribadah bersama di gereja, maka hubungan antar sesama anggota gereja terlihat baik-baik saja. Namun ketika anggota jemaat satu dengan yang lain mulai bergabung dalam sebuah komunitas dan berinteraksi lebih intensif, maka sering timbul konflik. Dalam hal inilah, kita butuh mempraktekkan perintah Tuhan untuk saling mengasihi. Banyak komunitas sel gagal mempraktekkan perintah ini dan memilih untuk bubar, sehingga semakin sedikit kesempatan bagi orang yang belum percaya untuk melihat kesaksian komunitas orang-orang percaya yang saling mengasihi, dan semakin sedikit pula yang tertarik untuk mengenal Tuhan.

B3. Periksalah, bagaimana Anda mempraktekkan perintah saling mengasihi dalam komsel Anda terutama pada waktu mengalami konflik? Periksalah, apakah ini merupakan salah satu penyebab mengapa komsel Anda tidak menarik orang untuk datang kepada Tuhan? Mintalah kepada Tuhan, agar Anda menjadi orang yang memulai mempraktekkan perintah saling mengasihi dalam komsel Anda! Praktekan segera, mulai dari hal yang sederhana!





Sabtu, 2 Juli 2011
Kisah Para Rasul 8:26-36: Taat dan Terampil dalam Memberitakan Injil

Apakah perintah malaikat Tuhan kepada Filipus? (ay 26) Siapakah yang akan dijumpai oleh Filipus? (ay 28) Bagaimana Filipus memperkenalkan Yesus kepada orang tersebut? (ay 29-35) Bagaimana respon orang tersebut?

Bagi Filipus, memberitakan Injil kepada orang asing dalah sesuatu yang baru. Dapat dibayangkan, ia harus bersaksi tentang Yesus yang sama sekali belum pernah didengar atau dikenal oleh orang asing itu. Akhirnya Filipus berhasil membawa sida-sida Etiopia itu percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis. Bagaimana Filipus memenangkan jiwa orang Etiopia tersebut? Pertama, Ia sepenuhnya taat kepada tuntutan Roh Kudus. Filipus tidak ragu sedikitpun menjalankan perintah malaikat untuk pergi ke sebuha jalan yang sunyi, walaupun ia belum diberitahu siapa yang akan dijumpainya. Ia juga tidak ragu untuk mentaati Roh Kudus yang menyuruhnya mendekati kereta yang ditumpangi sida-sida tersebut. Kedua, Filipus memulai pembicaraan dengan menggunakan apa yang dimiliki oleh sida-sida tersebut. Filipus jeli untuk memahami dan mengisi kebutuhan yang ada. Ketiga, Filipus mampu memperkenalkan Yesus melalui penjelasan dari nats kitab Yesaya yang dibaca oleh sida-sida tersebut. Ini menunjukkan bahwa Filipus adalah seorang yang mengenal Firman Allah dengan baik.

Ada kalanya, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang butuh banyak penjelasan tentang kebenaran Alkitab. Jangan keburu takut dan tawar hati, kita harus taat kapanpun Tuhan menyuruh kita. Selain itu, kita juga harus terus melatih dan memperlengkapi diri dengan tekhnik-tekhnik penginjilan yang efektif dan pemahaman Firman Tuhan yang memadai. Pastikan kita dan anggota komsel kita terlibat dalam pembinaan-pembinaan yang disediakan oleh gereja agar kita semakin efektif dalam mengabarkan Injil.

B3. Periksalah, apakah selama ini Anda kesulitan untuk memulai pembicaraan untuk memperkenalkan Yesus kepada orang yang belum percaya? Apakah Anda merasa tidak memiliki pengetahuan dan pengertian Firman Tuhan yang memadai, dan hal ini menjadi salah satu penghalang Anda memberitakan Injil? Ambillah komitmen untuk terlibat dalam pembinaan-pembinaan di gereja Anda yang menolong Anda lebih ahli dalam memberitakan Injil!





Minggu, 3 Juli 2011
Efesus 5:15-16: Selagi Masih Ada Waktu

Apa yang harus kita perhatikan tentang hidup kita? (ay 15) Apa yang harus kita lakukan sehubungan dengan hari-hari yang jahat ini? (ay 16)
Di hari-hari yang jahat, hari-hari di dunia yang jahat, di dunia yang penuh derita dan cobaan, di mana hidup manusia dikuasai oleh nafsu serakah dan tamak yang tak kenal puas, kebohongan, amarah yang tak terkendali, ketidakjujuran dalam bekerja, kebencian dan dendam berkepanjangan, hari-hari yang jahat itu sangat membahayakan kehidupan orang beriman. Hari-hari yang jahat seperti ini dapat mempengaruhi dan menyesatkan orang beriman (Efesus 4:17-32). Oleh karena itu, dengan sangat mendesak penulis surat Efesus memperingatkan orang-orang beriman untuk menggunakan waktu yang ada untuk menjauhi cara hidup orang bebal itu dan beralih menjalani hidup sebagai orang arif.

Kata-kata “pergunakanlah waktu yang ada”, dapat diterjemahkan “pergunakanlah kesempatan atau peluang yang ada”. Orang beriman dipanggil untuk menggunakan kesempatan atau peluang yang ada untuk rela menjadi penurut-penurut Allah, dengan meneladani kepatuhan Kristus kepada Allah, menjauhi percabulan, kecemaran, keserakahan, dan menghindari senda gurau yang tak pantas (Efesus 5:1-8a). Sebaliknya orang beriman didorong dan diajak bangkit untuk hidup sesuai dengan keberadaannya sebagai anak-anak terang, hidup anak-anak terang yang membuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran, hidup penuh dengan Roh (Efesus 5:8b-20).

Kita semua diundang untuk berani memanfaatkan kesempatan yang masih ada sekarang ini, untuk bersaksi kepada dunia dengan menunjukkan hidup yang tidak lagi dipimpin oleh kedagingan melainkan oleh Roh Kudus yang berbuahkan kebaikan dan kebajikan.

B3. Periksalah, berapa banyak kesempatan Anda memperkenalkan Yesus terbuang gara-gara cara hidup kedagingan yang kita tunjukkan selama ini? Ambillah komitmen untuk menggunakan kesempatan yang masih ada untuk membawa orang kepada Kristus melalui hidup Anda! Pikirkanlah, cara hidup apa yang harus Anda ubah agar orang lain melihat Tuhan melalui hidup Anda?












GKBJ Taman Kencana

Gereja Kristen Baptist Jakarta Jemaat Taman Kencana
Perumahan Taman Kencana Blok A1 No 16
Cengkareng Jakarta Barat 11730
Telp: 021 555 2868 Fax: 021 555 2869
Email: gkbj.taman@gmail.com | gkbj_taken@yahoo.co.id
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Tuliskan komentar anda disini.


Top